Menceritakan tentang perjalanan hidup empat orang remaja yang berjalan di dua jalan berbeda. Namun, kelak di pertemukan di satu tujuan yang sama.
Menjalani pahit getirnya kehidupan, ketika dunia seakan tidak memperhatikan. Itulah yang dialami oleh A...
.B A G I A N D U A P U L U H L I M A. - MENJELANG UJIAN -
Arjuna masih saja bergelut dalam pikirannya, tujuannya hanya satu membuat Mahardika menyesal atas apa yang ia lakukan pada ibu dan dirinya. Ia ingin melihat laki-laki itu sengsara jauh lebih jatuh dari Ibunya. Yang harus ia buktikan adalah kalau dia bisa mengejar cita-citanya dan membalas Ayahnya.
"Lo kenapa sih!" Lemparan tutup pulpen membuatnya menoleh ke arah Mika yang sedang menatapnya.
"Masih mikirin biaya tadi?" Tambah Saga membuat Arjuna menggeleng.
"Ais udah-udah sekarang lo Arjuna dan lo Geski ajarin kita Matematika."
Geski melirik Mika. "Gue bukan guru lo!"
"Tapi lo temen gue week." Balas Mika memeletkan lidahnya, membuat Geski menggeleng malas melihat gadis itu.
"Nah mantep! Anak malang ngajarin gue, lo sama si Geski." Ujar Saga membuat Mika sontak langsung menoleh dan menggeleng.
"Nggak-nggak-nggak! Gue sama Arjuna."
"Idih si curut, gue udah booking duluan! Nggak bisa di ganggu gugat udah ada titiknya." Ucap Geski cerewet.
"Iya tapi masalahnya tu lo tau kan kalo Geski itu-" Mika langsung berhenti dan merutuki dirinya sendiri lupa kalau Geski berada di sampingnya.
"Apa?"
"Mampos! Mampos si ikan cupang, udah ah ayo Jun kita balik ke sana aja." Saga memutuskan untuk pindah ke sudut Dailycafe, siang ini nampak sangat jarang pengunjung ya seperti biasa Cafe itu akan ramai ketika petang sudah datang.
"Geski nggak gigit kok, Mika." Ujar Arjuna tersenyum dan menyusul Saga.
"Kata siapa Geski nggak gigit? Dia kan langsung nerkam hati-hati lo pulang tinggal baju." Imbuh Saga menyemburkan tawanya membuat Mika hendak melepas sepatunya.
Tak ada hal yang paling membosankan selain belajar Matematika, dan melihat angka-angka, segitiga, persegi, dan lain-lainnya itu bahkan dengan mendengarnya saja Mika sudah ingin muntah. Namun, gadis itu tetap tidak berkutik saat Geski mencoba memberikannya satu soal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu sesekali nampak mencuri pandang ke arah Geski yang tengah minum minumannya sambil bermain hp, dan juga sesekali melihat ke arah meja Saga.
"Kenapa? Susah?"
Gadis itu mengangguk, membuat Geski menghela nafasnya. "Jadi lo taunya apaan? Penyederhaan aja nggak tahu."
