Beberapa siswa mengerubungi ambulan yang akan membawa Jeno ke rumah sakit. Hina terus berada di samping Lami berharap sahabatnya mampu meredam amarahnya.
"Jaemin masuk!" Suruh Leeteuk pada Jaemin agar menemani Jeno di ambulan.
Jaemin hampir memasuki ambulan namun suara Lami mengintrupsi.
"Saem! Kenapa harus dia?" Protes Lami.
"Apa maksudmu? Tentu saja karena mereka dekat" balas Leeteuk.
"Tapi saem, karena Jaemin lah Jeno seperti ini!"
"Kau mau karena berdebat denganmu Jeno kehabisan oksigen di dalam sana?!" Leeteuk kini marah akan sikap Lami. "Masuk sekarang Jaemin!"
"Baik saem"
Dengan berat hati Lami merelakan Jaemin menemani Jeno yang dibawa ke rumah sakit. Leeteuk menghubungi Chilhyun dan segera memberitahukan keadaan anaknya. Sedangkan Jaemin menghubungi Junho.
"Saem!" Seru Haechan dan Renjun saat Leeteuk memasuki mobilnya hendak menyusul ambulan yang membawa Jeno.
"Ijinkan kami ikut" pinta Haechan.
"Kalian ada kelas" kata Leeteuk.
"Saem, ini salahku. Aku harus menjelaskan pada orang tua Jeno" jelas Renjun.
"Baiklah, ayo masuk"
Sesampainya di rumah sakit, Chilhyun dan Sunghee melihat Jaemin duduk di ruang tunggu bersama Haechan dan Renjun. Leeteuk sendiri berdiri di samping pintu UGD.
"Jaemin" panggil Sunghee.
"Ibu, maaf" ucap Jaemin yang langsung menggenggam tangan ibu sambungnya.
"Bagaimana dokter?" Tanya Chilhyun pada dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD mengintrupsi semuanya.
"Tidak apa-apa. Tubuhnya cepat menetralisir alerginya dan beruntung dia bisa memuntahkan makanannya tadi. Tapi jika nanti dia masih merasakan sesak lebih baik tunggu sampai besok untuk pulang. Sekarang dia belum sadar karena saya berikan obat bius" jelas dokter.
Semuanya lega, kecuali Jaemin yang merasa bersalah. Tamparan Lami yang masih terasa membuat rasa bersalahnya tidak bisa hilang. Andai tadi ia tau itu sup kepiting, andai saja.
"Bagaimana Jeno?" Tanya Junho yang baru saja datang dengan nafas terengah karena usai berlari.
"Dia baik-baik saja" jawab Chilhyun.
"Ayah, maaf ini salahku. Aku yang menyuruh Jeno makan sup itu" sesal Jaemin pada Junho.
Renjun dan Haechan bangkit. Mereka juga angkat bicara.
"Ini salahku, paman. Maaf" sesal Haechan.
"Ini juga salahku, paman. Aku yang memberikan makanannya pada Jaemin dan Jeno. Seharusnya aku katakan bahwa makanannya berbeda. Maaf" sambung Renjun.
Junho menepuk pundak Jaemin dan tersenyum.
"Tidak ada yang salah disini. Lagi pula Jeno baik-baik saja kan?"
Meskipun tidak ada yang marah, tapi Jaemin tetap merasa bersalah. Tamparan Lami akan tetap memperingatkannya.
***
Lami dan Hina menunggu tiga teman Jeno kembali. Sudah hampir pulang sekolah. Akhirnya mereka melihat Renjun dan Haechan yang berjalan beriringan dan mereka nampak baik-baik saja karena sesekali bercanda.
"Dimana Jeno dirawat?" Tanya Lami to the point. Haechan dan Renjun melirik satu sama lain.
"Tanyakan saja pada Jeno, kau pacarnya kan?" Jawab Haechan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crash | Book I (END)
FanfictionPersaudaraan yang penuh rintangan, apakah mampu Jaemin dan Jeno melaluinya? Bahaya apa yang melanda Jaehyun? apakah sad ending atau happy ending?