Geski sedang berjalan di lorong sekolah, cowok itu baru saja datang. Langkahnya begitu santai dengan menunjukkan wajah yang penuh kecuekan membuat mata Mika menyipit dan mendengus sebal saat melihat reaksi para siswi-siswi melihat Geski turun dari motor besarnya begitu juga para kaum siswa-siswa yang bereaksi indah melihat motor Geski.
"R1 ke sekolah songong banget tuh bocah."
"Anak sultan mah bebas!"
"Yaelah wajar aja keluarganya kaya."
"Kapan gue punya motor itu."
"Mulus banget njir."
"Si Geski pagi-pagi udah buat orang cuci mata." Celetuk Arjuna membuat Mika menoleh ia langsung berdeham kemudian membenarkan rambutnya dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa.
Cowok itu tersenyum manis di sampingnya. "Lo-"
"Nggak." Potong Mika cepat menoleh sebal ke Arjuna begitu pula cowok itu yang langsung menoleh dan mengangkat sebelah alisnya.
"Maksud gue lo udah PR Matematika belum?"
Mika diam sejenak mengutuk dirinya sendiri. "Ooh ah itu belum."
"PR apaan lagi sih?" Tanya Geski tiba-tiba berjalan di samping kanan Mika, ya tuhan pagi-pagi rezeki anak sholeha pikir cewek itu terkekeh geli dalam hati.
"Biasa MTK."
"Ckk, ribet banget kayak Mika." Jawab Geski membuat Mika menoleh, ya tuhan kepalanya sakit kenapa juga teman-temannya begitu tinggi.
"Heh-heh apa lo bilang? Enak aja."
"Emang benerkan?"
"Nggak."
"Iyalah."
"Loh kok ih Geski nyebelin banget deh."
"Aduh jangan cubit gue Mika!" Geski mencoba menahan lengan mungil gadis itu namun nihil, cubitannya teralu kecil hingga menyengat seperti gigitan semut merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dailycafe
Roman pour AdolescentsMenceritakan tentang perjalanan hidup empat orang remaja yang berjalan di dua jalan berbeda. Namun, kelak di pertemukan di satu tujuan yang sama. Menjalani pahit getirnya kehidupan, ketika dunia seakan tidak memperhatikan. Itulah yang dialami oleh A...