28. KEMBARA

168 14 6
                                    

.BAGIAN DUA PULUH DELAPAN.
- KEMBARA -

"Ada banyak kejadian di masa SMA yang tidak akan pernah kalian lupakan, bukan?"

"Sisri gula batu, penyelamat di kala haus-dan kurindukan saat haus." Seru Saga membuat Bik Aci terkekeh.

"Kenapa kamu ini Saga-Saga gila nggak, ayan iya." Ucap Bik Aci membuat Mika dan Arjuna saling pandang dan tertawa.

"Lah si Bibik, pake disamain." Balas Saga membuat Bik Aci tambah tertawa.

"Ganteng-ganteng kok goblok."

"Astagfirullah Bibik, cium nih entar ayamnya! Yang ada tuh ganteng-ganteng si Saga auuuuuu." Jawabnya lalu melaung layaknya srigala.

Bahkan bukan hanya mereka bertiga yang tertawa tetapi siswa-siswa yang kebetulan sudah ada disana pun ikut terkekeh. Atas tingkah laku Saga yang memang dikatakan cukup PD dan tak tahu malu.

"Iya deh." Cibir Bik Aci.

"Bibik, kok gemesin deh jadi pengen ngutang." Ujar Saga akhirnya tertawa.

"Boleh, asal di bayar aja kok! Enjoy." Jawab Bik Aci swag.

"Widih, si bibik udah bisa bahasa inggris." Kata Arjuna melebarkan matanya.

"Yaelah, bibik juga tau kali yang begituan." Kekehnya.

"Yaudah deh ayo! Keburu panas entar yang ada malah jadi ikan asin kita." Ucap Mika mulai melihat langit.

"Ayo! Bik nggak jadi ngutang si anak malang yang bayar lets go." Tambah Saga bersemangat.

Arjuna memberikan uang tiga ribu rupiah kepada Bik Aci. "Makasih ya Bik."

"Sama-sama, kalian mau pulang kah?"

"Iya Bik, kita mau ngebolang dulu yah bye-bye!" Sahut Mika bersemangat.

Bik Aci tersenyum. "Nah gini, seneng-seneng aja dulu neng sekarang! Nanti juga nggak bakal kerasa kalian tamat sekolah."

Arjuna tersenyum. "Hmm, waktu nggak akan bisa ketebak Bik. Kita duluan yah!"

Merekapun mulai menyusuri jalan area samping sekolah, terdapat banyak rumah dan lorong-lorong. "Kalian sering jalan?"

"Banget, gue bawa sepedanya Juna. Junanya yang jalan."

"Dasar durjana lo!"

Saga mencibir. "Tapi sepeda Arjuna udah rusak."

"Pasti gara-gara lo juga! Dasar ganti gih nggak tahu malu banget lo jadi orang." Ucap Mika tampak kasar namun Saga tak peduli. "Kena azab tahu rasa lo."

"Udah kok belum sampe aja ke kost-annya Arjuna." Jawabnya singkat.

"Nggak usah Ga! Kan udah aku bilang lagian juga sepeda itu udah tua. Cuma emang udah waktunya dia menyelesaikan urusannya di dunia." Timpal Arjuna.

Mika menoleh ke arah Arjuna. "Lo kira sepeda manusia, pembawaan lo sungguh sepedawi Jun gue salut."

Saga terkekeh. "Nggak pa-pa udah telanjur gue pesen, lagian juga kalo lo nggak mau make tu sepeda nanti. Kek biasa aja gue yang bawa lo yang jalan hehe."

DailycafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang