★ Sebelas

3.9K 159 3
                                    

"Lebih afdal lagi kalo perwakilan dari juri kita, yang bakal ngumumin pemenangnya! Gimana setuju?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lebih afdal lagi kalo perwakilan dari juri kita, yang bakal ngumumin pemenangnya! Gimana setuju?"

"SETUJUUU!"

"Kami persilahkan untuk perwakilan juri naik keatas panggung, dan mengumumkan juaranya." Tepuk tangan dari para penonton menyambut langkah Pak Adhi yang mulai memasuki panggung. Pak Adhi adalah guru Musik, yang bersedia untuk menjadi juri di acara ini.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh."

"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh."

"Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan karunianya, sehingga kita dapat berjumpa pada kesempatan kali ini."

"Saya ucapkan terima kasih, kepada kalian yang bersedia meramaikan event ini, dan kepada pada pengurus OSIS yang telah menyumbangkan tenaganya. Tepuk tangan untuk kalian semua."

Tepuk tangan meriah jelas sangat terdengar di gendang telinga.

"Berdasarkan pilihan yang sangat perlu pertimbangan secara matang, kami telah memilih 3 terbaik dalam milad event ini."

"Selamat kepada peraih juara tiga, yaitu Perfect band."

"Kepada perwakilan dari perfect band, silahkan naik keatas panggung," ulang sang MC.

Perwakilan dari perfect band sudah menapakan kakinya di atas panggung, selanjutnya adalah pengumuman juara dua dan satu

"Ka? Gue takut," bisik Burhan.

"Udah gapapa, liat nanti aja, apapun hasilnya, kita terima dengan lapang dada," balas Raka.

"Wihh! Mas raka bijak ya!" goda Nizar.

"Bangke!"

"Silahkan Pak, juara duanya."

"Selanjutnya untuk juara dua, selamat untuk ... "

Perasaan deg-degan pasti ada, rasa takut akan gagal terus menyelimuti Raka.

"De'band."

"Yah, Ka, auto gagal kita. Gak mungkin kan kita juara satu?" ucap Ibnu dengan ekspresi kecewa.

"Yaudah, nanti kita coba lagi! Jangan nyerahlah, ini baru awal. Masa kalian udah nyerah? Tetap semangat!!"

"Yang paling ditunggu-tunggu yaitu pengumuman sang juara satu."

"Selamat untuk ... "

"Aku yakin band nya si Raka, pasti juara satu,"  batin Mitha.

"The little mouzt."

"Silahkan perwakilan, untuk naik ke atas panggung."

"Han! Nu! Zar! KITA MENANG!!" seru Raka sembari menepuk bahu ketiga sahabatnya secara bergantian.

"Anjirr!!!" balas Nizar.

"Eh kok anjir? Harusnya Alhamdulillah! bego!" ucap Ibnu disertai pukulan yang mengenai bahunya.

"Aduh gimana ya, ya intinya gue seneng!"

"Sana, Ka, naik! naik!"

Raka mulai naik ke atas panggung, disambut oleh riuh tepuk tangan paling meriah.

"Selamat yaa!"

"Makasih. Pak," balas Raka.

Raka mengedarkan pandangannya kearah penonton, dia tak sengaja melihat sosok perempuan yang sedang tersenyum di ujung sana. Raka mengerutkan keningnya, "Cewe itu bukan sih?," batinnya.

Yap! Tebakan Raka benar, sosok perempuan itu adalah Mitha, dia sedang melihat ke arahnya sembari tersenyum.

◍•ᴗ•◍

"Buset dah! Gue gak nyangka banget kita bakal menang!" seru Burhan yang masih tidak percaya akan kenyataan.

"Sama, gue kira kita bakal gagal," sambung Ibnu.

"Berasa mimpi tau gak sih!" ucap Nizar.

"Ini baru awal, bro, jangan sombong. Jadikan piala itu sebagai motivasi buat kita, supaya harus lebih baik," balas Raka seraya menepuk nepuk bahu temannya.

"Bener juga sih yah, baru awal," jawab Burhan.

"Eh, Rak. Ini uangnya mau kita apain ya?" tanya Nizar.

"Kita tabung dulu, buat keperluan mendesak, sama buat kemajuan band kita," jalas Raka. Nizar hanya mengangguk paham.

"Rakaa!" yang dipanggil cuma Raka, tapi yang menoleh semuanya, semua anak TLM.

"Ya?" balas Raka.

"Kok, lo ada di sini sih?" cetus Ibnu.

"Apaan sih, orang gue mau ke Raka" jawab Ima, dia mengambil kursi dan memposisikan dirinya untuk duduk di samping Raka.

"Tapi, Rakanya gak mau ke lo," ledek Ibnu.

"Ihh, Rese!!"

"Raka? Selamat ya! Gue bangga sama lo!" ucap Ima. Ima adalah teman sekelas Raka dan Ibnu yang kata orang, dia suka sama Raka.

"Makasih, tapi jangan cuma ke gue ya. Soalnya kita kerja sama berempat," ucap Raka.

"Eh? Hehe iya. Selamat ya! Zar, Han."

"Iya, Makasih," balas mereka.

"Gue gak di ucapin nih?" goda Ibnu.

"Ngarep ya lo? Selamat."

"Etdah buset! Jutek amat."

♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

Alhamdulillah, Akhirnya bisa up juga ditengah kesibukan, hahaha berasa orang sibuk aja gua.

Makasih sudah mau baca.

Love guys,

_Dita putri♡

Mitha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang