38 :: TRUVEIL

203 26 8
                                    

Kini mereka duduk berbaris beralas pasir dan di depan mata terdapat hamparan luas lautan air, suara gemersik dan angin malam itu seakan menyapu rasa letih mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini mereka duduk berbaris beralas pasir dan di depan mata terdapat hamparan luas lautan air, suara gemersik dan angin malam itu seakan menyapu rasa letih mereka. Tak ada ponsel yang menganggu mereka hanya menikmati pandangan malam itu.

Arjuna sendiri merasakan hembusan angin pantai itu, seakan anginpun tahu kalau dirinya letih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arjuna sendiri merasakan hembusan angin pantai itu, seakan anginpun tahu kalau dirinya letih. Apakah bisa ia meminta angin untuk membawa pergi kesedihan di hatinya? Andai bisa ia sangat senang dan ikhlas akan hal itu.

Namun sayang, rupaya tuhan berkehendak lain angin menyadarkannya. Ia menyadarkan manusia bahwa sejauh manusia itu ingin berusaha pasti akan ada angin yang menghalangi jejak pandangan ke depan. Yah, ia harus menerimanya itulah kehendak angin yang berarti baginya.

Marah, lubuk di hatinya masih terselubung amarah kenapa Ayahnya tega menabrak Ibunya? Kenapa Ayahnya tega mencampakkan keluarganya? Ia menoleh pada Geski yang sudah terpejam, wajah itu datar tak bisa di jelaskan perasaannya. Ia tahu bukan hanya dia yang memiliki masalah tapi begitu juga orang lain tak luput teman-temannya sendiri.

Apakah mereka juga memikirkan hal yang sama dengan Arjuna? Jawabannya adalah yah. Mereka masih terikat dalam bayang-bayang masa lalu yang enggan tak bisa mereka lepaskan seolah menyatu dalam kehidupan mereka.

Gadis bernama Mika itu masih terbelenggu dalam jejak rasa bersalahnya kepada Key, Geski cowok yang menyimpan sejuta rahasia. Saga seorang? Yah Saga selalu bahagia itu yang mereka pikirkan. Cowok itu tak pernah merasa sedih selalu tertawa melontarkan gurauan padahal dirinya sendiri masih terbelenggu rasa takut dan tertekan.

Arjuna tersenyum, ia tak sendiri ada orang-orang ini bersamanya, dan juga mimpi-mimpi mereka. Tepat hari ini dirinya melihat makam Mamanya, sungguh berat rasa di hati tapi ia lega sahabatnya menompangnya mereka memeluk dan menghapus air matanya.

Geski yang cuek, Mika yang cerewet, Saga yang heboh. Mereka menemani dirinya dan setelah itu mencoba bersikap tak pernah terjadi apa-apa. Arjuna paham mereka ingin menarik dirinya pada kebahagiaan lebih lagi pada sosok keceriaan.

Hidup itu sangat indah dijalani kalau selalu berpikiran terbuka dan positif, tentu saja jangan lupakan tuhan. Apa pun kepercayaan kalian tentu saja semua jalan yang diberikan kepada kalian adalah yang terbaik. Percayalah!

DailycafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang