.BAGIAN TIGA PULUH DUA.
- ENIGMA -Ini sudah hari kedua mereka, menjalani study camp. Cukup menyenangkan namun sungguh ini menjengkelkan untuk Mika kali ini dia kebagian untuk mencari kayu bakar di dekat sungai sudah pasti masuk hutan. Yang ia takutkan bukan hantu ataupun binatang buas namun satu yaitu nyamuk!
"Jun-Jun minta autan lo lagi dong! Please."
"Kan udah kamu pake semua Mika, aku sama Saga aja baru make satu setengah bagian."
"Tauk! Arjuna yang bawa lo yang make. Jadi orang tu mikir!"
"Eh kutil badak diem aja deh lo!" Sengit Mika kepada Saga yang memeletkan lidahnya.
"Aish, udahlah makasih ya Jun nanti kalo udah sampe Jakarta gue ganti dua kali lipat." Ucap Mika tersenyum kepada Arjuna.
"Iya."
"Ckk, nggak guna juga anjir. Mau lo ganti dua truck tronton aja nggak guna buat apaan disana warung serba ada." Sambar Saga cepat.
"Udah-udah nggak usah di dengerin, Saga lagi PMS."
"Babi lo!"
"Babilove you love you so much.." kekeh Saga mendapat senggolan dari Arjuna.
Mika berbalik ia berjalan kembali, sebenarnya selain minta autan ia ingin mengajak Arjuna untuk ikut dirinya. Namun rasanya tidak mungkin mengingat sekarang Arjuna tengah membuat membenarkan tenda teman lainnya.
"Gimana mana yang cari kayu tadi?" Pekik Jimi membuat Mika langsung bergegas masuk ke dalam hutan.
Seseorang menahan tangannya membuat jantungnya hampir putus dan serasa ingin pingsan di tempat. "Kalo butuh temen bilang, kalo nggak mau juga bilang!" Ujarnya membuat Mika menghela nafas panjang.
Geski mengambil alih ponselnya. "Ikut gue."
"Kemana?"
"Nyari kayu lah, masa cari pocong!" Mika diam dan tetap mengikuti Geski. "Di deket sungai aja udah banyak nggak perlu masuk ke hutan."
"Sama aja banyak nyamuk." Lirih Mika membuat Geski mengernyit.
"Lo takut nyamuk?"
"Di gigit gantel tau nggak, bisa-bisa gue pingsan denger dengungannya." Ujar Mika meringis membayangkan banyaknya nyamuk yang merumbunginya.
"Ya elah nyamuk doang."
"Gue lebih baik ketemu ular Ges. Soalnya paranoid gue sama nyamuk tu udah di level atas banget." Tuturnya membuat Geski terkekeh.
"Kayaknya lo belum ketemu sama ular beneran deh makanya lo bilang begitu."
"Udah kok!"
"Kapan?"
"Sekarang."
"Hah dimana?" Sontak Geski mundur dan menatap Rinan tak percaya.
"Ini di depan gue haha." Dengan mudahnya Rinan terkikik melihat ekspresi Geski saat itu.
"Oh jadi lo takut ular toh."
"Ckk semua orang juga takutlah."
Geski dan Mika mulai mengambil ranting-ranting yang jatuh.
"Jangan jauh-jauh Ges, nanti ada ular biar gue." Ujar Mika membuat Geski mendengus sedangkan gadis itu masih terkikik dan mulai berjalan menjauh ke dekat hutan.
"Geski." Panggil seseorang membuat Geski menoleh. Geagi.
"Apa?"
"Bisa bicara?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dailycafe
Teen FictionMenceritakan tentang perjalanan hidup empat orang remaja yang berjalan di dua jalan berbeda. Namun, kelak di pertemukan di satu tujuan yang sama. Menjalani pahit getirnya kehidupan, ketika dunia seakan tidak memperhatikan. Itulah yang dialami oleh A...