NOW PLAYING | Nadin Amizah - Mendarah
"Jika di tanya sejak kapan aku suka, aku tak bisa menjawabnya."
Bagian empat puluh tujuh
"GESKI!" Panggilan Mika membuat Geski tersadar dari lamunannya. Sejak tadi menunggu gadis itu di depan toilet. "Ayo!"
"Kemana?"
"Hatimu, ya balik lagi lah gabung sama yang lain."
Geski melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Kayaknya mereka udah mau otw pulang Mi,"
"Emang udah pada pulangan yah?"
"Lo lupa sekarang udah jam empat?"
Mika tercengir. "Jadi pulang gitu maksudnya?"
Geski mengangguk ia masih memperhatikan gadis itu yang masih sibuk dengan rambutnya, padahal tadi habis dari toilet kenapa tidak sekalian membenarinya?
"Ih kok masih nggak masuk yang ini ya allah," gumam Mika mendapati beberapa anak rambutnya yang tertinggal sedangkan yang lainnya sudah di cepol rapih.
Geski mendekatinya membuat Mika mundur namun Geski menarik tangannya agar diam di tempat. "Diem," Geski menarik ikatan simpul cepolan rambut Mika membuat rambut sebahu gadis itu terurai. Mika menahan napas. Deg-degan. Di jarak yang sedekat ini Mika bisa merasakan cowok itu sangat dekat di belakangnya.
Geski beralih ke hadapan Mika, cowok itu menyisir rambut Mika menggunakan jari-jari tangannya. "Udah gini aja,"
"Kok malah di urai si Ges, panas tau!"
"Cantikan kayak gitu." Kata Geski kemudian menarik ujung bibirnya tersenyum, lalu menggelangkan ikat rambut Mika di tangan kirinya.
"Uuuuu, Geski jantung gue hampir copot nih jangan kayak gitu. Gue masih cewek yah masih bisa baper." Goda Mika sengaja mengambit sebelah tangannya, tak memperdulikan tatapan-tatapan yang di berikan kepadanya.
"Lo baper?"
Mika mengangguk, "Jauh-jauh dari gue!" Geski berhenti kemudian mendorong dahi Mika menjauh.
Cowok itu berjalan duluan, membuat Mika tercengir lalu menyusulnya kembali.
"Kenapa Ges? Gue cantik yah?"
Geski menurunkan tatapannya pada Mika yang tengah menatapnya lucu. "Iya cantik tapi dimata para monyet,"
"Astagfirullah Geski, lo suka bener." Mika tertawa. "Tapi gak gitu juga." Sambungnya.
"Iya cantik." Jawab Geski lugas. "Cantik banget malah."
Mika menjauh dari Geski. "Kepaksa banget ngomongnya, jangan gitu juga dong ngeri yang ada gue."
"Emang cewek selalu benar," gumam Geski menatap malas Mika.
"Iya dong, always."
"Egois," balas Geski.
"Nggak selamanya cewek itu egois, buktinya banyak juga cowok yang egois sama bangsatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dailycafe
Novela JuvenilMenceritakan tentang perjalanan hidup empat orang remaja yang berjalan di dua jalan berbeda. Namun, kelak di pertemukan di satu tujuan yang sama. Menjalani pahit getirnya kehidupan, ketika dunia seakan tidak memperhatikan. Itulah yang dialami oleh A...