BAGIAN EMPAT
'P U L A N G B A R E N G'"Kemewahan akan terasa biasa tanpa adanya kenyamanan. Namun kesederhanaan akan terasa istimewa saat kita mensyukuri apa yang Tuhan berikan." - Dailycafe
"WADAUUUUU."
Rayyan berteriak keras saat Mika dengan sengaja menekan saat mengobati luka di sudut bibirnya. Sepanjang perjalanan pulang Mika terus mencercanya dengan pertanyaan seputar masalahnya dengan Geski. Namun Rayyan hanya tersenyum tanpa menjawab keingintahuan adiknya itu.
"Pelan-pelan dek, ntar makin parah bibir abang lo ini."
"Biarin, kan mau lo mau jadi Kendal Jenner." Tukas Mika masih mengelapi sisa darahnya.
"Ya dia yang mulai duluan. Masa gue diem aja dihajar orang, eh dia bukan orang tapi setan. Dimana harga diri gue sebagai ketua OSIS ganteng." Protes Rayyan mendengus sebal sambil mengambil alih tisu ditangan Mika.
"Nah justru lo sebagai ketua OSIS harus bisa ngalah Bang, lo kan bisa ngehindar. Dasar lo nya aja yang sok jagoan." Sahut Mika kesal dengan jawaban Rayyan. Ia yakin kakaknya itu bisa menghindar bukan melawan.
Rayyan menempelkan tisu di sudut bibirnya. "Emang gue jagoan. Lo kenapa belaan dia? Suka? Awas aja lo sampe suka sama tuh bocah."
"Apaan sih bang, malah ngalihin pembicaraan." Mika mengerucutkan bibirnya sebal.
"Tuh bibir gak usah diseksiin, yang ada malah mekar. Maafin abang ya." Ucap Rayyan manyatukan kedua telapak tangannya sambil tersenyum semanis mungkin. Setelah itu hanya ada kesunyiaan di dalam mobil dan berlanjut sampai ke rumah.
"Assalamualaikum." Sonya-Mama Rayyan dan Mika datang sambil membawa beberapa tas belanjaan.
"Waalaikumsalam, eh Mama tumben udah pulang jam segini?" Balas Mika menyalimi punggung tangan Sonya diikuti Rayyan.
"Kerjaan udah beres semua. Eh itu kenapa mukanya? Ya Allah, berantem sama siapa?" Tanya Sonya melihat luka di sudut bibir Rayyan.
"Biasa Ma, Ketua OSIS jagoan berantem sama adik kelas." Jawab Mika cepat melirik ke arah Rayyan, yang kebetulan sudah menatap jengah.
"Anak cowok Ma, biasa lah berantem. Kalo gak belain orang yang bela diri sendiri." tambah Rayyan tersenyum.
Sonya meletakan barang belanjaan nya di samping Mika lalu mengecek bibir Rayyan. "Iya sayang Mama percaya kamu gak mungkin macem-macem. Sudah sekarang kamu istirahat."
Rayyan tersenyum senang lalu mencium pipi kanan Sonya. "Aku ke kamar dulu Ma."
"Sono istirahat anak manja." Cetus Mika.
"Mika gak boleh gitu sama abang, Sana kamu belajar aja."
Mika bangkit dari duduk lalu berjalan meninggalkan Sonya. "Belajar mulu ah males, mao tidur aja!"
Sambil berjalan ke kamar Mika kembali memikirkan Geski--cowok yang tadi di parkiran, Tentang keangkuhan dan juga emosi yang meledak-ledak. Seolah dia memang bertempramen kasar dan tak tahu sopan santun. Namun Mika malah berfikir itu bukan sifat asli Geski. Mungkin hanya topeng untuk menyamarkan kerapuhan hati.
"Lah kenapa gue mikirin? Dia aja gak repot." Ucap Mika lalu naik ke ranjang miliknya.
-:- D A I L Y C A F E -:-
Dua orang remaja tengah berjalan menuju parkiran SMA Laskar sambil ngobrol. Bahkan sesekali salah satu darinya tertawa mendengar lelucon yang dibuat temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dailycafe
Novela JuvenilMenceritakan tentang perjalanan hidup empat orang remaja yang berjalan di dua jalan berbeda. Namun, kelak di pertemukan di satu tujuan yang sama. Menjalani pahit getirnya kehidupan, ketika dunia seakan tidak memperhatikan. Itulah yang dialami oleh A...