23. Everglow

231 11 0
                                    

"Ayo, terus lari cepat" teriak Pak Mario dari bawah pohon di tepi lapangan.

"Enak amat nyuruh, dianya aja duduk gitu," gerutu Mentari sambil lari mengitari lapangan upacara yang luasnya hampir sama dengan lapangan bola stadion GBK.

"Makanya, nggak usah sok, mau dihukum segala. Gue tau lo paling nggak bisa lari kaya gini!" ucap Surya yang menyamakan langkahnya dengan Mentari.

"Yee, lo dibela juga!"

"Gue nggak minta lo membela gue!" jawab Surya angkuh.

"Eh, lagian lo juga sih sok-sokan minjemin gue topi , padahal lo juga nggak bawa topi," protes Mentari

"Lo gue bantu malah nyolot!" balas Surya.

Kini Mentari kehilangan tenganya, sudah 3 kali putaran gadis ini berlari.

"Hah hah hah, gue nggak kuat, Sur," ucap Mentari yang masih ngos-ngosan.

"PAK MARIO, SINI!" teriak Surya sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Ada apa?" tanya Pak Mario setelah di hadapan Surya.

"Pak, Mentari itu punya anemia jadi dia nggak tahan berdiri lama dan berlari lama. Kasian loh, Pak dia kaya gitu kalo dia pingsan gimana, Pak?" keluh Surya dengan muka memelas, sedangkan Mentari kini sudah terduduk di atas rumput hijau lapangan.

"Ya sudah, Mentari karena kamu ada anemia, jadi kamu duduk di tepian aja, sudah 3 kali saja. Kamu Surya bantu Mentari bangun buat duduk di pinggir lapangan dan kamu lanjutkan larinya!" suruh Pak Mario yang langsung dilaksanakan oleh Surya.

🍒🍒🍒

Mentari dan Surya kini sudah berada di koridor kelas 10, mereka berjalan menuju ke lantai tiga di mana kelasnya berada. Pusing di kepala Mentari sudah mulai hilang karena Surya baru saja memberikan obat penambah darah.

"Kan udah gue bilang, Tar, lo nggak usah minta dihukum, biar gue aja. Gini kan jadinya!"

"Ya maaf, Sur, kan gue kasihan sama lo, lo nggak salah tapi malah dihukum," keluh Mentari sambil memelas.

"Yaudah, nggak usah diperpanjang, lupain masalah yang tadi, kita ke kelas aja!" ucap Surya yang diangguki Mentari.

Mereka berdua menyusuri koridor hingga sampai di depan pintu berwarna putih yang bertuliskan " XII MIPA 2" tanpa basa-basi Surya mengetuk pintu dan masuk begitu saja, tak lupa mengucapkan salam. Di dalam kelas sudah ada Pak Wira yang menyuruh siswanya untuk mengumpulkan tugas.

"Asalamualaikum," salam Surya dan Mentari secara bersamaan.

"Waalaikum salam," jawab semua makhluk yang ada di kelas itu.

"Surya, Mentari, dari mana saja kamu kok baru saja masuk?" tanya Pak Wira tanpa basa-basi.

"Kita habis dihukum,Pak. Gara-gara tidak memakai topi upacara," jawab Mentari to the poin, karena ia sangat jengah jika diintrogasi seperti ini.

"Ya sudah, kalian boleh duduk, tugasnya bawa ke sini!" perintah Pak Wira yang diangguki keduanya.

"Yang lagi fall in love mah beda," sindir Raina dari tempat duduknya.

"Iya, yang udah baikan mah berduaan mulu ya?" giliran Viona kini yang bersuara.

"Sudah- sudah, kok malah jadi ribut!" tungkas sang guru sedangkan murid-muridnya langsung kicep.

About Meet (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang