★ Dua puluh dua

3.3K 121 4
                                    

Bel tanda pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu, tapi mitha masih di dalam kelas membereskan alat tulis yang masih berserakan di mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel tanda pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu, tapi mitha masih di dalam kelas membereskan alat tulis yang masih berserakan di mejanya.

"Mit? Duluan ya?"

"Iya, hati-hati." Sesekali dia membalas lambaian teman sekelasnya itu.

"Ehem."

"Eh, Kok? Ha?" Mitha masih heran kenapa Faiz tiba-tiba berada di depannya.

"Kenapa kaget?" tanya Faiz spontan saat melihat raut wajah Mitha yang sedang kebingungan.

"Ng ... I-iya kak, ngapain kakak ada di sini?"

"Pulang bareng?"

"Ha?"

"Mau nganterin adek kelas, boleh ya? Gue nganterin lo pulang?"

"Emmm, gimana ya?"

"Ada yang marah ya?"

"Ha siapa? Nggak ada kok ya, yaudah iya." Mitha mengiyakan ajakan Faiz untuk pulang bareng.


♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

Hari ini raka memilih mampir ke rumah Ibnu terlebih dahulu. 

"Nyokap bokap lo belum pulang ya?" tanya Raka.

"Lo kan tau sendiri, mereka lebih mentingin bisnisnya dari pada gue," jelas Burhan sembari membuka lemari es untuk mengambil minum.

"Mereka kan kerja buat lo juga, Han," balas Nizar.

"Iyasih, tapi gue merasa kayak ga punya orang tua, tau ga lo."

"Kan ada kita bro, yang selalu ada buat lo, eaakk!" ungkap Ibnu.

"Gue tuh kadang iri sama Raka, nyokap sama bokap dia baik banget, walaupun bokapnya sibuk, tapi nyokapnya selalu ada buat dia." Burhan duduk di samping Nizar dan berhadapan dengan Raka dan Ibnu.

"Lah sedangkan gue? Boro-boro. Mereka selalu berangkat sebelum gue bangun. Dan selalu pulang saat gue udah tidur."

"Lo jangan iri sama gue."

"Nyokap gue pun udah ngganggep kalian kayak anak sendiri," ucap Raka menenangkan.

"Tapi, Rak," bantah Burhan.

"Udah gak pake tapi! Lo harusnya semangatin orang tua lo, jangan buat mereka sedih, apa lagi nyokap lo." 

"Mereka udah capek kerja seharian, jangan buat mereka tambah capek dengan perilaku lo." Burhan berfikir sejenak sebelum mengiyakan pernyataan Raka itu.


♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

"Makasih ya, Kak. Udah mau ngenterin segala. Jadi ngerepotin," ucap Mitha sembari mengulas senyum.

"Tenang aja sih, lagiankan baru pertama kali gue nganterin lo, sekalian gue pengen tau rumah lo," tutur Faiz.

"Yaudah, Kak. Mau masuk?" tawar Mitha.

"Boleh deh." Faiz memarkirkan motornya di halaman rumah Mitha sebelum dia membukakan pintu untuknya.

"Assalamualaikum, Mah? Mitha pulang," ucap Mitha.

"Silahkan, Kak. Duduk dulu."

"Bentar ya, Kak."

"Iya, Mit."

Mitha meninggalkan tamunya sendirian, dia berjalan ke arah dapur untuk mencari Mamanya.

"Mahh?"

"Eh, kamu sudah pulang, sayang?"

"Udah, Mah. Itu ada kak Faiz di ruang tamu," jelas Mitha.

"Faiz? ohh iya mama inget."

"Tadi mitha pulang diantar kak Faiz, terus nyuruh kak Faiz buat mampir dulu deh."

"Iya sayang, nanti mama ke depan, sekalian bawain cemilan," ucap sang mama.

"Iya, Mah. Aku ganti baju dulu ya, Mah."

Mitha menaiki tangga untuk menuju kamarnya. Kurang lebih lima menit berselang, Mitha turun dengan menggunakan kaus putih dengan jeans hitam.

 Kurang lebih lima menit berselang, Mitha turun dengan menggunakan kaus putih dengan jeans hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Faiz menenggak Saliva saat melihat penampilan Mitha. Kesederhanaan yang menambah kesan cantik pada dirinya.

"Maaf, Kak. Lama ya?"

"Enggak kok," balas Faiz.

"Yaudah, nak Faiz, silahkan diminum," pinta sang mama Mitha.

"Kak Faiz ngobrol apa aja tadi sama mamah?"

"Apa ya? Rahasia dong," tutur Faiz.

"Dasar!" Faiz mengulum senyum saat Mitha menekuk bibirnya.

Sebenarnya tadi Faiz dan Lin -Mama Mitha- hanya membicarakan tentang kebiasaan Mitha di rumah, seperti suka menyimpan bunga mawar di kamarnya, dan suka mengoleksi gelang tali. Jadi jangan heran jika melihat Mitha selalu pakai gelang.

♥(✿ฺ'∀'✿ฺ)ノ

Haloo kalian! Apa kabar! Kabar baik semoga!!

Bab 22 akhirnya update! Jangan lupa baca! Jangan lupa juga vote dan coment!

Semoga suka yaa:)

Happy reading guys!

_Dita putri♡

Mitha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang