ElVandra_24

2.1K 83 0
                                    

” ri gue seneng banget Lo mau Dateng,” ucap seorang cewek dengan senyum lebar.

Ari menarik kursi dan mengambil tempat duduk di depan cewek itu. ” langsung aja Lo mau ngomong apa?”

Cewek itu tersenyum penuh arti. ” santai aja ru, Lo mau pesen apa biar gue pesenin.” cewek itu lalu melambaikan tangan dan mulai menyebutkan pesanan kepada pelayan.

Ari hanya bisa menghela nafas pasrah sembari menyandarkan punggungnya.

” nanti kalau udah lulus Lo mau lanjut dimana ri?” tanya cewek itu sambil menatap Ari.

” belum tau,” jawab Ari singkat.

Cewek itu tertawa pelan mendengar jawaban Ari. ” cowok kayak Lo ngga mungkin belum tau. Gue itu tau Lo Ari. Lo itu tipe cowok yang udah punya planning ke depan. Atau Lo mau bareng gue di Jerman? Tanya cewek itu.

Ari menggeleng. ” nggak minat,” ucapnya ketus.

” mamah Lo apa kabar?” cewek itu berusaha mencari topik lain.

” mamh sehat kok,” jawab Ari sambil menatap ke arah lain.

Cewek itu menopang dagunya. ” gue jadi pengen ketemu. Gue pengen bikin kue bareng nyokap Lo lagi kayak dulu. Kangen banget sama akue buatannya yang-”

” cukup Yasmin,” Ari menggebrak meja. Kesabarannya sudah berada di puncak. Tujuannya kesini untuk memenuhi permintaan Yasmin yang katanya ingin membicarakan sesuatu yang penting bukan untuk bernada Badi seperti ini.

Yasmin terdiam berusaha untuk meredam rasa sakit dihatinya akibta bentakan Ari. Beruntung seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka sehingga dapat sedikit mencairkan suasana yang tegang.

Yasmin berusaha menormalkan semuanya. Dia menatap Ari sambil tersenyum. ” kita makan dulu ya, setelah itu kita lanjut ngobrol lagu,” katanya.

Yasmin mulai melilitkan soageti pada garpu. Mau tak mau Ari juga mulai menyentuh makanannya sembari meredakan emosi agar tidak kembali meledak seperti tadi. Ari juga harus menyadari kalau ini tempat umum jadi dia harus bisa menahan diri. Dan yang dihadapinya ini seorang cewek bukan seorang cowok yang bisa langsung beradu otot dengannya.

Mereka menikmati makanan dalam diam hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring. Tidak ada yang berani membuka percakapan kembali setelah ucapan terakhir Yasmin. Yasmin yang biasanya selalu punya bahan obrolan kini diam, mulutnya seperti terkunci rapat.

” jadi Lo mau ngomong apa yas?” tanya ari, kini nada suaranya menjadi lebih lembut. Ari sadar kalau dia salah telah membentak Yasmin dan menyakiti hatinya.

Yasmin tidak langsung menjawab karena masih fokus menghabiskan makanannya. Setelah melihat Yasmin selesai makan, Ari menatap Yasmin dengan alis terangkat seolah meminta jawbaan atas pertanyaannya tadi.

Yasmin memajukan badannya dan menyingkirkan gelas yang menghalangi pandangannya untuk menatap Ari. ” Lo masih sayang gue?”

Ari kembali menghela nafas kasar. Sudah dua duga, Yasmin pasti akan membicarakan hal ini. Ari juga ikut memajukan badannya dan menggeser gelas yang ada di hadapannya. Ari menatap Yasmin tepat di manik matanya. Iya.”

Satu kata yang keluar dari mulut ari sudah membuat Yasmin tersenyum lebar. ” waktu itu, tapi gue rasa sekarang udah nggak.” lanjut Ari dan menekankan kata 'nggak' laku kembali menarik mundur tubuhnya ke posisi semula.

Raut wajah Yasmin langsung berubah murung. Sebisa mungkin Yasmin berysaga untuk menahan air matanya agar tidak jatuh dan membuatnya makin terlihat lemah dihadapan Ari. Rasa senangnya saat ari mau membalas pesannya dan mengiyakan ajakannya untuk bertemu di sebuah cafe langsung sirna begitu mendengar kata kata Ari barusan.

ElVandra(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang