"Mang Sobriiiii.." teriak seorang gadis kecil berumur 5 tahunan, berlari senang kearah Sobri, saat pria itu baru sampai didepan rumah panggung bersama Vanya dibelakangnya.
"Seli.." gumam Sobri yang langsung mendapati hamburan pelukan. Juga Sobri menggendong gadis itu.
"Mang Sobri kenapa baru sampe? Seli dari kemaren nungu mang Sobri datang!!" Tanya gadis kecil bernama Seli itu.
"Maaf Seli.. mamang kan harus kuliah.." jawab Sobri.
"Mang? Itu saha?" Bisik Seli menunjuk Vanya yang berdiri canggung karna banyak mata memperhatikannya.
"Temen mamang. Namanya Vanya.." jawab Sobri.
"Geulis nya mang!!" Bisik Seli lagi sambil tertawa kecil.
"Eh.. Sobri!! Kamu baru datang? Seli turun atuh. Mang Sobri baru datang malah di gendong gitu.." sahut perempuan yang tidak terlihat tua juga tidak terlihat muda.
"Ngk papa lah ceu.. lagian Sobri yang mau gendong Seli." Seru Sobri.
"Eh.. iyeu si neng geulis saha Sobri?" Tanya perempuan tadi tersenyum kearah Vanya.
"Temen Sobri ceu.. dari kota." Jawab Sobri.
"Oh.. nama si neng teh siapa??" Tanya perempuan tadi pada Vanya.
"Vanya.. mmm mbak" jawab Vanya bingung harus menyebut panggilan perempuan didepannya apa.
"Vanya. Kenalin saya teh ceu Siti. Panggil nya Ceuceu aja. Kakak sepupunya si Sobri" kata perempuan bernama Siti itu memperkenalkan diri.
"I-iya.."
"Hayu atuh masuk.." ajak Siti pada Vanya juga Sobri.
"Ari.. Lilis kadieu.." ceu Siti berteriak memanggil seseorang. Orang yang dipanggil pun datang.
" Aya naon ceu?" Tanya gadis muda bernama Lilis diikuti pria muda seumuran Sobri dibelakangnya.
"Itu.. buat air minum keur tamu.." kata Siti yang langsung diangguki Lilis.
"Ri.. bawaan barang² si Sobri sareng rencangan na nya.." perintah Siti.
"Muhun.." jawab pria bernama Ari itu menurut.
"Oh iya.. kenapa neng Vanya teh mau ke kampung. Padahal kan kampung disini teh ngk ada mol kayak di kota gitu.." oceh Siti.
"Ya.. bagus disini lagi ceu. Pemandangan nya masih asri. Udaranya juga seger, beda sama dikota, banyak polusi." Seru Vanya.
"Bener pisan neng.." kata Siti yang tak lama kemudian Lilis datang membawa dua gelas teh hangat.
"Mangga di minum.." kata Lilis sopan.
"Nuhun Lis.." kata Sobri.
"Makasih.." kata Vanya.
"Sobri.. baru datang kamu.." sahut pria tua yang diketahui sebagai paman Sobri bernama Budi.
"Iya mang.." jawab Sobri. Berdiri dari duduknya dan menyalami tangan Budi.
"Eh.? Iyeu saha?" Tanya Budi menatap Vanya dengan tatapan aneh.
"Sa-saya Vanya om. Temennya Sobri." Jawab Vanya lalu ikut menyalami lengan Budi.
"Oh.. gitu.." gumam Budi.
"Sobri!! Aya nu rek di cerita keun ka mamang?" Tanya Budi. Beberapa saat Sobri mengernyit bingung, namun tak lama kemudian ia mengangguk.
Budi pun pergi keluar rumah dan duduk disalah satu kursi kayu yang ada dihalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Girls (END)
RomanceKeiva dan Keira namanya. Mereka hidup sempurna. Mempunyai orangtua, saudara dan sahabat yang menyayangi. Namun ada satu yang kurang. Yaitu pasangan.. *** "Gimana kalau kita taruhan?" Tanya Gafa "O-ok siapa takut!!" Jawab Keiva gugup Start: 14 sep 20...