3. Pengakuan

432 23 2
                                    

Aku selalu menanti senja, berharap kau datang bersama hadirnya. Namun nyatanya tidak, kau tetap diam di tempat menanti cinta yang lainnya

Malam ini malam Jumat, biasa disebut malam kramat bagi orang-orang. Namun beda dengan Viona gadis ini malah nekat keluar rumah hanya karena ingin menonton drama Korea bersama Mentari dirumah Mentari dan sekalian menginap di sini.

"Tar, kenapa lo tadi nginggalin gue, sih, gue jadi ngangkot sendiri tadi."

"Salah lo juga ngapain tadi ngladenin manusia setengah jadi kaya Surya," ucap Mentari marah.

"Ya, kan gue cuma gitu lah, gue seneng aja kalo Surya deketin lo, kayanya sih surya suka deh sama lo, Tar," ucap Viona terus terang

"Suka? ih jijik gue denger kata-kata dari lo!" ucap Mentari sambil bergidik ngeri.

"Ealah, dari pada elo gagal move on terus sama Bima, mending lo sama Surya aja yang jelas memperjuangin lo," katanya sambil tertawa.

"Inget, gue nggak bakal suka sama Surya, titik!" kata Mentari tetap kekeuh.

"Ya terserah, gue, sih mau nonton dramanya Suho aja," ucap Viona sambil berjalan mendekati laptop yang dari tadi sudah menyala tetapi belum juga memutarkan drakor yang akan mereka tonton, sedangkan Mentari hanya mengikuti Viona dengan memutar bola matanya malas.

🌷🌷🌷

Tepat pukul 23.00 Surya mengendap- endap ingin keluar dari rumahnya, berjalan pelan menuju garasi rumahnya untuk mengambil motor, selangkah demi selangkah berhasil ia lewati hingga sekarang dia sudah membuka pintu garasi rumahnya dengan membawa keluar motornya.

Tak ada satpam yang mengawasi depan rumahnya, gerbang rumahnya sudah tutup tapi perlahan dibuka oleh Surya tanpa mengeluarkan suara, dan sepertinya Surya sudah mahir dalam bidang seperti itu, dan jika Surya menjadi malingpun si pemilik rumah tak akan mengetahui kejadian, karena kemahirannya.

Rumah dan jalan raya memang cukup jauh, kompleknya memang tergolong luas, jadi rumah Surya mendapat tempat yang dalam, biarpun dalam tetapi suasana kompleknya masih tetap ramai dan tempatnya-pun asri. Setelah sampai di depan komplek ia melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, ia berjalan menuju area balap yang sudah dijanjikan, balap liar adalah salah satu kegiatan anak racing di geng tersebut pada malam Jumat.

Letaknya jauh dari perumahan dan juga jauh dari jalan raya, layaknya dipinggir hutan tetapi bukan hutan juga, mereka memilih tempat yang sepi karena takut ada polisi, dan mereka memulai balapan pada jam 01.00 karena polisi sudah tidak beroperasi dan palingan sudah beristirahat di kantornya .

"Akhirnya lo datang juga,bro" sapa Very pada Surya. Very adalah teman jalan Surya, tidak satu sekolah tetapi sangat akrab dan satu geng, itulah solidaritas anak balap.

"Ya tentu gue datang lah, gue selalu datang apapun itu keadaanya, bro, mau gue yang balapan ataupun cuma nonton doang gue selalu ikut," jawab Surya bangga.

"Apa kabar, bro, dah lama nggak ketemu?" ucap Beno, Beno juga teman satu geng mereka tetapi tak satu sekolah, Beno satu sekolah dengan Very.

"Baik, kaya nggak ketemu gue setahun aja tanya kabar juga," ledek Surya sambil terbahak.

"Bohong, dia nggak lagi baik-baik aja, dia lagi sakit hati karena dari pagi ditolak mulu sama cewek, katanya sih suka tapi ya gitu cewek pada takut dan nggak percaya, secara tuh bocah kan playboy cap kaki tiga," ejek Naufal kepada temen temannya.

"Yang bener, bro, lo deketin cewek lagi?" tanya Haikal, Haikal adalah temen satu geng dan juga teman satu sekolah, Haikal teman dekat Surya disekolah satu kelas pula, jadi akrab banget.

"Iya, ya gue kaya terpikat gitu sama tuh cewek," jawab Surya sambil nyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Siapa ceweknya, bro?" tanya Satya. Satya juga teman sekolahnya dan juga satu kelas , sampai didekatkan lagi menjadi teman satu geng.

"Lo sekelas kan sama gue? Dan lo pasti tau cewek itu, tuh cewek cantik, punya kembaran, pinter juga pinternya tapi dikalahka sama Viona, yah dia tepat dibawah Viona, duduknya juga bareng Viona, pecinta K pop, cewek tergaje sekelas 12 IPA2, dan terkonyol tapi sifatnya dingin sama cowok yang baru dia kenal atau cowok yang dia belum akrab pasti dia dinginin sama sifatnya contohnya gue," terang Surya sambil curhat.

"Mentari maksut lo?" tanya Haikal.

"Yaps, lo betul sekali," jawab Surya sambil mengacungkan jempolnya.

"Gila lo suka sama tuh cewek, ya cantik sih, tapi itu kelakuanya suka teriak-teriak nggak jelas dan nyanyi- nyanyi gak jelas di kalas, gue aja ragu kalo ngaggap tuh cewek waras atau nggak, dan kayanya dia tergila-gila banget sama Korea, apapun itu jenis drama Korea, boy band Korea, girl band Korea, novel Korea, orang orang Korea."

"Sampai-sampai dia pernah tanya sama anak 12IPS1 buat nyilidiki berapa banyak angka kelahiran dan kematian di Korea dan berapa banyak penduduk Korea saat ini. dan juga pernah nanya sama anak SMP berapa pendapatan perkapita Korea, SMP kelas 9 kan materinya itu ekonomi kaya gitu, terus dia catet, sampai segitunya ya dia suka Korea?" tanya Satya sambil bergidik ngeri menceritakan kelakuan Mentari.

"Korea tuh katanya udah mendarah daging, tuh tetangga gue juga suka Korea, tiap hari bahasnya Korea terus, sampe bosen yang dengerin. Apa lagi nyanyi lagu Korea juga tiap hari, sampe sakit nih telinga, syukur-syukur suaranya bagus, suaranya jelek kaya knalpot bocor gitu," kesal Naufal.

"Tetangga apa tetangga?" ledek Surya.

"Ta tetangga lah siapa lagi," ucap Naufal sambil grogi

"Gue tadi liat tuh si Viona ngluarin motornya dan gue tanya mau kemana gitu, jawabnya mau kerumah calon pacar gue," ucap Surya dengan PDnya.

"Apa lo bilang, calon pacar? Bukanya ditolak mulu ya, bang?" ejek Naufal.

"Kan kata lo lama-lama juga terkikis perasaanya, dari pada lo, diputusin sama Viona pas lagi sayang sayangnya, terus mewek-mewek lagi, dan sampai sekarang belum juga move on kan lo?" ejek Surya sebagai pembalasan.

"Nggak usah malu-maluin naapa?" bisik Naufal pada Surya.

"Lo malu, bro? gue kira urat malu lo udah putus seperti kisah cinta lo sama Viona yang sudah putus tapi masih saling cinta," ejek Surya lagi.

"An***g lo, kalo bukan lo anaknya tante Miranda, dan tante Miranda itu kakak mama gue, udah gue pites kaya mites kutu lo, Sur," greget Naufal sambil menahan emosinya. sedangkan Surya malah terbahak puas.

🍒🍒🍒

============================

hai para readers, makasih ya sudah baca cerita aku, jangan lupa coment dan vote ya, saranin aku bagaimana cara nulis yang baik, positif respond ya!😉😊

Dan tadi teman temannya Surya aku kenalin ya

Naufal: teman surya satu sekolahan tapi tidak satu kelas, Naufal juga saudara sepupu dengan Surya.

Haikal dan Satya: teman satu kelas , satu sekolahan, dan satu geng dengan Surya

Beno,Aldi, dan Very: teman satu geng dan tidak satu sekolah. Aldi belum muncul ya di part ini, tapi dia bakal muncul kok ,tunggu aja ya.

About Meet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang