Hari hari Vandra kini terasa lebih menyenangkan. Semenjak kejadian Elvan menyatakan perasaannya dan status mereka telah berganti, hidup terasa lebih mudah hanya bertemu dan saling berbalas chat saja sudah membuat hati terasa senang dan deg degan. Suka senyum senyum sendiri nggak jelas. Cinta memang kadang membuat orang gila.
Sepeti Vandra saat ini, sepanjang jalan menuju kantin, senyumnya tak henti henti memudar hanya karena sedang berbalas chat dengan Elvan bahkan meli saja yang sedari tadi mengoceh tidak Vandra hiraukan. Mungkon jika di depan Vandra ada Kupang besar tidak akan terlihat saking fokusnya pada layar ponselnya.
Elvan
Van,akumau ngomong sesuatu yang penting sama kamu.Vandra
Apa kak?Elvan
Tapi inget, kamu jangan kaget soalnya inienyangkut hidup dan mati aku.Vandra
Emang sekarang kakak mau loncat ke jurang?Elvan
Ini serius. Kamu harus baca baik baik isi chat aku.Vandra.
Iya kak.Elvan
Dan mungkin ini akan buat kamu nangis.Vandra
Please kak. Jangan buat aku panik. Kakak dimana, kakak kenapa?Vandra mulai panik. Bahkan dia sampai menghentikan langkahnya karena saking tidak sabarnya menunggu balasan Elvan. Seharian ini dia juga belum melihat Elvan kecuali tadi saat berangkat sekolah bersama.
Elvan
Van, aku cuma mau bilang...Vandra
Mau bilang apa kak?Lama Elvan tak membalas pesan Vandra membuat dia tidak sabar. Vandra juga sampai mengetuk-ngetuk ponselnya pada tangan. Habis sudah kesabaran Vandra menunggu akhirnya dia memilih menelepon elvan langsung. Baru akan mencari kontaknya, satu chat masuk dari Elvan membuat Vandra sedikit lega.
Elvan
I love you Vandra.Membaca itu membuat Vandra langsung mengerucutkan bibirnya. Tapi setelah itu dia tersenyum juga. Menyebalkan tapi menyenangkan menurut Vandra. Dia tak lagi membalas pesan Elvan dan menyimpan ponselnya di saku. Biar Elvan tau rasa karena telah mengerjai Vandra dan membuatnya panik.
Sedetik kemudian Vandra teringat meli, karena tadi dia keluar kelas bersama meli. Saat melihat ke sampingnya, meli tidak ada, dia sudah berjalan jauh di depan Vandra. Vandra mempercepat jalannya menyusul meli.
” Lo, kok ninggalin gue sih?” tanya Vandra.
” Lo yang jalannya lelet. Mentang mentang udah punya cowok, ten aja sampe dilupain,” cibir meli tak mau menatap Vandra.
” maaf Mel, jangan marah dong, nanti cantiknya ilang loh,” gida Vandra.
” bodo.” meli langsung mempercepat langkahnya dan meninggalkan Vandra.
Vandra hanya bisa geleng geleng kepala. Dia tau sesungguhnya meli tidak benar benar marah padanya. Hanya saja waktu kebersamaan mereka sedikit berkurang, tapi Vandra selalu berusaha menjadi Tan yang baik untuk meli. Tidak pernah merubah kebiasaan yang dulu sering mereka lakukan, seperti saling menginap di rumah. Saling chat dan curhat. Dan berusaha untuk selalu ada jika salah satu membutuhkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/101613112-288-k864579.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ElVandra(Completed)
Teen FictionApa maksud dari pertemuan kita? Vandra azkia seorang gadis remaja Yang memiliki kehidupan Yang sama seperti remaja lain. Hanya saja dia sering kali dihadapkan dengan dua pilihan yang mengharuskannya memilih. Saat SMP Vandra diharuskan memilih antara...