★ Dua puluh satu

3.5K 121 9
                                        

Saat mitha hendak makan dia melihat kotak kecil berwarna navy berada di atas meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat mitha hendak makan dia melihat kotak kecil berwarna navy berada di atas meja makan.

"Kotak apa nih?" monolognya.

"Selamat pagi kakak! Udah mulai sekolah, Kak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi kakak! Udah mulai sekolah, Kak?"

"Pagi, Dek! iya bentar lagi kan UAS kakak lagi ngejar materi," jawab Mitha.

"Dek, ini punya siapa?"

"Punya kamu," potong Hadi.

"Ha?" Mitha mengernyit heran, pasalnya dia tidak sedang ulang tahun hari ini.

"Iya buat kamu, buka aja," pinta sang papa.

Jemari mitha meraih ujung pita itu, kemudian ia menariknya. Mata mitha berbinar dengan mulut membentuk huruf o.

 Mata mitha berbinar dengan mulut membentuk huruf o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ponsel?"

"Iya, kan ponselmu hilang, jadi papah beli yang baru, suka?"

"Aaa! Makasih pah, suka banget malah, makasih, makasih, mitha sayang papah!" seru Mitha bahagia, tak lupa juga dia memeluk sang papa.

"Makasihnya cuma sama papah nih?" tanya mamah yang tiba-tiba muncul.

"Makasih, Mah." Mitha langsung memeluk sang mamah.

"Malvin juga sayang kakak!" sambung Malvin.

"Sini Dek, Pah." Mereka berempat berpelukan dengan hangat.

◍•ᴗ•◍

Raka meletakan tasnya di atas meja, dia heran kenapa anak kelas sebelas ipa tiga, semuanya sibuk dengan bukunya masing masing.

"Lagi apa lo?" tanya Raka.

"PR bro, gue lupa sumpah," sahut Ibnu. Mata raka langsung melotot, pasalnya dia juga tidak ingat sama sekali kalau ada tugas hari ini.

"SERIUS? GUE LUPA!"

"Yaudah lo salin aja, tadi gue abis nyalin di nadin." Raka langsung mencari buku mapel akuntansi, dan dia langsung merebut buku yang Ibnu pegang.

Raka kini sedang berkutat dengan tugas akuntansinya.

"Rak, udah sarapan?" tanya Nadin, bangku nadin berada tepat di belakang raka.

"Rak?" Raka tetap diam.

"Jangan ganggu raka, dia lagi nyalin tugas," ucap Ibnu. Nadin hanya mengangguk paham.


◍•ᴗ•◍

"Permisi?"

"Iya, eh kak Faiz," ucap Isna -teman sekelas Mitha-

"Bisa minta tolong panggilkan mitha?"

"Ohh, ii-iya kak, bentar ya." Isna meletakan sapunya di sembarang arah kemudian dia masuk ke dalam kelas untuk manggil Mitha.

"Mitha?!" seru Isna. Mitha sedang sibuk dengan ponselnya, kerena ponselnya baru dia harus mengotak-atik (membuat email baru, daftar WA, ig, dan lain-lain).

"Iya?" Cewek itu merespon hanya saja pandangannya tidak mengarah pada Isna.

"Itu dicariin kak faiz. Dia udah ada di depan kelas," ucapan Isna membuat mitha menghentikan aktifitasnya tadi.

"Serius?"

"Iya, sono gih temuin."

"Makasih, Na!" Mitha langsung bangkit dan bergegas menuju ke luar kelas.

"Kak faiz?"

"Hai, selamat lagi," ucap Faiz sembari tersenyum.

"Pagi juga, Kak!" balas Mitha.

"Ng ... Kak faiz ngapain ke sini?"

"Gak boleh emang?"

"Eumm, boleh kok."

"Haha, gue ke sini cuma mau mastiin lo udah sehat," tutur Faiz.

"Ohh gitu. Kirain ada apa," balasnya.

"Iya, lo udah sehatan kan?"

"Udah kak, alhamdulillah."

"Btw, gue chat lo kok ceklis mulu ya?"

"Ohh itu, ponsel aku ilang kak, dan gak ketemu," tutur Mitha.

"Terus gimana? Udah ada ponsel baru?"

"Ya gak gimana-gimana, Kak. Udah kak."

Fina mendengus dari kejauhan, melihat kedekatan Faiz dengan adik kelasnya itu. "Ga bisa dibilangin tuh anak! Perlu gue kasih pelajaran kayaknya ,ck!"

Semua anak kelas tiga dari dulu sudah tau, kalau Fina suka Faiz. Dan semua orang juga tau, kalo Faiz sudah menolak Fina berkali-kali.

◍•ᴗ•◍

Ada tiga hal yang disukai oleh pejalar seperti Raka. Pertama, Jam kosong. Kedua, bel istirahat. Dan yang terakhir adalah bel pulang.

Raka menguap beberapa kali, dia menatap malas guru yang sedang menjelaskan itu.

Pak Arif namanya, pria berusia 50 tahun, guru yang mengajar mapel PPKN, cara mengajar guru itu adalah dengan berceramah. Dalam artian kebanyakan ngomong dari pada bertindak. Eitts. bentar. Bukanya kebanyakan murid suka ya dengan tipe guru seperti itu? Mungkin sebagian murid suka tapi tidak dengan Raka.

Dia memang tidak suka guru yang sering memberikan tugas dan ulangan dadakan, tapi dia juga tidak suka guru yang banyak ceramah. Dia sukanya guru yang sering memberikan jam kosong.


♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

Haloo kalian! Apa kabar! Kabar baik semoga!!

Bab 21 akhirnya update! Jangan lupa baca! Jangan lupa juga vote dan coment!

Semoga suka yaa:)

Happy reading guys!

_Dita putri♡

Mitha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang