”mel, gue tuh pengen masa SMA gue itu penuh kenangan bukan penuh masalah kayak gini. Mel gue pusing. Lo dengerin gue nggak sih?”
” Van Lo foto dimana? Yang ini cute banget.” meli menunjuk sebuah foto yang terpajang di dinding kamar vandra.
Vandra menghela nafas. Dia sedang membahas apa meli mengomentari apa. Niat Vandra mengajak meli ke rumahnya itu agar meli mendengarkan keluh kesah nya, syukur syukur bisa memberi solusi atas masalah yang di hadapi Vandra. Lah ini meli malah sibuk mengomentari kamar vandra. Berjalan kesana kemari hingga tidak ada satu bendapun yang lolos dari komentarnya.
Awalnya meli juga sempat bingung saat melihat Vandra datang ke kelas dengan mata sembab. Niatnya ingin memarahi Vandra karena membuatnya menunggu di kelas sendirian langsung hilang. Vandra memang tidak langsung bercerita dan meli membiarkan dengan tidak bertanya. Dia sengaja menunggu agar Vandra tenang dan menceritakan sendiri apa yang terjadi.
” Mel gue itu lagi cerita tau, Lo malah sibuk komentar.”
Meli terkekeh lalu berjalan ke arah Vandra dan duduk di depan cewek itu. ” Vandra cantik, gue dengerin kok semua cerita Lo.”
” terus menurut Lo gue harus gimana?” tanya Vandra.
Meli mengetukkan jarinya di dagu. ”emmm...menurut gue...”
Meli tak kunjung melanjutkan perkataannya membuat Vandra sedikit kesal. Meli terlalu bertele-tele. ” menurut Lo gimana? Cepetan dong,” desak Vandra.
” menurut gue....Gue juga bingung sih Van harus gimana kalau gue jadi Lo?”
Mendengar jawaban meli, Vandra langsung menutup mukanya dengan bantal dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Sudah bersabar menunggu tapi jawabannya gitu doang.
” tapi Van, mungkin untuk beberapa hari ke depan Lo mesti hindari dulu kak elvan sama kak Ari sampai Lo ngerasa tenang.”
Vandra langsung duduk bersila kembali. ” hindari gimana maksud Lo?”
” untuk sementara Lo jangan terlalu sering ketemu kak elvan, kak Ari atau kak Fahmi pokoknya Lo hindari semua orang yang suka bikin masalah.”
” gimana caranya, kita kan satu sekolah otomatis akan sering ketemu.”
” Vandra gue yakin otak Lo nggak selemot itu, kalau cuma buat mikir gimana caranya menghindar. Apa perlu gue tanyain sama Mbah google?”
” Lo mah ngasih saran tapi ujungnya malah ngeledek juga.”
” gue tuh heran Sama Lo Van. Lo itu dideketin sama orang orang famous di sekolah. Lo itu lucky banget Van. Harusnya Lo seneng bukan malah pusing kayak gini.”
Apakah otak meli sedang geser? Dia bilang lucky, ini bukan sebuah anugerah yang harus Vandra syukuri atau sebuah keberuntungan, tetapi ini sebuah musibah besar. Awalnya Vandra kira kehidupan SMAnya akan jauh lebih baik dari kehidupan SMPnya yang menurut Vandra rumit. Tapi pemikiran Vandra rupanya salah, kehidupan SMAnya malah memunculkan masalah yang lebih kompleks.
***
Hari ini Vandra berangkat lebih pagi dari biasanya dan selama seharian penuh dia berada di dalam kelas. Alasannya hanya satu yaitu menghindari sumber masalah, bukannya begitu kalau ingin terhindar dari masalah harus menjauhi sumber masalah. Mungkin sikap Vandra terkesan lebay, hanya masalah seperti ini dia sudah lari. Bukannya masalah itu harus dihadapi bukan dihindari. Tapi Vandra juga tidak ingin terus terusan menjadi pusat perhatian dan mendapat masalah. Belum sebulan Vandra menjadi murid baru tetapi masalah terus datang tiada henti. Vandra hanya ingin masa SMAnya tenang.
” Vandra kamu bisa bantu ibu sebentar?” tanya seorang guru.
Vandra yang sedang merapikan buku dan alat tulisnya langsung menghentikan aktifitasnya. Dia beranjak laku menghampiri meja guru. ” bantu apa Bu?” tanya Vandra.
![](https://img.wattpad.com/cover/101613112-288-k864579.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ElVandra(Completed)
Teen FictionApa maksud dari pertemuan kita? Vandra azkia seorang gadis remaja Yang memiliki kehidupan Yang sama seperti remaja lain. Hanya saja dia sering kali dihadapkan dengan dua pilihan yang mengharuskannya memilih. Saat SMP Vandra diharuskan memilih antara...