★ Tiga belas

4.2K 145 6
                                        

Pagi ini Mitha diantar oleh sang Papa, dikarenakan badannya yang kurang sehat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Mitha diantar oleh sang Papa, dikarenakan badannya yang kurang sehat.

"Harusnya kamu gak usah masuk dulu, Nak," ucap sang papa sembari mengelus-elus rambut putrinya.

"Aku nggak papa kok, Pah," balas Mitha sembari tersenyum untuk meyakinkan sang papa bahwa dia baik-baik saja.

"Yaudah, kamu hati-hati ya."

"Iya, Pah. Papah juga hati-hati ya," balas Mitha sembari mencium punggung tangan papa.

◍•ᴗ•◍

"Pagi Raka!" ucap Ima sembari meletakkan tasnya di atas meja.

"Pagi," jawab Raka dengan ekspresi datar.

"Gue ga di ucapin nih? Cuma raka doang ya?" celetuk Ibnu.

"Ngarep ya lo!"

"Enggak!!"

"Enggak apanya? Orang jelas jelas tadi ngode kok!"

"Sapa lagi yang ngode, emang gue voucher apa?!"

Raka yang tak suka dengan kegaduhan ini memilih beranjak dari tempat duduknya dan memilih keluar kelas. Mereka berdua masih saling ejek-mengejek sampai Raka keluar pun mereka tak sadar.

"Dasar cowok sok ganteng!" tunggas Ima.

"Gue emang ganteng!" balas Ibnu.

"Mending lo ngaca deh!"

"Oh gak punya kaca ya di rumah? PANTES!! PEDENYA OVERDOSIS!" seru Ima.

"Bujuk buneng, mulut lo udah kaya boncabe level seratus!!"

"Mana ada bego!"

"Ada nanti gue buat!"

"Ck! Gaya lo!"

"Kenapa gaya gue? Keren?"

"Idihh KEREN DARI MANA COBA!"

"Dasar geblek!"

"Lu yang geblek!"

"DIAAAMM!!!" Sang ketua kelas tidak tahan lagi dengan pertengkaran antara Ibnu dan Ima.

"Beresik tau gak sih?! Kalo mau ribut mending di KUA!" ucap Irna sang ketua kelas.

"Ogah!"

"Ogah!"

"Tuhkan! Gue bilangin ya Ibnu! ima! Jangan berantem terus nanti Jodoh," kekeh Irna.

"Mana sudi gue sama ibnu! Mending gue sama raka, ya Rak?" ucap Ima sembari menengok ke arah Raka. Tapi sayang, Raka sudah pergi dari tadi, "loh Raka?! Kok gak ada sih!" kesalnya.

"MAMPUSS!!"

"APA LO DASAR--"

"KALO KALIAN BERANTEM LAGI! GUE LAPORIN SAMA WALI KELAS!" ancam Irna.

Mendengar kata wali kelas mereka berdua buru-buru untuk bungkam, karena jika sudah menyangkut wali kelas urusannya bisa sampai ke BK, jika udah sampai di BK, hukuman siap menanti!

"Hahahaha," tawa seisi kelas membeludak, mereka menertawakan kelakuan Ima dan Ibnu.

◍•ᴗ•◍

"Lah Raka? Mau ke mana?" tanya Nadin saat tak sengaja berlawanan arah.

"Mau cari udara segar, males di kelas, berisik," balas Raka.

"Ohh gitu? Eh iya gue mau ngasih sesuatu buat lo!"

"Apa?"

Nadin mulai membuka retsleting tasnya dan mengambil suatu bingkisan.

"Buat lo, semoga membantu ya, Rak," ucap nadin sembari menyodorkan bingkisan itu.

"Apa ini?" tanya Raka.

"Udah ambil aja."

"Yaudah, thanks ya," ucap Raka.

"Iya sama-sama."

"Ehh gue ke kelas dulu ya. Lo gak mau bareng? Bentar lagi bel loh," tutur Nadin.

"Yaudah boleh."

Raka dan Nadin kini berjalan berdampingan, orang yang tidak tau pasti akan ngiranya mereka pacaran. Tapi faktanya tidak.


◍•ᴗ•◍


"Tumben mit, diantar sama bokap lo?" tanya Nisa dari arah belakang.

"Eh, Nis."

"Lo lagi kurang sehat, ya? Yaampun muka lo pucet! Aduh ngapain sih lo pake berangkat? Kan harusnya lo istirahat dulu! Ah sebel gue," omel Nisa.

"Aku gak papa kok, cuma kecapean aja."

"Gapapa gimana sih? Yaudah ayo gue bantu lo jalan!"

"Gak usah, Nis. Aku bisa jalan sendiri kok," balas Mitha.

"Udah deh, diem! Yuk jalan." Kali ini Mitha tidak bisa menolak tindakan Nisa lagi.

Yang Nisa lakukan sekarang adalah memapahnya. Ini bukan pertama kalinya nisa memapah Mitha tapi udah kesekian kalinya. Saat Mitha keliatan kurang sehat, maka dengan inisiatif  dia langsung memapahnya.

♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

_Dita putri♡

Mitha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang