.BAGIAN DUA PULUH TIGA.
- F L A S H B A C K 2 -Tak ada yang istimewa, dari pernikahan Eliza dan Mahardika meskipun mereka telah berhubungan badanpun. Tetap saja masih tidak ada cinta diantara mereka, Eliza belum tahu apa yang terjadi dengan Naufal selama ini yang ia tahu pria itu meninggalkannya dan tidak menghentikan acara pernikahan itu. Memang juga semestinya Naufal begitu!
Eliza sungguh amat menyesal dan bersalah ketika mengetahui Ibu Naufal meninggal, karna kurangnya biaya rumah sakit. Dan ayahnya yang di temukan gantung diri. Eliza sungguh menyesal bahkan ia tidak bisa menembus dosa Ayahnya kepada anak cucu Naufal meskipun ia mencoba membayarnya.
Tidak ada pembalasan paling adil kecuali, nyawa di balas oleh nyawa! Begitulah mungkin prinsip hukum adil bagi manusia.
Kini ia tengah mengandung anak Mahardika, sudah berjalan dua bulan namun tak kunjung ia merasakan kebahagiaan. Yang ada setiap harinya ia tak melupakan wajah Naufal dan penderitaan mantan kekasihnya itu. Sikap Mahardika setelah mendengarnya hamil memang cukup merubahnya menjadi sosok suami yang lebih perhatian namun hanya sebatas itu.
Mahardika tahu Ratna hamil anaknya, dan selama ia terikat pernikahan mereka masih berhubungan tanpa diketahui oleh Eliza. Namun tetap saja sepandai-pandainya menyimpan bangkai akan tetap tercium juga.
Sudah hampir lima tahun berlalu, perjalan pernikahan Eliza dan Mahardika hadirnya sosok buah hati tampan yang mereka beri nama Geski Laskar Nagata dan Arjuna anaknya dari Ratna yang juga lebih tua dua bulan dari Geski.
Mahardika berbohong tiap kali melakukan perjalan bisnis, dia menemui Arjuna dan Ratna menciptakan keluarga kecil tanpa nama dan pengakuan.
Satu hari, Eliza mendapati harum parfum perempuan yang bukan berasal dari wangi parfumnya dan puncaknya ketika ia membuka dompet Mahardika untuk meletakan kartu kredit suaminya.
Di bawah Foto keluarga kecil mereka, terdapat juga foto keluarga kecil perempuan, anak laki-laki dan juga dirinya yang tengah tersenyum bahagia. Eliza sontak merobek foto itu dan melemparkan sobekan itu pada wajah Mahardika.
"Kamu selama ini selingkuh? Tolong jelaskan Mahardika." Tanya Eliza menekan setiap kata dan menatap tajam Mahardika.
Laki-laki itu terdiam, dia menutup pintu kamar dan membalas tatapan Eliza. "Aku tidak selingkuh, mereka juga keluargaku!"
"Putuskan hubunganmu dengan wanita itu."
"Kenapa?"
Eliza bergerak frustasi. "Aku kecewa yah, aku benar teramat kecewa tapi aku memahaminya mungkin wanita itu sudah mengisi hatimu sebelum kita terpaksa melakukan pernikahan. Tapi kau jangan lupakan perbuatan Ayahku dan Ayahmu yang pernah hampir mencoba membunuh Naufal bahkan membunuh orang tuanya!" Tutur Eliza dengan serius.
"Mereka tidak akan pernah tahu kalau kamu tidak bersuara! Dia anakku!" Timpal Mahardika menunjuk foto Arjuna.
"Yah, Yah dia anakmu tapi jangan kau lupakan Geski juga anak dirimu!" Balas Eliza dan keluar dari kamar saat ia hendak melangkah keluar, Ayahnya dan Dahlan sudah berdiri di depan pintu kamar sambil mengendong Geski dengan tatapan yang Eliza sudah sangat paham.
Mahardika ikut menyusul dan kembali membisu saat melihat Waidan menurunkan Geski dan Dahlan yang menatapnya tajam.
"Kau lepaskan wanita itu atau kubunuh dua orang itu!" Dahlan memberikan pilihan kepada Mahardika dengan wajah serius dan menakutkan.
Eliza melebarkan matanya dan buru-buru mengajak Geski pergi dari sana. Entahlah rasanya ia mengingat kembali saat Ayahnya mengancam untuk membunuh Naufal dulu, mungkin ini jalan hidup yang berat ia sudah menerimanya jauh sebelum Geski lahir namun anak itu penyemangatnya. Anak itu adalah dunianya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dailycafe
Novela JuvenilMenceritakan tentang perjalanan hidup empat orang remaja yang berjalan di dua jalan berbeda. Namun, kelak di pertemukan di satu tujuan yang sama. Menjalani pahit getirnya kehidupan, ketika dunia seakan tidak memperhatikan. Itulah yang dialami oleh A...