★ Tujuh belas

3.7K 137 8
                                    

"Malam, dok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Malam, dok."

"Malam juga," balas sang dokter.

"Saya orang tua dari pasien yang dirawat di kamar nomor tujuh," ucap Hadi -ayah Mitha-

"Oh pasien yang tadi siang, ya?"

"Iya, dok. Anak saya kenapa ,ya?"

"Setelah saya cek, anak anda kekurangan sel darah merah atau sel darah merah anak anda rendah, dalam istilah medis sering disebut dengan Anemia."

"ANEMIA?"

"Iyaa, kemungkinan penyebabnya  Kekurangan vitamin dan nutrisi seperti rendah zat besi, vitamin B-12, dan folat. Atau bisa juga karena Menstruasi."

"Saran saya, anak anda banyakin konsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat besi dan vitamin contohnya susu. Dan biasakan anak anda mengkonsumsi tablet penambah darah setiap seminggu sekali."

"Iya dok, itu parah gak dok?"

"Kalo di biarin bisa berisiko," jawab sang dokter.

"Iya dok, kira-kira anak saya perlu dirawat berapa hari?"

"Kurang lebih dua hari."

"Ohh, iya-iya."

◍•ᴗ•◍

"Mit, gue minta maaf ya, harusnya kemaren gue temenin lo karna lo lagi kurang sehat, tapi gue malah ninggalin lo sendirian," sesal Nisa.

"Kenapa minta maaf? Kamu gak salah, Nis. Jangan ngerasa bersalah gitu, ah!" ucap Mitha.

"Yaudah deh, ini gue bawain lo buah-buahan dimakan ya?!"

"Makasih, jadi ngerepotin," balas Mitha.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam, loh Kak Faiz?" balas Mitha, heran tentunya karena dia tidak memberitaukan siapapun kecuali Nisa dan anak sebelas akuntansi satu.

"Gimana mit? Udah mendingan?"

"Alhamdulillah, tapi kak Faiz tau dari mana? Aku sakit." Mitha melirik ke arah Nisa yang sedang cengegesan.

"Kamu ya?"

"Hehe, iya mit, sorry ya." Mitha memutar bola matanya, seperti biasa mulut Nisa tidak bisa dijaga.

Pagi hari, pas di sekolah.

"Halo, assalamualaikum, ini Nisa? Temennya Mitha?"

"Iya, saya."

"Saya papah nya Mitha," ucap papah Mitha lewat telepon.

"Ohh, iya om. Kenapa ya?" tanya Nisa.

"Gini nis, anak saya lagi dirawat di rumah sakit, jadi tolong kasih tau ke wali kelasnya ya? Supaya di kasih izin. Nanti siang saya ke sana."

"MITHA SAKIT? SERIUS OM?"

"Ngapain saya bohong?"

"Yaudah om, nanti nisa bilang sama wali kelas,"

"Makasih ya, Nisa."

"Iya, Om. Sama-sama," balas Nisa.

Papah Mitha mematikan sambungan teleponnya.

"Siapa yang sakit, Nis?"

"Astagfirullah! Kak Faiz ngagetin aja!" Nisa terlonjak kaget.

"Eh, maaf-maaf, hehe. Itu tadi siapa yang sakit, Nis?" tanyanya lagi.

"Mitha, kak."

"MITHA? SAKIT APA?!" seruan Faiz, berhasil membuat Nisa terkaget untuk kedua kali karenanya.

"Masyaallah! Kak faiz. Biasa aja dong, aku jadi ikut kaget lagi kan!"

"Maaf sekali lagi. Mitha sakit apa?"

"Aku juga gak tau kak, nanti pulang sekolah aku mau ke sana."

"Aku ikut boleh?" Nisa megernyit mendengar ucapan Faiz.

"Ikut?"

"Iya."

"Ohh, iya-iya kak. Boleh," ucap Nisa.

"Yaudah, aku duluan ya, Nis? Nanti kabarin oke? Kamu punyakan nomor aku?"

"Punya, Kak," balas Nisa.

"Yaudah, duluan ya, Nis."

◍•ᴗ•◍

Raka memarkirkan mobilnya di depan toko buah.

"Toko buah?" tanya Burhan heran.

"Masa kita ke sana cuma bawa tangan kosong?"

"Oh, iya yah, hehe." Burhan menepuk jidatnya sendiri.

Setelah membeli satu ranjang buah-buahan, Raka kembali tancap gas menuju rumah sakit harapan sehat.

Sesampainya di sana, mereka langsung bergegas menuju ruang rawat Mitha.

"Benerkan ini ruangnya? Nanti salah lagi macam dulu," sindir Burhan.

"Enggaklah, kali ini gue gak bakal salah ruangan lagi," balas Raka.

Dulu mereka pernah salah ruangan, niatnya mau ke ruangan Ali, tapi malah nyasarnya ke ruangan nenek-nenek. Alamat jadi pusat perhatian nenek-neneklah.

♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

Happy weekend♡

_Dita putri♡

Mitha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang