13 :: FUR ELISE

171 15 2
                                    

.B A G I A N T I G A B E L A S.
- FUR ELISE -

"Hari yang hangat itu bahkan tidak bisa mencairkan hatiku padamu, maaf!" - Geski.

"Nggak-nggak ah, Ma Mika nggak mau dateng pokoknya!" Kekeh Mika masih sibuk dengan kuas, cat dan canvas.

"Mika, keluarga kita harus datang kesana!" Ujar Sonya memungut kertas yang berserakan di lantai.

"Harus?" Mika mulai jengkel.

"Iya sayang, kan Papa kamu baru aja di angkat jadi pengacara perusahaan itu jadi ya mau gimana lagi." Sonya masih menunggu keputusan anak gadisnya itu.

"Tapi kalau kamu emang nggak mau, nggak papa Mama nggak maksa kamu buat ikut kok." Kata Sonya-membuat Mika merasa tak enak.

Gadis itu menghela nafas menatap lukisannya, ia menaruh alat-alatnya di lantai. Melihat itu Sonya tersenyum dan mulai membuka lemari anaknya.
"No, Mika sendiri yang pilih yah!" Kata gadis itu memperingati Ibunya.

"Yaudah, Mama keluarin aja semua Dress kamu yah!" Perempuan paruh baya itu mengambil beberapa baju, sedangkan Mika mulai membersihkan tubuhnya dan mandi adalah satu-satunya cara agar cat yang menempel itu hilang.

(Ps : gambar hanya bayangan baju, sepatu dan rambut saja untuk wajah itu bukan cast yah😚)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ps : gambar hanya bayangan baju, sepatu dan rambut saja untuk wajah itu bukan cast yah😚)

Ia memilih, dress putih jaring-jaring yang baru ia pakai sekali setelah pesta pernikahan kakak sepupunya. Mika membuka laci meja riasnya mengambil tempat alat make upnya, sudah lama sekali baginya tidak memoles wajahnya.

"Aish kenapa jerawat harus disini sih." Gumam Mika melihat bentolan kecil di dagunya.

"Dek, lama banget sih. Woah coba tiap hari aja lo dandan kek gini!" Ujar Rayyan masih menyender di pintu kamar Mika.

"Diem ah lo, bacot amat." Mendengar itu Rayyan hanya terkekeh ia masuk ke kamar Mika berdiri di depan lukisan yang belum selesai itu.

"Ini rumah yang diujung jalan anggrek bukan?" Tanya Rayyan, Mika melihat kakanya itu dari kaca di depannya.

"Hmm, rumahnya unik aja estetic." Jawab Mika mulai mengombrekan bibirnya.

"Ayok ah!" Kata Mika mengambil tas selempang bewarna peach pink pemberian Rayyan yang selaras dengan heels yang ia pakai, Rayyan berbalik dan mengikuti adiknya itu.

Mobil yang dikendarai Rayyan itu memasuki pekarangan gedung, terdapat jejeran mobil mahal di sepanjang lahan parkiran yang disiapkan.
"Ini yang dateng orang kaya semua Pa?" Tanya Rayyan mencari lahan parkir kosong.

"Jelas, kamu tahu sendiri yayasan ini sendiri memiliki investor besar dengan bisnis yang menguntungkan." Kata Tomi, mulai membenarkan jasnya.

Setelah turun, Mika mengambil kaca matanya dan memakainya.
"Yaelah, Mika tadi udah cantik nggak usah pake kaca mata lagi." Cuit Rayyan mendapatakan delikan mata tajam Mika.

DailycafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang