MAFAZA 36

20 2 0
                                    

Zavarasha menikmati hari liburnya di rumah Ayesha. Mereka menginap semalam di rumah Ayesha. Menikmati semua fasilitas rumah yang mewah. Menikmati semua suguhan makanan yang sudah Ayesha siapkan.

"Za..." panggil Ava yang tidak di dengar Mafaza.

Mafaza sedari tadi hanya diam di depan televisi. Dia memikirkan perkataan Bundanya dari kemaren.

"Za...Za..."

"MAFAZAAAA...." teriak Ava membuat Mafaza sadar dan kaget mengusap dadanya.

"Lo tuh kenapa? Dari tadi diem mulu. Cerita sama kita." pertanyaan Ava mewakili penasarannya Ayesah dan Safura juga.

"Gue mau di jodohin."

"APAAA??" curhatan Mafaza membuat kaget sahabatnya.

"Beneran? Bunda lo yang nyuruh? Sama siapa?" bermacam pertanyaan keluar dari mulut Safura.

"Gue nggak tau sama siapa. Katanya anak temennya. Pusing gue." Mafaza mengacak rambutnya gelisah.

Ayesha beranjak dan merangkul Mafaza. "Duh sayang udah ya kita bakal bantu. Semua itu nggak akan terjadi. Tenang ya." senyum Ayesha memberi semangat.

Ava dan Safura beranjak dan ikut merangkul Mafaza erat.
"Uhuk...uhuk...peluknya jangan bikin gue sesak nafas gini dong." omelan Mafaza memberi tawa sahabat-sahabatnya. Mata mereka diam-diam saling pandang. Fikiran mereka berusaha memberi solusi.

"Sekarang kita party." kata Safura dengan semangat. Dia menyalakan music dengan volume tinggi.

Ponsel Mafaza berdering.
"Kecilin dulu bentar. Abang gue telfon nih." Safura menurut.

"Hallo...kenapa Bang?"

"Lo masih di rumahnya Ayesha?"

"Iya. Kenapa?"

"Bunda minta lo pulang. Bunda mau buat acara makan lama sama orang yang mau lo jodohin."

"APA? Bang...plis bantu gue. Gue nggak mau Bang."

"Iya gue bakal cari alesan ke Bunda buat batalin makan malamnya. Tenang aja. Lo seneng-seneng aja disana."

"Makasih ya Bang. Muach."

Mafaza menutup ponselnya. Semua mata sahabatnya kearah Mafaza. Dengan terpaksa Mafaza cerita tentang makan malam.

Semua sahabatnya kaget. Mereka tidak menyangka secepat ini Bunda bertindak. Mereka harus bergegas melakukan sesuatu.

***

Kipi menikmati makan malamnya di taman kota. Mereka menikmati makanan pinggir jalan. Bernyanyi dan memainkan gitar yang mereka pinjam di penjual mie jowo yang sudah mereka kenal.

"Jebule janjimu...jebule sumpahmu...rak iso di gugu."

"Lo nyanyi lagu apa woy?" omel Gasta yang tidak tau yang Rauf nyanyikan.

"Itu lagu jawa. Terkenal banget. Masak lo nggak tau. Cethek banget pengetahuan lo."

"Iyain aja deh." Gasta menyerah. Dia tidak mau berdebat dengan Rauf.

"GASTAAAA..." teriakan Ayesha membuat anak Kipi memutar pandangannya ke belakang.

Ayesha datang dengan nafas ngos-ngosan. Dia duduk di samping Rauf dan mengambil minuman milik Rauf.

"Anjir...itu minuman gue woy. Lo habisin lagi." omel Rauf dan tawa Gasta, Byakta dan Zar.

"Diem lo." bentak Ayesha. "Bantuin Aza. Dia mau di jodohin sama Bundanya."

MAFAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang