Hari yang Mentari nantikan akhirnya datang. Hari yang sangat spesial baginya, mungkin bagi Bintang juga, karena Bintang lahir pada hari yang sama dengan Mentari,namanya juga kembar. Mentari sengaja tidak tidur dimalam ini, ia menunggu layar ponselnya menunjukan angka 00.00, dan sekarang angka itu sudah terlihat. Mentari menadahkan tangannya untuk berdoa.
"Ya Allah, dengan bertambah umur Mentari, dan berkurang pula hidup Mentari di dunia. Semoga Mentari sehat selalu, panjang umur, berguna bagi semua orang, bukakanlah pikiran Mentari agar mentari bisa menjadi orang pintar, semoga Mentari bisa jadi orang yang mandiri, disayang keluarga, bertambah sahabat, bertambah orang yang sayang sama Mentari agar Mentari dapat menikmati keindahan hidup ini dengan orang orang yang Mentari sayang atau sebaliknya.
"Berikanlah Mentari kecerdasan Ya Allah agar tahun depan atau 7 bulan yang akan datang Mentari bisa menyelesaikan tugas Mentari sebagai siswi SMA, berikan Mentari rizki yang berkah dan bermanfaat Ya Allah dan semoga Mentari mendapat beasiswa agar mentari bisa melanjutkan study Mentari tanpa membebani orang tua Mentari Ya Allah serta dapat mencapai cita-cita yang Mentari inginkan amiinn."
"Terima kasih Ya Allah karena telah memberi Mentari kehidupan sepanjang ini. Semoga di Sweet seventeen ini Mentari bisa menemukan jati diri Mentari," mohon Mentari dengan hikmat, dia sedikit meneteskan air mata, sangking bahagianya karena Allah telah memberikannya umur panjang yang berkah.
"Sekali lagi terima kasih Ya Allah karena telah memberi umur sepanjang ini untuk Mentari, semoga Mentari selalu di jalan yang Allah tuntunkan. Terima kasih mama papa yang sudah membesarkan Mentari selama ini, terima kasih Bintang Arsyaila Dermawan karena Bintang sudah mau menjadi saudara kembar Mentari dan selamat ulang tahun Bintang, adik kecil Mentari , terima kasih Lovi karena sudah mau menjadi adik kakak yang paling imut, maafin kakak, kakak jahat sama Lovi, terima kasih Viona dan Raina yang sudah mau bersahabat dengan Mentari sejak satu tahun lalu, terima kasih untuk Arabella yang sudah mau menjadi sahabat paling gila Mentari walaupun baru beberapa bulan ini, maaf jika Mentari sering buat kalian kesel karena tingkah Mentari. Terima kasih untuk Bima, karena sudah mau mengenal Mentari dan sudah mau mencintai Mentari walau itu cuma singkat, terima kasih untuk....untuk siapa lagi ya?" ucap mentari yang bingung sambil mengetuk ketukan jari telunjuknya ke dagu, "oh iya, untuk Surya Angkasa, karna Surya sudah mau menjadi ojek Mentari hehehe, Mentari udah nggak galak lagi kok sama Surya, dan untuk semua orang yang pernah Mentari kenal, terima kasih karena sudah mau mengenal Mentari, terima kasih kalian semua mulai dari mama,papa,Bintang,Lovi,Viona,Raina,Bella,Surya,Bima,dan semua orang yang pernah Mentari kenal, karena tanpa kalian hidup Mentari tak akan berwarna seperti sekarang ," ucap Mentari yang sangat bersyukur sekali.
"Gue ucapin Bintang sekarang atau besok ya?" pikir mentari sejenak, "ah besok aja deh. Udah malem takut ganggu," putus Mentari lalu berbaring menarik selimutnya untuk tidur karena besok ia harus menjalankan tugas seperti siswi lainnya.
🍒🍒🍒
Pagi ini Mentari sudah bersiap siap mengunakan seragam sekolah khusus hari selasa, yaitu rok wiru putih dan baju putih dipadukan rompi abu abu dengan logo SMA Nusa Pelita yang terletak di saku sebelah kanan, Dengan sepatu hitam bergaris putih di bagian bawahnya, tak lupa kaos kaki putih polos setinggi lutut ia kenakan. Rambutnya hitamnya dibiarkan tergerai indah dengan satu jepit pita berwarna biru. Tanpa olesan make up sedikit-pun. Mentari mulai menuruni tangga untuk menuju ke meja makan.
"Selamat Pagi Mama, Papa," sapa Mentari dengan senyum hangatnya.
"Pagi," balas Mamanya singkat.
"Pagi juga," balas papanya yang tak sedingin mamanya. Mentari hanya bisa tersenyum kecut karena perlakuan dari orang tuanya, lagi pula ini juga salahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Meet (COMPLETED)
Teen FictionPertemuan bukan awal dari perpisahan, namun kamu saja yang belum mengikhlaskan perpisahan itu. Jangan salahkan pertemuan jika kau kehilangan, karna pertemuan dan perpisahan adalah sebuah takdir, lantas jangan melawan takdir karena sejatinya takdir...