Aza mengambil kaos tanpa lengan dan celana jins panjang dengan robekan di bagian paha. Dia memoles mukanya dengan make up sesimple mungkin. Rambutnya dia biarkan tergerai.
Hari ini dia akan menghabiskan harinya bersama Byakta dan Nicta. Semua ini karena keinginan Nicta yang ingin pergi bersama Aza.
Afkar dan teman-teman kampusnya sedang asik bermain ps di ruang keluarga. Mereka sangat berisik dan sangat rusuh.
Afkar yang duduk di sofa, melihat Aza yang sudah siap ingin pergi. "Mau kemana lo?" tanya Afkar.
Aza menghampiri Afkar dan duduk di sampingnya. "Pergi sama Akta."
"Makin lama makin cakep aja nih adiknya Afkar." goda temannya Afkar yang duduk di bawah.
Afkar menoyor kepala temannya. "Awas lo." peringatan dari Afkar.
Aza hanya tersenyum manis mendengar godaan dari temannya Afkar.
***
Nicta berdiri di tengah-tengah Aza dan Byakta. "Kak naik komedi puter yuk!!" Nicta lari ke tempat loket komedi puter.
Mereka mengajak Nicta ke Taman Indah. Taman indah merupakan salah satu tempat wisata yang menyediakan berbagai macam permainan yang penuh adrenalin atau biasa saja dan terdapat kebun binatang mini juga. Di sana juga terkenal dengan makanan-makanan enak yang ada di foodcourt.
Sudah yang ke 5 kalinya Nicta mengajak menaiki permainan yang tidak cukup membuat adrenalin terpacu. Karena memang Nicta masih kecil dan tidak di perbolehkan.
Suasana yang ramai karena bertepatan dengan hari libur panjang membuat mereka kurang leluasa. Sering kali Aza merasa sedikit pusing karena dia memang dari dulu tidak bisa di tempat yang penuh dengan manusia-manusia.
Byakta menatap Aza yang sesekali memegangi kepalanya. "Lo nggak pa-pa?" tanyanya memegang bahu Aza.
Aza menatap Byakta yang sangat mengkhawatirkannya. Aza memegang tangan Byakta yang ada di pundaknya. "Nggak pa-pa. Santai aja. Yok!!" Aza menarik tangan Byakta dan menyusul Nicta yang sudah mengantri di loket.
Mereka menikmati setiap permainan. Senyum, tawa, canda selalu mereka di bibir mereka masing-masing. Mereka duduk bersebelahan. Kedua mata mereka saling pandang dengan senyum bahagia. Nicta tanpa henti menggenggam tangan Aza dan Byakta, dan mengayunkannya ke depan dan ke belakang
Sudah 4 jam mereka menghabiskan tenaga mereka dengan menaiki permainan. Isi perut mereka mulai berlarian dan menimbulkan suara yang sangat menggangu di telinga.
Mereka duduk di foodcourt yang tersedia di taman indah. Nicta duduk di samping Aza dan Byakta duduk di depan Nicta.
Aza menyuapi Nicta dengan lembut. Aza sudah menganggap Nicta sebagai adiknya sendiri.
"Kak fotoin aku sama kak Aza ya?!" pinta Nicta dengan mulut yang masih penuh makanan.
"Iya yok nanti aku share di ig ku." tambah Aza semakin semangat.
Mereka memilih background yang cocok seperti selebgram-selebgram yang ngehits.
Byakta merasa dirinya sebagai bapak untuk mereka. Dia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya setiap melihat tingkah aneh dan lucu mereka.
Setelah selesai mengambil gambar dengan beberapa gaya. Mereka kembali duduk ke tempat makan mereka.
"Aawww." teriak Nicta sambil melihat dressnya yang basah.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFAZA
أدب المراهقينKenangan bukanlah hal buruk yang harus bisa menghilang dari ingatan. Tetapi kenangan adalah warna-warni cerita kehidupan tanpa kita inginkan sekalipun. Mafaza Flor Simran gadis berusia 17 tahun memiliki keluarga dan sahabat yang selalu memberikan ka...