"Jav...gue masih suka sama lo." tangan Mishall memegang kedua tangan Javas.
Rahseti, Orlin dan Raka merasa kasihan dengan Mishall. Mereka hanya diam mendengar percakapan Mishall dengan Javas.
"Shall gue kan udah bilang sama lo."
"Tapi Jav gue nggak bisa lupain lo. Gue nggak bisa jauh sama lo setelah apa yang kita lakuin bersama. Bahkan lo juga udah dapet apa yang lo butuhin kan?"
Javas terdiam. Dia melihat Mishall yang memasang muka sedih. Banyak cerita dirinya bersama Mishall. Suka bersama Mishall. Selalu ada di saat Javas butuh. Dan selalu memberikan apa yang Javas minta.
"Tolong biarin gue sama Mafaza dulu."
"Ikhlasin dia Shall." ucap Orlin menenangkan Mishall.
Mishall mengangguk. Dia tidak bisa memaksa Javas.
Ponsel Javas berdering
"Hallo Za""Ini aku mau ke kantin."
"Hati-hati ya sayang."
Javas tersenyum segitu tulusnya. Dia merasakan rasa jatuh cinta yang ikhlas.
Mishall melihat ekspresi Javas. Dia tersenyum tipis melihat senyuman Javas. "Yaudah gue ke kelas dulu ya." Mishall pergi bersama Orlin dan Raka.
"Iya hati-hati ya."
Sekarang hanya ada Javas dan Rahseti. Rahseti sengaja tidak ikut pergi karena Javas yang meminta. Mereka hanya ingin makan bareng dan ngobrol dengan Mafaza.
"Lo yakin sama keputusan lo?" Rahseti membahas Javas dengan Mishall lagi.
"Iya gue yakin. Gue yakin juga kalo Mafaza masih suka sama gue."
Rahseti tidak ingin ikut campur urusan mereka bertiga. Dia mengikuti semua alur yang mereka bertiga jalani.
"Ada apa?" Mafaza datang ke kantin sendiri tanpa temannya. Dia duduk di depan Rahseti.
"Nggak. Gue cuma pengen ketemu aja sama lo. Gue pesenin makanan ya." Javas beranjak memesan makanan untuk Mafaza dan Rahseti.
"Ada perkembangan?" Rahseti ingin tahu dari mulut Mafaza.
"Ya seperti yang lo liat."
"Gue sih suka kalo kalian balikan lagi. Gue tahu Javas sayang banget sama lo. Tapi Za...gue kira lo harus pikir-pikir dulu deh. Bukannya gue nggak setuju. Gue nggak mau hal buruk terjadi lagi sama kalian berdua."
Mafaza memegang tangan Rahseti. Dia tersenyum manis melihat Rahseti begitu perhatian. "Iya tenang aja. Gue bakal baik-baik aja."
***
Jam kosong membuat anak XII IPS 2 bahagia. Kelas mereka sangat ramai. Zavarasha bergerombol di kursi Ava dan Safura yang ada di bangku depan. Mereka saling mengejek satu sama lain.
"Kalian tahu nggak kalo bakal ada BTS the movie." Safura memulai pembahasan kpop.
"Oh iya gue tahu. Itu viral banget di IG. Kalian mau nonton?" Ayesha melihat sahabatnya satu persatu.
"Gue sih ngikut kalian aja." jawab Mafaza singkat.
"Nonton aja yok!! Siapa tau nanti BTS dateng langsung."
Ayesha mencubit lengan Safura. "Sadar Ra sadar." Dia menepuk jidat Safura pelan.
"Ya siapa tahu. Kan gue pengen ketemu jungkook. Trus dia jatuh cinta pada pandangan pertama sama gue."
"Kapan ya di Indonesia ada konser BTS, IKON, GOT7, sama DAY6 jadi satu?" Mafaza membayangkan biasnya datang bersamaan.
"Kurcaci biasnya banyak banget." ejek Ava.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFAZA
Teen FictionKenangan bukanlah hal buruk yang harus bisa menghilang dari ingatan. Tetapi kenangan adalah warna-warni cerita kehidupan tanpa kita inginkan sekalipun. Mafaza Flor Simran gadis berusia 17 tahun memiliki keluarga dan sahabat yang selalu memberikan ka...