★ Dua puluh delapan

3.1K 127 2
                                    

"Mit?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mit?"

"Hemm?"

"Tadi yang nganterin sapa, Mit?"

"Pacar ya?" celetuk Danu membuat Mitha hampir tersedak.

"Eeh, bukan ish!"

"Alah ngaku aja lo! Yakan?" ucap Ogy.

"Bukan ih!"

"Kalo bukan ngapain pake diantar sampe depan kelas segala?" tanya Ogy.

"Iya, gue liat loh, Mit. Tadi pagi, yakan Nis?" sambung Danu.

"Iya tuh bener si Danu sama Ogy," timpal Nisa.

"Nis, kan kamu udah tau, kalo kita cuma temenan doang kok, sumpah."

"Temen tapi demen ya?" kata Danu diselingi seruputan es teh manis.

Mata Mitha hampir copot saat mendengar ucapan Danu. "Enggak, Danu!!"

"Haha ... Becanda kali, Mit. Santai aja kayak di pantai," tutur Danu.

"BODOAMAT!"

◍•ᴗ•◍

Bunyi bel istirahat sudah terdengar seantero sekolah, para siswa berhampuran keluar untuk menyerbu kantin.

"Ima! lo gak lupa, kan?"

"Dikira gue udah tua apa!"

"Santai aja dong."

"Punya janji apa lo sama Ima?"

"Ima mau traktir gue, Bro. Lumayankan hemat duit," ucap Ibnu sembari cengengesan.

"Tumben tuh cewek baik sama lo," balas Raka.

"Ayo Rak?!" ajaknya dengan semangat.

"Apaan? Kok ngajak gue? Bukannya Ibnu ya?"

"Iya kok gitu?" timpal Ibnu.

"Kan duduknya di meja Raka nanti, jadi kita barengan aja ke sananya."

"Anjir! Modus ya lo! Ahh nyesel gue minta traktir."

"Ohh jadi gak mau?? Yaudah gue bareng Raka," ujarnya.

"Ehh, jangan dong. Iya deh iya, ayok!"

"Sekalian gue traktir lo ya, Rak?" tawar Ima.

"No thanks, biar Ibnu aja," balas Raka kemudian ia melangkah keluar menuju kantin.

"Eh Raka, tungguin dong! Masa gue ditinggal!" teriak Ima, dia langsung berlari untuk mengejar Raka.

Mitha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang