16 :: BUKAN KESALAHAN

152 11 0
                                        

.B A G I A N E N A M B E L A S.
- BUKAN KESALAHAN -

Atmosfer seketika berubah saat tiga cowok itu sudah duduk melingkar di meja kelas. Sibuk dengan buku masing-masing di tangannya, Saga yang berkali-kali menguap, Geski yang sama sekali tak membuka bukunya dan Arjuna yang sibuk membaca dan menulis di bukunya.

Mika mendengus kesal ia sudah tidak tahan lagi, Mika menendang kursi disebelahnya membuat ketiga cowok itu lagi-lagi menatapnya.

"Lo-lo niat nggak sih, hari ini kita persentasi maju pertama!" Mika berdiri melayangkan tamparan buku ke badan Saga dan Geski.

"Lo pukul gue?" Suara serak serius dari Geski, Saga menoleh dan menggeser kursinya pelan.

"Kenapa? Nggak suka lo hah! Kalo nilai per individu ya bodo amat kalian mau jungkir balik juga gak papa mau cipokan sama dinding pun juga nggak masalah." Celoteh Mika mendapatkan pelototan dari Arjuna dan Saga.

Saga berdiri mendorong bibir Mika, "Mulut lo filternya rusak? Cewek nggak boleh ngomong gitu."

"Tangan lo! Jangan kurang ajar yah!" Tunjuk Mika membuat Saga diam.

"Bacot amat! Lagi mens lo." Kata Geski membawa bukunya kemudian berlalu meninggalkan Mika yang kembali lagi naik pitam.

"Apa-apa? Lo bilang gue bacot lo itu yang bacot! Lo juga mau kemana abis ini kita maju! Geski woi Geski anjing juga tu cowok." Mika kembali mengumpat kasar, nafasnya naik turun kepalanya terasa hampir pecah di buatnya.

"Eh udah-udah." Arjuna menenangkan Mika, dan kembali membuatnya duduk.

"Rese banget, giliran disuruh baca malah nggak baca di suruh baca lagi malah lari. Mati aja tu anak!"

"Eits Plastik Mika, mulut sama muka lo itu lebih serem dari film Annabelle tau nggak!" Ujar Saga sambil meringis.

Mika menendang kaki Saga. "Kalo gue mirip Annabelle, lo boneka santetnya yah!"

Arjuna terkekeh geli melihat tingkah laku orang di depannya ini. "Wah lo denger kan Jun, sumpah deh dari tadi gue merinding. Selama ini Plastik Mika yang gue kenal tu manis kek gula-gula eh sekarang ah gue nggak bisa jelasin deh." Saga menggeleng keras saat bilang kepada Arjuna tanpa menatap Mika.

Kemudian gadis itu hanya berdehem dan menahan emosinya. "Eh udah diem lagi di Ga." Timpal Arjuna tersenyum.

"Eitss kalian berdua ini!" Mika meleparkan tutup penanya.

Bunyi Bell pertanda pergantian jam telah berbunyi membuat seisi kelas mulai, duduk sesuai masing-masing kelompoknya. Tetap pada undian mereka maju kedua setelah kelompok 6 selesai.

"Geski mana yah?" Gumam Arjuna membuat wajah Mika kembali masam.

"Dia dateng kok liat aja." Kata Mika membuat Juna mengangguk.

"Lo tadi marah-marah, sekarang yakin banget dia dateng!" Lanjut Saga menyipitkan matanya.

Kali ini Mika melemparkan penanya tepat mengenai leher Saga. "Meskipun tu modelan anak kek gitu, dia juga punya hati nurani."

"Eh Geski masuk tuh." Celetuk seseorang membuat mereka menoleh.

Saga menggeleng takjub. "Woah! Si telor rebus beneran nggak ketebak deh." Ujar Saga kepada Mika yang kembali memperhatikan.

"Kelompok selanjutnya kelompok dua, silakan maju." Panggil Buk Mega melihat sekilas mereka kemudian sibuk pada laptopnya lagi.

"Gue udah bagikan! Silakan Arjuna moderator." Ujar Mika berjalan di tengah.

DailycafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang