BAGIAN SATU
'MOS HARI PERTAMA'- 17 July 2018
BENAR SAJA!! Mika berteriak kencang saat melihat Rayyan masih tertidur pulas di kasur empuk kerajaannya. Tak ada pergerakan membuat Mika dengan geram menyibak gordeng melihat hari sudah terang dan matahari sudah nampak menyinsing di atas sana.
Mika berjalan cepat ke arah kasur Rayyan, demi nenek tapasya ia tidak mau bajunya dan segala yang dikenakannya ini lecet, kusut atapun kusut. Menjadi siswa baru dengan berdandan rapih ke sekolah merupakan awal baginya.
"Bang!!! Abang tu kan kebiasaan banget sih ngebonya. Kalo nggak bangun sekarang bakalan beneran nih gue siram pake aer cucian piring." Ancam Mika kepada Rayyan yang masih setia memeluk guling kesayangannya.
Satu detik, dua detik, tiga detik.
Hanya pergerakan kecil yang di tunjukkan oleh Rayyan membuat Mika semakin kesal dan geram. "Abang ih buruan bangun! Gue mau pegi sekolah nih, Papa sama Mama udah berangkat duluan lagi. Masa gue naik angkot sih!" Rengek Mika melihat dandannan dirinya yang penuh dengan warna warni anak MOS.
"Iya dek bentar ih. Ribut banget sih lo pagi-pagi."
"Gimana gue nggak ribet coba! Itu jam udah setengah tujuh dan lo masih molor aja di kasur."
"Setengah tujuh?" Pekik Rayyan langsung bangun. Mika sontak terperanjat dan mengangguk antusias.
"Bentaran lagi yah, huaa ngantuk banget sumpah." Lanjut Rayyan menguap dan kembali tertidur.
"Abang!!!" Jerit Mika kesal.
"Jangan maen-maen kek gini dong! Kalo abang nggak mau nganterin gue harusnya abang bilang aja. Gue tadi bisa ikut Papa sama Mama kalo kayak ginikan ckk udah ah lebih baik gue pergi aja sendiri." Lanjut Mika berceloteh kesal kepada Rayyan.
Rayyan memandang adiknya itu dengan tersenyum, "Yaudah pegi aja sendiri."
Mika menoleh dan menatap tajam Rayyan. "Ya allah Abang ih, kok lo tega banget sih sama gue!"
Rayyan terkekeh. "Iya-iya gue bangun nih. Lo udah sarapan?"
"Udah tadi." Ketus Mika.
Rayyan mengangguk. "Gue mau mandi sono keluar!"
Mika hanya melengos dan berjalan meninggalkan kamar Rayyan. Sumpah jantungnya dari tadi membuatnya kewalahan bergerak kian cepat seiring melihat jarum pendek jam di dinding rumahnya.
Sembari di mobil tak henti-hentinya Mika mengumpat kesal kepada Rayyan. "Tuh kan Bang telat gimana dong! Liat itu gerbang udah sepi ckk."
"Ini semua gara-gara lo bang gue telat!" Desis Mika turun dari mobil dan mendelik tajam ke arah Rayyan.
Rayyan membalasnya dengan tatapan biasa. "Yang MOS kan lo jadi yang telat ya lo, gue mah panitia biasa aja." Jawaban yang membuat Mika ingin sekali menyumpal mulut Rayyan dengan kaos kaki saat ini juga.
Mika membanting kesal pintu mobil, ia menghiraukan suara gelak tawa Rayyan tunggu saja kalo sudah di rumah nanti Mika akan kasih pelajaran yang berlipat-lipat ganda. Dirinya berlari sampai akhirnya salah satu pria yang Mika yakini sebagai petugas MOS karna memakai almater yang sama seperti Abangnya tadi.
"Lo telat?" Tanyanya.
'telat pake nanya? Ya gimana dong ini!'
"Maaf Kak angkotnya mogok tadi." Jawab Mika memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dailycafe
Novela JuvenilMenceritakan tentang perjalanan hidup empat orang remaja yang berjalan di dua jalan berbeda. Namun, kelak di pertemukan di satu tujuan yang sama. Menjalani pahit getirnya kehidupan, ketika dunia seakan tidak memperhatikan. Itulah yang dialami oleh A...