47. Jengukin 🍼

1.3K 59 4
                                    

"Ganteng ya mas.." ucap Keiva menatap putranya yang tertidur dengan damai digendongannya.

"Iya.. Sama kayak kamu.." jawab Gafa.

"Beda ah.." ucap Keiva mengerutkan alisnya.

"seksi.." seru Gafa. Ternyata pria itu tidak menatap wajah sang putra. Melainkan menatap wajah sang istri.

"Apaan sih kamu.." ucap Keiva malu². memukul perut suaminya pelan. Gafa terkekeh melihat istrinya itu.

Tok.. Tok..

"Masuk.." ucap keduanya.

Dua pasang manusia paruh baya, sepasang manusia remaja menuju dewasa, dan tiga orang remaja yang masih menggunakan baju sekolahnya memasuki ruang inap Keiva. Tak lupa salah satu remaja itu menggendong Alfa.

"Bunda.. Ayah.." gumam Keiva tersenyum.

"Putriku.." seru bunda sedikit berlari lalu memeluk Keiva.

"Bunda khawatir sama kamu Iva.." ucap bunda.

"Ayah juga.." sahut ayah dan ikut memeluk Keiva.

"Iva kan baik² aja sekarang.." ucap Keiva melepas pelukannya.

"Ayah takut.. Kayak bunda kamu dulu Iva.." seru ayah mengelus lembut kepala Keiva.

"Alhamdulilah nya Keiva baik² aja kan yah.." sahut Gafa.

"Ah.. Iva.." Keira mendekat dan memeluk sang kembaran erat. Keiva pun membalas pelukan itu.

"Gue khawatir Iv.." ucap Keira melepas pelukannya dengan air mengalir dipipinya.

"Hei.. Kok nangis.." Keiva menghapus air mata Keira yang terus mengalir.

"Gue takut apa yang terjadi sama bunda dulu Iv...waktu Ali.--" ucap Keira terpotong.

"Udah.. Itu kan dulu Kei.. Gue ngk papa.." Keiva kembali memeluk kembarannya dan mengelus punggungnya.

"Ma..ma..ma.." suara anak kecil itu menggema disaat² mengharukan seperti ini.

"Owh. Putraku.. Kemarilah.." seru Keiva sadar akan kehadiran putranya yang lain.

"Kakak.. Ali juga mau meluk.." sahut Ali.

"Ya udah sini.. Sekalian kalian bertiga..."

Ali, Lily dan Bianca berjalan dan memeluk Keiva. Tak lupa Lily yang menggendong Alfa juga di bawa kedekat ibunya.

"De..de..de.." seru Alfa yang duduk disamping ibunya.

"Iya sayang dedek lagi bobok.." ujar Keiva.

Alfa mendekati adik barunya itu. Mencium kepala adik nya.

"Uuumm.. Gemesin banget sih.." sahut Bianca menciumi pipi Alfa membuat pria kecil itu tertawa geli.

"Mama juga mau lah meluk menantu mamah.. Bukan kalian doang ya.." sahut mama yang sedari tadi hanya menonton.

"Hehe maaf ma.." Bianca menggeser. Memberi akses pada kedua orang tuanya untuk mendekati Keiva.

"Mama ngk nyangka kamu lahiran secepat ini Iva.. Padahal rasanya kemarin kamu baru hamil.." ucap mama memeluk menantunya. Papa juga ikut memeluk Keiva.

"Liat Gafa!! Sekarang kamu udah jadi ayah dari dua anak tampan seperti mereka. Kamu harus pintar membagi waktu. Untuk kuliah, mencari nafkah, istri kamu, dan juga anak² kamu. Kamu harus belajar dari sekarang.." tutur papa pada putranya. Gafa.

Gafa mengangguk dengan senyum.

"Gafa bakal belajar jadi kepala keluarga yang baik pah.. Gafa juga ngk bakal ngekhianatin istri Gafa. Gafa juga bakal berusaha menjadi dosok ayah terbaik buat anak² Gafa.." ucap Gafa.

Twins Girls (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang