Setelah menunggu cukup lama, giliran band The Little Mouzt yang akan tampil.
"Gimana masih semangat gak?!!" tanya sang MC.
"Masihh!"
"Oke selanjutnya kita sambut band yang akan tampil, The Little Mouzt."
"Kita tampil! Semangat!" seru Raka. Kemudian mereka berempat mulai memasuki panggung.
"One two, one two, one two three go!" aba-aba Burhan sebagai drumer.
Suara tabuhan drum mengawali perform mereka.
Dann ...
Suara Raka mulai masuk di gendang telinga, dan disambut oleh riuh tepuk tangan para penonton dan peserta event lain.
Dan bila esok, datang kembali ...
Seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda
Dan..."Suara siapa sih, kok merdu banget!" monolog Mitha. Dia yang kepo akhirnya pergi untuk melihatnya.
"Itukan cowok, yang tadi," batin Mitha.
"Vokalis ternyata," sambungnya.
Perlahan kaupun, lupakan aku
Mimpi burukmu
Dimana t'lah kutancapkan duri tajam
Kaupun menangis, menangis sedih
Maafkan aku..."Keren!" kata Mitha.
◍•ᴗ•◍
"Din?!" panggil Lily, teman sebangku Nadin.
"Iya?" suhutnya sembari memakan kripik singkong di rumah Nadin.
"Lo ga nonton TLM lagi lomba?"
"Ha, TLM? Itu bandnya Raka kan, ya?"
"Iyalah," balas Lily.
"Di mana? Nonton yuk!"
"Di SMK Mentari, di sana juga ada bazar buku ori loh!"
"Ehh, Serius?! Yuk ke sana! Gue juga mau beli Novel," jawab Nadin.
"Yaudah, Ayo!"
Mereka berdua langsung pesan taxi online untuk menuju ke sana. Perjalanan mereka lumayan jauh, memakan waktu kurang lebihnya 15 menit.
"Oke selanjutnya kita sambut band yang akan tampil, The Little Mouzt."
"Eh itu TLM tampil, Din!"
"Oh iya!" Mereka langsung mencari tempat terdekat dengan panggung demi melihat penampilan The Little Mouzt.
◍•ᴗ•◍
"Thank you." Raka menutupnya dengan ucapan terima kasih dan di sambut tepukan meriah dari penonton.
"Raka!" panggil Nadin, saat mereka mau menuju tempat duduknya.
"Eh, Nadin? Kok lo ada di sini?" sahut Raka.
"Lo ikutan lomba juga?" tanya Ibnu.
"Eh, enggak kok. Kita mau ke bazar juga," jawab Nadin.
Anak TLM hanya menanggapinya hanya anggukan kepala, "Yaudah, kita mau ke sana dulu, ya. Din, lLy," pamit Raka.
Setelah tampil mereka kembali ketempat duduk semula, menyaksikan peserta lain tampil sembari memakan snack yang tadi dibagikan.
"WAW! Kami ucapkan terima kasih kepada para peserta, karena sudah menampilkan penampilan yang terbaik!" ucap sang MC.
"Kami persilahkan, kepada dewan juri untuk berdiskusi menentukan pemenangnya. Dan untuk para peserta, kalian boleh istirahat sejenak, Terima kasih."
Para peserta dan penonton beranjak dari tempat duduknya dan mulai menyerbu kantin.
"Kantinnya di mana ya?" tanya Ibnu.
"Mana gue tau, gue bukan anak sini," jawab Raka.
"Yaudah jalan aja udah ntar juga nemu," timpal Nizar.
"Cewek! Swit swit," panggil Burhan disertai siulan.
"Apasih!"
"Gak jelas banget!"
"Sok ganteng!"
Begitulah tanggapan para cewek SMK Mentari yang mendapat siulan dari Burhan.
Tawa anak TLM meledak saat tau tanggapan para siswi Mentari.
"Lagian lo mah ada-ada aja sih," ledek Ibnu.
"Unch unch kacian amat mas burhancu," sambung Nizar.
"Geblek sih!" balas Raka.
"Tau ah! jahat kalian sama dedek!" ucap Burhan sembari memanyunkan bibirnya.
"Haha, udah-udah." Setelah itu mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari kantin.
Mereka berempat tak sengaja berpapasan dengan Faiz, sang wakil ketua OSIS.
"Eh, Kak?" panggilan Ibnu seketika menghentikan langkah Faiz.
"Iya? kenapa?" jawabnya.
"Kak, Kantin di mana ya?"
"Oh, Kantin? Lurus aja, nanti ada ruang musik, nah di belakang musik itu kantin," jelas Faiz.
"Oh yaudah, makasih ya, kak," balas Ibnu.
"Iya."
♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ
Hula!! Apa kabarrr kalian?!
Gimana sekolahnya? Udah mulai KBM atau masi libur?
Seperti biasanya Aku mau bilang makasih buat kalian yang mau menyempatkan waktunya untuk membaca cerita ini:)
Thank you guys,
_Dita putri♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Mitha
Подростковая литература[MASIH PROSES REVISI | MAAF APA BILA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN KATA, TANDA BACA, ATAU HURUF KAPITAL] Mitha Aprilia, seorang siswi SMK berjurusan Akuntansi. Baginya Akuntansi itu istimewa, perlu keseimbangan untuk benar. Gadis pencinta bunga Mawa...