Mitha

★ Dua belas

"Saya sebagai ketua OSIS sekaligus ketua panitia, mengucapkan banyak terima kasih kepada kalian para pengurus OSIS. Yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu mengsukseskan event milad ini."

"Tepuk tangan untuk kalian semua!"

"Acara kali ini tidak ada kesalahan yang fatal, sehingga acara ini bisa dibilang sukses."

"Tuk beberapa kesalahan kecil, bisa kita jadikan pelajaran untuk acara selanjutnya. Terima kasih OSIS SMK Mentari!"

"Yeyyyyy ..." Sorakan yang diselingi dengan tepuk tangan yang meriah tentunya.

◍•ᴗ•◍

"Rakaa?!" panggil Ima, saat Raka baru saja membuka pintu mobilnya.

"Gue nebeng ya? Gue kesini gak bawa kendaraan."

"Sorry, mobil gue kayaknya udah penuh. Soalnya kita, kan, berempat," jawab Raka.

"Lu pesan Gojek aja sih apa susahnya!" ujar Ibnu, sewot.

"Apasih lu ikut ikutan aja!"

"Tapi Rak---"

"Sorry Ma, kita duluan, ya," pamit Raka.

"Hati-hati lu. Kali aja ada penjahat yang mau nyulik lu," timpal Nizar.

"Penjahat milih-milih kali. Gak mungkin mau nyulik orang kayak dia!" celetuk Ibnu dibalas dengan tatapan sinis oleh Ima, yang berakhir dengan pergi.

◍•ᴗ•◍

"Mit, sendirian aja?" Mendengar suara itu Mitha langsung terlonjak kaget.

"Astagbirullah, Kak Faiz!"

Faiz terkekeh saat melihat ekspresi Mitha yang terkejut, "Kaget banget ya, Mit?"

"Iyalah! Kaya setan tau ga," ucap Mitha.

"Setan ganteng?"

"Mulai deh, pedenya!"

Faiz terbahak, "Haha, becanda kali, Mit. Btw, lagi apa di sini? Sendirian lagi."

"Lagi nunggu ojek, Kak."

"Pesen ojek, ya? Gak mau bareng sama gue?"

"Gue bawa motor loh," ucap Faiz menyakinkan Mitha.

"Enggak, Kak, Makasih. Tapi aku udah pesan ojek online," balas Mitha.

"Yaudah, gue temenin lo nunggu, ya?"

"Eh, enggak usah Kak. Aku berani sendirian kok, lagi pula bentar lagi pasti sampe."

"Udah, tenang aja, gue temenenin." Penolakan Mitha melah membuat Faiz memarkirkan motornya.

"Yaudah deh, terserah Kakak."

"Eh mit?"

"Ya?"

"Selama gue kenal lo, gue perasaan gak pernah denger lo pake gue-lo. Kenapa?"

"Oh itu, Aku lebih suka pake aku-kamu, karna lebih halus menurutku," balas Mitha sembari sesekali mengecek ponselnya.

"Ohh gitu, berar--"

"Kak, ojol-nya udah sampe, duluan ya kak? Maaf gak bisa lama-lama, Makasih juga udah nemenin. Dah, Kak Faiz!" potong Mitha tiba-tiba.

"Eh yaudah, lo hati-hati ya? Dah juga," balas Faiz sembari tersenyum.

Lo cewek idaman Mit! Batin Faiz.

◍•ᴗ•◍

Getaran dari ponsel membuat Raka bangkit dari kasurnya yang empuk dan mengambil ponsel itu. Memang sejak pulang tadi, dia langsung merebahkan diri di kasur. Efek lelah membuatnya agak sedikit malas untuk bangun.

Saat dilihat ponselnya ada beberapa notif yang berasal dari aplikasi whatsapp.

💬Whatsapp
Nadin (4 message) : buat lo😊
Burhan ( 2 message) : jemput ya besok😍
The little mouzt (10 message) : ya?

Raka mengarahkan jari jemarinya untuk membuka aplikasi itu.

Nadin

Rakaaa?!

Kalian memang ya? Selamat!!

Gue udah yakin dari dulu kalo kalian yang bakal menang! Gue ada sesuatu loh!

Buat lo😊

Raka

Makasih din

Alhamdulillah

Apaan?

Nadin

Iya sama-sama!

Tunggu besok ya!

Anggap aja ini hadiah buat lo

Raka

Hadiah?

Buat gue? Dalam rangka apaan?

Nadin

Udah tunggu aja besok😊

Raka

Oke.

Pesan dari nadin adalah pesan terakhir yang dia balas, pesan dari Burhan dan grup chat the little mouzt dia utamakan.

Raka melempar ponselnya ke sembarang arah dan kembali merebahkan badannya.

◍•ᴗ•◍

"Assalamualaikum?" ucap Malvin dari luar kamar.

"Waalaikumsalam, masuk dek. Ga dikunci kok," balas Mitha.

"Kakak belum makan, kan? Ini aku bawain makanan," ucap Malvin sembari menyodorkan nampan penuh makanan.

"Makasih, tumben kamu baik?" balas Mitha menerima nampan itu.

"Lagi tobat, Kak. Dimakan ya! Jangan ada sisa, kecuali nampan, piring, sandok sama gelasnya!!" ucap Marvel.

"Siap bos kecil!"

♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ﾉ

Haloo, apa kabar kalian?!!!

Selamat membaca💕

_Dita puti♡