Zafarasha (4)
Ava : woi woi temenin gue ngedate yuk!!
Ayesha : cemen lu. Kasian jones-jones kita ntar
Aza : ngeledek ini kayaknya
Ayesha : bukan Za. Gue muji hahaha
Safura : ngedate sama siapa lu?
Ava : itu sama Faris
Aza : Faris siapa sih?
Safura : mulai deh mulai. Kan Ava udah pernah kasih tau. Sorry gue nggak bisa. Gue ada janji sama Yasa buat bikin tugas bareng
Ava : Yasa? *curigamodeon
Ayesha : dia taunya cuma sama the biang keroks doang
Aza : siapa?
Ayesha : duh punya temen kenapa lemot gini sih. Lo kemana aja waktu pembagian otak?
Aza : gue? Tidur sambil mimpiin oppa minho
Safura : mendingan lo mimpi terus aja sampe nggak bangun-bangun
Aza : doain gue mati lo? Gue gentayangin kalian
Ava : woooooiiii...malah ngelantur kemana-mana. Yok Za temenin gue. Biar lo tau siapa Faris
Aza : ogah...gue nggak mau jadi nyamuk
Ava : dia sama temennya. Nanti kan lo ada temennya hehehe yayayayaya
Aza : gue tunggu di taman kota. Ngedatenya disana aja
Ava : taman kota? Nggak romantis amat
Aza : gaya lu peyang
Ava : hahahaha oke otw
Mafaza menyimpan ponselnya di dalam slingbagnya yang berwarna hitam. Dia jalan sendiri menyusuri taman kota. Sore ini dia ingin menikmati senja tanpa teman.
Matanya tiba-tiba membelalak kaget, emosinya naik seketika. Langkahnya mendekati sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara. Nafasnya mulai dia atur senormal mungkin.
"Nia? Lana?" Aza memanggil sepasang kekasih yang sedang duduk di taman.
"Aza." suara Lana mulai cemas. Matanya melihat Aza dan Nia bergantian.
"Kalian ngapain?" Aza mengeluarkan senyumnya dan berusaha menetralkan emosinya.
"Sorry Za...gue....."
"Dia pacar gue." kata Nia yang memotong ucapan Lana
Nia tau kalau Lana sempat dalam masa pendekatan dengan Aza. Nia sengaja mendekati Lana dan menjadikan Lana pacarnya karena dia ingin balas dendam dengan Aza.
Aza mengedipkan matanya berkali kali unruk menetralkan ekspresi mukanya. "Bukannya lo pacaran sama Gasta?" Aza mengerutkan keningnya.
"Udah lama putus dan gue juga sempet pacaran sama Byakta dan baru kemaren putus." cerita Nia santai dengan bibir atas kanan naik ke atas, sinis.
Aza shock mendengar penjelasan Nia. Tubuhnya semakin menegang. "Lo sama Byakta? Kok bisa? Kenapa putus?" Aza mulai ingin tau. Dirinya semakin emosi dengan Byakta dan Gasta yang tidak cerita tentang ini.
"Semua gara-gara lo? Gue putus itu karena lo. Lo yang bikin Gasta dan Byakta susah buat peduli sama gue. MEREKA SELALU PENTINGIN ELO." Nia tersulut emosi. Tangan kanannya menunjuk muka Aza.
Nia mempunyai dendam terselubung ke Aza. Dia berfikir semua kisah asmaranya yang berujung kandas adalah penyebab dari Aza.
Lana menatap Nia tajam. Dia menurunkan tangan Nia "jangan gila." bentak Lana dengan nada yang masih terkontrol.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFAZA
Teen FictionKenangan bukanlah hal buruk yang harus bisa menghilang dari ingatan. Tetapi kenangan adalah warna-warni cerita kehidupan tanpa kita inginkan sekalipun. Mafaza Flor Simran gadis berusia 17 tahun memiliki keluarga dan sahabat yang selalu memberikan ka...