61. Vanya ber-ulah

1.2K 63 3
                                    

Vanya menjalankan mobilnya tanpa arah. Gadis itu juga menangis tersedu.

"Apa yang harus gue lakukan sekarang!!" tanya Vanya pada dirinya sendiri.

"Gue ngk punya siapa-siapa dan ngk punya apa-apa sekarang. Daddy masuk penjara, Mommy masuk rumah sakit, kalau gue ketempat mama juga gue nggak punya duit buat bayar rumah sakit. Temen-temen? Gue ngk tau Neri sama Monic masih peduli sama gue apa enggak!! Kenzo?? Apa lagi dia.. Dia pasti udah berbahagia sama Keira.. Gue ngk punya siapa-siapa lagi.. dan yang gue punya cuman mobil ini." lirih gadis itu yang masih menjalankan mobilnya tanpa arah.

Pikiran gadis itu kalut. Tak tahu apa yang harus ia lakukan, Vanya memutuskan untuk pergi kesebuah club malam.

Memasuki ruangan yang berdentuman musik itu, beberapa orang melihat Vanya aneh, tapi memutuskan untuk tak ikut campur dan peduli.

Vanya memesan satu botol minuman beralkohol dan langsung meminumnya tanpa dituangkan pada gelas.

Cukup lama Vanya berada disana sampai air beralkohol itu tinggal seperempat didalam botolnya.

Gadis itu meracau tak jelas dan memarahi orang-orang yang menurutnya menganggu.

Vanya mabuk berat.

Gadis itu keluar dari club. Memasuki mobilnya dengan pandangan berkunang-kunang.

Sesekali ia mengumpat saat ia akan menghidupkan mobilnya, kunci mobil itu terjatuh atau tidak masuk ketempatnya.

Gadis itu pasrah dan menekan kepalanya pada kemudi mobil.

Kembali gadis itu mencoba. Dan ternyata berhasil.

Vanya menjalankan mobilnya tanpa aba-aba hingga..

Bruk..

Ia menabrak mobil yang berada didepannya. Tanpa rasa bersalah Vanya kembali mengemudikan mobil itu hingga ia terbebas dari parkiran club.

Sesampai dijalan raya. Sesekali mobil Vanya oleng dan hampir menabrak mobil lain. Yang akhirnya..

Duk..

Bruk..

Dor..

Mobil Vanya naik keatas trotoar dan ban depannya pecah.

"Owh.. Shit!!" umpat gadis itu. Dengan kondisi setengah sadar Vanya keluar dari mobilnya.

"Mobil sialan!! Kenapa pake nabrak segala!! Bannya pecah lagi.. Huuuuuh.." gadis itu terus meracau dan mengumpat.

"Vanya..?" panggil suara seorang pria membuat Vanya melirik kearah suara itu.

"Kenzo.." gumam Vanya tersenyum dan langsung saja gadis itu memeluk pria dihadapannya.

"Bukan.. Gue bukan Kenzo.." seru pria itu sembari berusaha melepas pelukan Vanya yang begitu erat.

"Kenzo mobil aku bannya pecah. Aku ngk tahu harus gimana sekarang.." adu gadis itu mendongak.

"Lo mabok ya..?" tanya pria itu.

"Hehe.. Dikit.." jawab Vanya cengengesan dan kembali menempel pada pria itu.

"Nya.. Plis deh jangan nempel-nempel gini.." seru pria itu terus berusaha terlepas.

"Gue Sobri Vanya.. Bukan Kenzo." seru pria itu yang ternyata Sobri.

"Sobri??" tanya Vanya bingung.

"Iya gue Sobri."

"Bodo ah.." Vanya kembali memeluk Sobri. Sobri hanya menghembuskan nafas kesal.

Twins Girls (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang