Menceritakan tentang perjalanan hidup empat orang remaja yang berjalan di dua jalan berbeda. Namun, kelak di pertemukan di satu tujuan yang sama.
Menjalani pahit getirnya kehidupan, ketika dunia seakan tidak memperhatikan. Itulah yang dialami oleh A...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terlalu asik sendiri, sampai lupa kalau dia datang untuk tinggal. Maaf aku tak peka!" - Geski Laskar Nagata
45 | Rumpang
****
Geski bergerak gelisah saat cahaya hangat itu mengenai tubuhnya, kemudian menggeliat dan menarik selimutnya lagi sampai menutupi seluruh badanya.
"Hei,"
Geski langsung memerjapkan matanya dan bangun. "Geagi?"
Gadis itu tersenyum kemudian menunjukkan susu choklat di atas nakas. "Jam berapa?"
"Sembilan,"
Geski langsung tersentak, ia harus sekolah dan mulai bangkit dari kasur. Namun gadis itu menahannya.
"Mau kemana?"
"Mandi, sekolah Gea."
Geagi terkekeh mendengar ucapan itu dari mulut Geski. "Lo lupa kita harus kemana?"
"Ckk aishhh!"
"Lagian kesurupan apa lo ngebet mau sekolah, dulu aja bodo amat soal sekolah," seloroh Geagi. "Nih minum dulu, udah gue buatin habis itu mandi turun ke bawah sarapan!"
Geski mengangguk ia hanya diam melihat sikap Geagi yang jauh berubah seperti dulu kepadanya.
"Ge, hp gue masih nggak ketemu?"
"Nomor lo nggak aktif, udah coba gue telponin tapi nggak nyambung. Kenapa ada yang penting?"
"Nggak sih,"
"Yaudah nanti gue temenin lo beli hp, buruan abisin! Gue turun dulu yah."
Geski beralih menatap segelas susu choklat itu, kemudian mengambil dan menegaknya hingga tandas tak tersisa. Cowok itu bangkit berjalan masuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya.
Lima belas menit, Geski sudah siap mengebakan pakaian casualnya hanya jeans, kaos polos hitam dipadu dengan kemeja dan sneakers miliknya.
Geagi tersenyum melambaikan tangannya saat melihat Geski sudah turun. "Kakek udah berangkat?"
Gadis itu mengangguk. "Iya tapi dia katanya ke kantor dulu habis itu baru ke Bandung nyusul kita."
