★ Empat puluh sembilan

3K 111 4
                                    

Mitha memalingkan padangannya dari laptop, dari satu jam lalu gadis itu hanya memandangi laptop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mitha memalingkan padangannya dari laptop, dari satu jam lalu gadis itu hanya memandangi laptop. Entah menonton film atau bermain media sosial. Dia merasa sangat bosan sekarang. Fokusnya beralih ke sebuah foto berukuran 2R yang tergeletak di samping kamera instaxnya.

Mitha memandangi foto itu, dia teringat perkataan Raka waktu di pantai.

"Lo simpen ya? kalo lo kangen gue, lo bisa pandangi foto itu," ucapnya sembari tersenyum.

Iya, Rak. Aku kangen. Kamu apa kabar? Monolog Mitha.

Dia meraih ponselnya mencoba menghubungi sang vokalis TLM itu.

Nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi.

1 kali, gagal

2 kali, masih gagal.

3 kali, Mitha mulai khawatir.

Mitha bangkit dan langsung meraih tas selempangnya, saat dia hendak memesan ojek online, tiba-tiba ada panggilan dari satpamnya.

"Kenapa, Pak?"

"Ada cewek yang nyariin enon, enon turun ya?"

Cewek? Nyariin aku?

Mitha langsung bergegas turun dan membuka pintunya. Di rumah Mitha sendirian, papanya sedang bekerja, sedangkan Mama, Malvin dan pembantunya sedang berbelanja bulanan.

"Hai?" ucap gadis itu saat Mitha membuka pintunya.

"Kamu?" Mitha mencoba mengingat kembali siapa gadis yang ada di depannya.

"Nadin," ucapnya.

Ahh iya, Nadin! Cewek yang dulu pernah papasan di tempat parkir.

"Silahkan masuk, mau minum apa?"

"No thanks, gue gak lama kok."

"Ohh oke, ada apa ya? Dan kok tau rumahku?"

"To the point aja ya?" Mitha mengerutkan dahinya.

"Gue mau minta maaf."

"Untuk?" potong Mitha.

"Gue yang neror lo lewat kertas dan mawar."

Deg! Mata mitha mendelik sempurna.

"Gue tau, gue salah. Makanya gue minta maaf langsung sama li, dan ki berhak banget buat marah ke gue."

"Kenapa?" lirihnya.

Serasa mimpi, tapi ini nyata. Sekian lama mencari tau siapa pelakunya, sekarang pelakunya ngaku sendiri di hadapannya.

"Gue suka sama Raka."

Kenapa aku gak kepikiran sama raka ya? Pas dapet ini. Malah ngarahnya ke kak faiz, ucapnya dalam diam.

Mitha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang