"Iva!! Apa lagi yang kamu lakukan di sekolah? Kenapa kamu di DO dari sekolah hah??" tanya sang ayah yang mencoba menahan emosinya.
"Iva cuman nge-vape di rooftop kok, lagian kan nggak ada siapa-siapa," jawab gadis bernama Iva itu santai.
"Iva ... nge-vape itu sama kayak merokok. Kamu ini belajar dari mana sih?" tanya sang bunda selembut mungkin. Yang sebenarnya juga ikut menahan emosi terhadap putrinya yang satu itu.
"Di YouTube," jawab Iva santai.
"Pokoknya mulai detik ini, kamu Ayah pindahin ke sekolah yang ayah pilih. Awas aja kalau kamu buat ulah lagi, semua fasilitas yang Ayah berikan ke kamu, bakal Ayah ambil!!" ucap sang ayah tegas dan berlalu pergi bersama istrinya.
"Kalau lo dipindahin, yang bakal jaga gue siapa Iv?" tanya kembarannya.
"Huft ... entahlah Kei," jawab Iva menunduk.
"Abi, Mida..lo berdua bisa gue andelin nggak?" tanya Iva pada kedua teman Kei.
"Andelin buat apa Iv?" tanya pria yang bernama Abi itu.
"Karena lo bedua teman kembaran gue. Gue pingin kalian bantu gue buat jagain dia selagi gue nggak sekolah di sini lagi"
"Pasti Iv," jawab Abi dan Mida.
"Ok kalau gitu gue cabut dulu ya. Kalau ada masalah apapun langsung lapor sama gue, ok!" kata Iva.
"Siap bos," jawab Mida dan Abi serentak.
"Tapi Iv ... gue nggak mau ditinggal elo. Gue takut ...," kata Kei dengan mata berkaca-kaca sambil menahan tangan sang kembaran.
"Udahlah Kei ... Jangan cengeng kita itu udah gede, udah SMA juga dan nanti kalau kita meninggal juga kita bakalan pisah. Kita nggga bakal terus bersama Kei."
"Udah ah, gue pergi dulu ya, bye ...," kata Iva mengecup pipi kembarannya dan berlalu pergi.
"Kalau ada cowok ganteng comlangin sama gue ya!" teriak Kei sambil terkekeh.
"Iya iya," jawab Iva sedikit berteriak.
Keiva pov
Diperjalanan ke sekolah baru. gue sangat-sangat bosan, harus ya pakai mobil bareng ayah?
"Bunda, Ayah ... Kenapa kita pakai mobil sih? Kenapa nggak pakai motor aja biar cepet. Udah sumpek lagi!!" gerutu gue.
"Keiva di luar itu banyak polusi, lebih baik kalau kita pakai mobil," jawab Ayah.
"Apanya yang lebih baik Yah..kalau tadi aku pakai motor, mungkin dari tadi juga aku udah sampai di sekolah baru," sahut gue.
"Udahlah Iva, dari tadi kepala Bunda sakit denger kamu ngoceh terus," kata Bunda.
Iss ... apa kata bunda tadi? Aku aja baru ngomong dikit, udah dibilang 'ngoceh terus' menyebalkan.
Sekian lama aku duduk di jok mobil yang begitu terasa panas dipantat, akhirnya sampai juga.
"Wah ... sekolahnya lumayan juga," gumam gue. Membuat mood gue jadi bagus lagi.
"Emang ... Kalau pilihan Ayah itu bakal selalu bagus. Nggak kayak kamu," sindir Ayah. Membuat mood gue jatuh lagi dan pastinya gue cemberut.
"Kenapa itu mulut? Panjang banget ke depan. Mau ayah cium?" sahut ayah.
"Ihhh apaan sih yah..tu cium aja bibir bunda.." kata gue kesal dan meninggal kan Bunda sama Ayah.
Gue denger dan lihat Ayah tertawa lepas dan Bunda malah blushing.
Dasar Bunda, udah tua juga masih malu-malu gitu sama Ayah.
Author pov
Keiva dibawa oleh orang tuanya ke ruangan kepala sekolah.
Yang tak lain dan tak bukan adalah teman sang Bunda saat kuliah, beliau bernama Andre gustiawan.
"Eh kalian ... mari masuk," ajak Andre.
"Ngomong-ngomong ... Kalian ada keperluan apa kemari?" tanya Andre.
"Gini loh Ndre. Kamu tahukan anak aku, Keiva. Dia buat masalah di sekolah dan dia di DO," jelas Arla.
"Jadi kita ingin memasukkan Keiva di sini, agar kamu sebagai kepala sekolah dan teman istri saya bisa memantaunya. Juga membantunya untuk menjadi murid yang baik," jelas Arga.
"Baiklah, saya mengerti. Kebetulan, keponakan saya juga sekolah di sini dan dia juga cukup berprestasi. Saya akan meminta bantuannya juga," kata Andre.
"BUNDAAA AYAAAH MASIH LAMA NGGAK SIH?" tanya Keiva berteriak dari luar ruang kepsek.
"Kau liat? Dia benar-benar tidak tau sopan santun!!" gumam Arla.
"Dia pasti merasa risih, karena ini jam istriahat. Semua orang pasti memperhatikannya. Kenapa tidak di bawa masuk?" kata Andre dan Arla langsung memanggil Keiva untuk masuk.
"Lama amat sih, ngomongin apa coba! Kayak lamaran aja. Kan tinggal daftarin aku aja dan selesaikan?! Di luar semua orang lihatin aku!" kata Keiva kesal.
"Gimana nggak ngeliatin kamu. Rambut kamu nih udah kaya api, merah. Penampilan kamu juga acak-acakan kayak preman," sahut sang ayah.
"Yaudah untuk mempersingkat waktu ... Mulai besok Keiva bisa masuk sekolah," ucap Andre menengahi.
"Tuh jelas kan? Besok aku mulai sekolah," kata Keiva dan berlalu pergi.
"Bisa aku mati berdiri karna ulah anak kamu mas...," gumam Arla.
"Hus ... Jangan bilang gitu ah pamali!!" kata Arga.
"Kalau gitu kita pamit ya Ndre. Terima kasih untuk waktunya," seru Arla.
"Iya sama-sama. Ingatkan putrimu untuk sekolah besok ya ...," kata Andre.
🍓🍓🍓
Keiva pov
"Gue di DO lagi bro," kata gue memulai pembicaraan sambil duduk dirumah pohon, yang tak lain markas gue ama empat cowok alias temen gue.
"Lo kan udah sering di DO, nggak aneh lagi lah, tapi kok bisa?" tanya Leon.
"Gue nge-vape di rooftop sekolah," sahut gue santai.
"Wah emang gila lo!! Gimana lo nggak di drop out, lo yang buat masalah!!" sahut Bryan.
"Gue kan nge-vape nya di jam istriahat. Itupun di rooftop, bukan di ruang kelas." Gue membela diri, sejujurnya gue tahu gue salah, cuman ya ... Gue nggak mau disalahkan aja.
"Terserah lo deh. Dari dulu lo kan emang keras kepala, susah dibilangin. Sampai-sampai bunda lo jantungan gara-gara lo sendiri!" sahut Zio.
"Nggak usah bawa-bawa nyokap gue ya!!" kata gue kesal.
"Oh ya ... nanti malam kita mau balapan dimana?" tanya Vino.
"Kayaknya di xxxxx. nanti hadiahnya kita sumbangin ke panti aja, ok!!" sahut gue.
.
.
.
.
.Hai hai.. Kembali lagi dengan aku disini dengan kelanjutan cerita yang kemarin..😊
Ini cerita aku yang ke-2 loh..😊
Selamat menikmati cerita ku ini..☺
Jangan lupa voment nya.. semakin banyak yg vote..
Semakin sering aku upFollow aku juga ya..😁😁
Ma'acih..😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Girls (END)
RomanceKeiva dan Keira namanya. Mereka hidup sempurna. Mempunyai orangtua, saudara dan sahabat yang menyayangi. Namun ada satu yang kurang. Yaitu pasangan.. *** "Gimana kalau kita taruhan?" Tanya Gafa "O-ok siapa takut!!" Jawab Keiva gugup Start: 14 sep 20...