"Gue pingin pipis banget,nih. Anter yuk Vi!" ajak Mentari.
Viona ogah-ogahan menerima ajakannya, kemarin saja waktu dia ingin kencing juga Mentari jawabnya mager.
"Minta anterin Surya sono!" ketus Viona yang sedang makan makanan ringan.
"Mending gue sendirian," jawab Mentari sambil berdiri, "lo berdua nggak ada niat buat anter gue?" tanya Mentari kepada Raina dan Bella.
"Kagak! Ogah! Mager!" ketus keduanya bersama.
"Halah, gue berani sendiri!" sedetik kemudian Mentari sudah berjalan keluar kelas, katiga sahabatnya hanya melihat sekilas saja. Tak menghawatirkan jika Mentari akan dibully, malahan anak-anak lain yang takut dibully Mentari, secara Mentari kan ratu bullying dari kelas 10 dan sudah mulai vakum karena sudah kelas 12 dan ingin tobat.
🍒🍒🍒
"Huh, lega! Tanpa antaran trio somplak gue bisa kencing," sombong Mentari.
Clek
Ia membuka knop pintu bilik WC. Di toilet siswa perempuan lantai tiga sebelah utara terdapat 5 bilik dan diluar bilik terdapat wastafel dan satu cermin besar, biasalah yang namanya cewek suka mengaca. Ia kaget bukan main ketika keluar dari bilik melihat sudah banyak sekali ular mainan. Ia tahu jika ular di toilet itu adalah ular mainan, tapi sama saja ia masih takut.
"Aaaaaaaaaaaa, tolong! Siapapun tolongin gue" teriaknya saat ingin keluar dari pintu utama malah terkunci. Diatara lima bilik tersebut juga kosong, sepertinya hanya dia yang ada di toilet ini.
"Tolong! Tolongin gue! Pleasee," mohon Mentari yang sudah mulai terisak.
Tubuhnya mulai menggigil saat ia melihat puluhan mungkin hampir seratus ular mainan yang kini ada di hadapannya. Nafasnya sesak,jantungnya berdegup sangat kencang, tubuh menggigil, itulah yang dirasakan Mentari saat ini. Dan sampai akhirnya penglihatannya kabur dan semuanya menjadi gelap.
🍒🍒🍒
Surya mulai panik saat bel masuk berbunyi tetapi Mentari belum masuk kelas. Setelah solat tadi ia masuk ke kelas hanya melihat trio somplak tanpa Mentari, saat ditanya Mentari kemana? Mereka serempak menjawab ke toilet, tapi sudah setengah jam lebih ia belum kunjung kembali ke kelas.
"Woi! Mentari kok belum pulang?" tanya Surya pada Bella.
"Loh, belum pulang? Lama amat? Udah setengah jam ini!" panik Bella.
"Lah, si Mentari belum pulang juga? Tapi dia nggak mungkin boker di sekolahan," kali ini Raina yang menyahut..
"Dia paling anti boker di sekolahan. Tapi kalo cuma kencing kenapa lama amat?" bingung Viona kali ini.
"Ah, kelamaan. Susul ke toilet sekarang," putus Surya yang sudah panik, "Sat, Kal! Bantuin gue cari si toa mushola." teriak Surya sambil berlari dan di ikuti oleh Satya,Haikal,Viona, Bella dan Raina.
Semuanya memencar ke seluruh penjuru sekolahan, Viona dan Raina mencari di toilet lantai tiga, Surya dan Haikal mencari di lantai dua, dan Satya dan Bella di lantai satu. Semua memencar untuk mencari keberadaan Mentari tak peduli jika ini sudah memasuki jam pelajaran.
Viona dan Raina mencurigai satu pintu bertuliskan "TOILET RUSAK" tak mau membuang waktu ia segera menghubungi Surya yang juga sedang mencari Mentari di lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Meet (COMPLETED)
Teen FictionPertemuan bukan awal dari perpisahan, namun kamu saja yang belum mengikhlaskan perpisahan itu. Jangan salahkan pertemuan jika kau kehilangan, karna pertemuan dan perpisahan adalah sebuah takdir, lantas jangan melawan takdir karena sejatinya takdir...