36 :: MENCARI YANG HILANG

172 16 10
                                        

.BAGIAN TIGA PULUH ENAM.
- MENCARI YANG HILANG -

Jangan lupa vote dan komennya bre !! ✌

Apalah artinya Dua minggu, bila belasan tahun saja berlalu seperti sekejap mata? Tanpa terasa besok sudah tanggal 5 Januari ia harus segera pulang bersama Saga yang juga masih menginap di panti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apalah artinya Dua minggu, bila belasan tahun saja berlalu seperti sekejap mata? Tanpa terasa besok sudah tanggal 5 Januari ia harus segera pulang bersama Saga yang juga masih menginap di panti. Cowok itu merasa sangat sedih. Apakah Rahma sungguh tidak akan memberitahunya?

Masih diingatnya perasaannya sewaktu dia sendirian kedinginan di depan pagar samping panti ini, setelah Ibunya meninggalkannya. Tiap malam pun setelah hari itu ia tetap bergelung dalam selimut sambil ketakutan, tiap siang dia habiskan hanya di kamar tanpa mau bermain dengan anak-anak lain.

Rasanya sangat tak tertahankan sampai akhirnya Rahma kembali menghampirinya dan memeluknya, memberikan kehangatan yang begitu nyata terasa ia rasakan. Saat itulah ia merasa Rahma adalah hadiah tuhan sebagai penolong dan penyelamat kehidupannya. Ya, dia ingin hidup sebagai anak Rahma.

Arjuna menatap Saga yang sudah terlelap tidur di sampingnya, jam pun telah menunjukkan pukul satu malam dia baru saja terbangun dan tak terlelap tidur. Cowok itu akhirnya beranjak ia hendak mengambil wudhu dan solat tahajud agar hatinya kembali tak gelisah.

Rahma terbangun saat mendengar bunyi keran hidup dia melihat jam, benar Arjuna tanpa sadar membangunkannya untuk tahajud. Sudah hampir dua tahun lamanya Rahma berusaha menyembunyikan semuanya dari Arjuna ia tak tahu harus kapan memberitahukan soal Ratna padanya.

"Arjuna." Panggil lembut suara Rahma membuat Arjuna menoleh.

"Loh Bunda, mau solat juga?"

"Duluanlah." Rahma mempersilakan Arjuna membuat cowok itu membungkuk dan membenarkan gulungan celana trainingnya.

Bahkan setelah Rahma solat, dia keluar lagi mengecek di ruangan solat Arjuna masih ada disana memegang tasbih membuat hatinya luluh lantah merasa sedih. Dengan keyakinan saat ini adalah waktu yang tepat untuknya, Rahma mengambil beberapa dokumen penting itu dari lemari kamarnya dan kembali berdiri di ambang pintu.

Arjuna membereskan alat solatnya dan menoleh mendapati Rahma.

"Astagfirullah, Bunda kirain Juna siapa." Ucapnya terperanjat melihat Rahma.

Rahma tersenyum dia duduk di samping Arjuna.
"Bunda mau ngomong sama kamu boleh, Juna?"

"Ada apa Bun?"

Rahma menatap sesaat Arjuna, kemudian memberikan dokumen di tangannya kepada Arjuna.

"Maafkan Bunda karna merahasiakan soal Ibu kandungmu selama ini, Ratna adalah adik kandung Bunda. Dia sudah merantau sejak lulus SMA setelah merantau di Jakarta sejak itu juga ia tak pernah pulang hanya mengirim uang sampai akhirnya Ibumu tak pernah pulang meskipun Ayah dan Ibunya meninggal waktu itu.

DailycafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang