Mafaza Flor Simran gadis berusia 17 tahun. Anak dari keluarga Simran yang terkenal sedunia dengan usaha properti Simran yang dikelola oleh ayahnya sendiri yang bernama Naufal Simran. Dan anak dari ibu Emery Cetta Simran (sebelum menikah bernama Emery Cetta) desainer cantik yang sudah go international dan pemilik cafe coffe di berbagai daerah Indonesia.
Gadis manis, pipi chubby, dan moodyan. memiliki kakak laki-laki yang super duper cuek dan dingin. Afkar Fidelyo Simran menjadi idaman para wanita impian. Di umurnya yang masih 21 tahun dengan tampang dingin, cool, dan tinggi 185 cm ini kuliah di universitas negeri dengan hasil pendidikan yang selalu diatas rata-rata. Berbeda sekali dengan Aza yang selalu mendapatkan hasil yang pas-pasan.
Aza lari sambil menyisir rambut hitam panjang gelombangnya dan poninya dengan jari-jari tangannya. Hari ini adalah hari pertama Aza duduk di kelas XII. Bunda, Ayah dan Afkar yang sudah berkumpul di meja makan melihat tingkah anak gadisnya itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Bang gue numpang ya?" pinta Aza dengan jurus puppy eyesnya dan senyuman yang sangat manis.
"Ogah...gue males ketemu sama kurcaci-kurcaci lo yang selalu nempelin gue." jawab Afkar yang masih melahap sarapan dei depannya tanpa melihat Aza yang duduk di depannya.
"Sok ganteng banget sih."
"Bang jangan gitu sama adiknya." tegur bunda dengan tatapan tajam kearah Afkar.
"Iya deh iya."
"Yeeessss."
"Emang motor kamu kenapa sayang?" tanya ayah dengan tatapan menyelidik.
"Nggak pa-pa yah cuma lagi males aja naik motor." jawab Aza dengan mulut yang penuh dengan roti.
"Ayah hari ini ada pergi keluar kota sama bunda. Kalian hati-hati dirumah ya. Afkar jaga adekmu yang bener."
"Ish....ngerepotin."
"Ayah ninggalin Aza lagi? Sampe kapan? Baru kemaren sampe rumah udah pergi lagi." tanya Aza sambil memanyunkan bibirnya.
"Alay deh." Gerutu Afkar.
"Lo juga alay. Sok sokan dingin eh di hp banyak banget foto selfie." ejek Aza puas dengan tawanya.
"Sialan buka hp orang tanpa ijin." kedua mata Afkar udah mulai keluar ketajamannya.
"Sudah...sudah...ayah sama bunda cuma sebulan. Cuma pantau bisnis ayah disana. Sambil honeymoon ya bun." goda ayah dengan kedipan mata kanannya.
"Ayah apaan sih." Bunda mencubit lengan Ayah.
"Iiihhh....geli." komentar Afkar masih konsisten dengan raut muka dinginnya.
"Makanya punya pacar biar nggak geli liat yang mesra-mesra gini." senyum Aza lebar.
"Mendingan gue dari pada lo gonta ganti pacar tapi perasaan lo masih sama pacar pertama." ejek Afkar dengan mulut sadisnya.
Raut muka Aza sudah berubah masam, seketika ingatan masa lalunya kembali teringat lagi. Entah seberapa besar kekuatannya untuk melupakan.
"Afkar." tegur Ayah dan Bunda bersamaan.
Mereka juga merasa bersalah dengan kejadian 2 tahun silam. Tapi memang ini semua untuk kebaikan Aza yang masih polos tentang cinta.
"Iya deh sorry...udah ya adek gue sayang. Cuma bercanda. Udah ya sayang." Afkar berdiri dan membungkuk mendekati wajah Aza dengan muka memelas dan membelai kepala Aza.
"Udah yuk berangkat. Hari ini hari pertama gue kelas XII..yeay gue udah gede dan bakal dibolehin nyetir mobil." semangat Aza sambil melirik ayahnya dengan tatapan genit

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFAZA
Fiksi RemajaKenangan bukanlah hal buruk yang harus bisa menghilang dari ingatan. Tetapi kenangan adalah warna-warni cerita kehidupan tanpa kita inginkan sekalipun. Mafaza Flor Simran gadis berusia 17 tahun memiliki keluarga dan sahabat yang selalu memberikan ka...