Jam pelajaran masih berlangsung tapi Vandra malah berkeliaran di lorong sekolah. Bukan tanpa alasan karena dia kebelet pipis. Selain itu dia juga sedikit bosan mendengarkan penjelasan Bu Ratna yang membuatnya ngantuk.
Berjalan di lorong sendiri seperti sekolah milik sendiri. Tidak ada yang menghalangi jalannya. Saat Vandra sedang berjalan, tiba tiba lengannya di tarik oleh seseorang membuat Vandra kaget.
” jadi Lo pilih siapa?” tanyanya tanpa basa basi.
” maksud kak dara apa sih?” Vandra tidak paham dengan pertanyaan dara.
” jadi cewek jangan murahan sana sini digebet.”
Vandra makin dibuat tidak paham dengan kata kata dara yang tidak langsung pada intinya. Dara terlalu bertele-tele.
” kak dara ngomong apa sih?” tanya Vandra lagi.
” Lo emang polos apa bego sih. Nggak ngerti juga maksud gue?”
Vandra menggeleng.
” Lo sebenernya suka Ari apa Elvan sih. Lo sering ngobrol bareng Ari tapi Lo juga sering jalan sama Elvan. Kalau Lo emang suka salah satu dari mereka ya Lo ngomong jangan kayak gini. Kesannya lo itu PHP-in mereka.” dara menjelaskan.
” kenapa aku harus milih, mereka itu bukan pilihan. Salah ya, kalau aku berteman sama keduanya?” tanya Vandra santai.
Sebenarnya apa yang terjadi pada dara hari ini. Kenapa dia melontarkan pertanyaan seperti itu dan mendesak Vandra untuk memilih. Bukannya itu semua tidak ada manfaatnya sama sekali untuk dara. Dia juga sudah memiliki Fahmi. Kenapa harus mengurusi hidup orang lain.
” gue nggak mau Lo jadi cewek yang mainin dua cowok populer di sekolah.”
” aku nggak mainin mereka kak, aku cuma berteman,” tegas Vandra.
” mungkin niat Lo emang berteman, tapi gue nggak yakin kalau mereka menganggap Lo temen juga.”
Terkadang memang begitu, niat hati bermaksud apa yang terjadi malah sebaliknya.
” aku nggak pilih dua duanya,” kata Vandra.
”kalau gitu Lo juga harus jauhin keduanya.”
Mendengar itu vandra memicingkan matanya menatap dara curiga. Dara begitu ngotot agar Vandra memilih salah satu atau menjauhi keduanya.
” kakak nyuruh aku jauhin mereka karena kakak mau dapetin mereka. Iya?” tanya Vandra.
” gue lagi nggak mau berdebat sama lo jadi jangan pancing emosi gue.”
” terus maksud kakak ngomong gitu apa?”
” gue cuma nggak mau salah satu dari mereka atau bahkan keduanya ngerasa tersakiti. Gue nggak mau itu terjadi.”
” jadi maksud kakak aku bakal nyakitin mereka.”
Dara menatap Vandra dengan satu alis terangkat dan tangan dilipat di dada. ” mungkin Lo bilang berteman sama mereka tapi gue yakin salah satu dari mereka bakal mempunyai perasaan lebih dari teman sama lo.”
Bukan tanpa alasan dara mengatakan hal ini. Dia tidak mau Vandra berada di posisi sulit nantinya. Niat berteman tapi berujung permusuhan. Itu yang dara takutkan akan terjadi pada Elvan dan ari. Ari adalah teman sekelas dara sewaktu kelas 10. Dia yang selalu membantu dara dalam hal pelajaran. Sedangkan Elvan adalah orang yang selaku membela Dara saat dia disakiti oleh Fahmi.
Dara menepuk pundak vandra. ” Lo pilih atau Lo jauhin mereka.” setelah itu dara pergi meninggalkan Vandra.
Vandra hanya bisa menatap punggung dara yang kian menjauh dari pandangannya. Vandra lihat sikap dara bukan seperti orang cemburu. Mungkin dara hanya ingin berniat baik agar Elvan dan ari tidak saling menyakiti lagi, cukup mereka bermusuhan karena Yasmin jangan tambah lagi permusuhan mereka dengan kehadiran Vandra. Hanya itu yang terpikir oleh Vandra saat ini, kemudian dia kembali melanjutkan langkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ElVandra(Completed)
Teen FictionApa maksud dari pertemuan kita? Vandra azkia seorang gadis remaja Yang memiliki kehidupan Yang sama seperti remaja lain. Hanya saja dia sering kali dihadapkan dengan dua pilihan yang mengharuskannya memilih. Saat SMP Vandra diharuskan memilih antara...