Waktu berjalan begitu cepat, meninggalkan hari hari yang telah berlalu, Masa SMA beberapa bulan lagi akan segera usai, meninggalkan kenangan-kenangan indah semasa sekolah.
Tak terasa juga bulan November akan berlalu, Hari Jumat ini hari terakhir di bulan November, menandakan sabtu esok sudah memasuki bulan akhir di 2018.
Apa kabar dengan Mentari dan Surya?
Baik-baik saja, seperti hari-hari sebelumnya, Surya masih mendekati Mentari. Sedangkan Mentari belum bisa mengartikan perasaanya itu. Walaupun di malam sebelumnya telah ia katakan pada adik kembarnya bahwa dia mencintai Surya. Tetapi untuk menyatakan kepada Surya rasanya sulit sekali, birlah waktu yang menjawab perasaanya.Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju rumah Surya, Bukan Mentari yang meminta, Tetapi Surya yang mengajak Mentari ke rumahnya.
Setelah sekitar 20 menit menumpuh perjalanan Jakarta yang ramai akhirnya motor ninja merah itu sudah sampai di komplek perumahan yang banyak anak kecil bermain di lapangan atau lebih sering disebut taman kompleks, sedangkan rumah Surya terletak di sebelah taman itu. Rumah dua lantai bercat putih, terlihat sangat mewah dengan halaman yang luas. Dengan ditanami bunga warna-warni dan banyak pohon-pohon rindang di samping rumahnya. Mentari bukan pertama kali ini melihat rumah Surya, sudah sering ia melihat rumah mewah ini dari luar gerbang, tapi ketika dekat seperti ini, rumah Surya terlihat lebih mewah.
"Ayok masuk!" ajak Surya.
"Kita mau ngapin di rumah lo?" tanya Mentari.
"Gue ajak mandiin si Merry, mau? " tanya Surya yang membuat Mentari bingung.
"Merry? kucing lo?" tanya Mentari polos.
"Tuh" jawab Surya singkat sambil menunjuk motor merahnya.
"Motor lo? lucu ya?" ucap Mentari terkikik.
"Kok malah ketawa?"
"Lucu tau, motor gagah kaya gitu lo namain cewek, kasian tau motornya, gue kira namanya siapa gitu, Manurios, Cameron Dallas, Shawn Mendes, Chanyeol, Sehun atau Hyunjin gitu. eh malah Merry." Mentari masih terkikik.
"Ah, gue kan nggak kenal orang yang lo sebut tadi, jadi gue namain Merry. Tapi Merry itu nama samaran. kalo buat balapan namanya bukan Merry," jawab Surya.
"Siapa?" tanya Mentari penasaran.
"Adadeh, namanya hanya geng gue yang tau," jawab Surya bangga. "Ayo masuk dulu, kenalan sama mami gue!" ajak Surya untuk masuk ke dalam rumah.
"Malu," jawab Mentari singkat sambil menundukan kepalanya.
"Halah kaya punya malu aja, biasanya juga malu-maluin."
"Surya, ada siapa kok nggak diajak masuk?" tanya wanita paruh baya yang melihat kedua remaja itu ribut di teras rumah.
"Eh Mami, ini Mi, Mentari nggak mau diajak masuk, katanya malu, padahal biasanya malu-maluin," Surya mengejek Mentari di depan maminya.
"Ih lo, rese mulu!" gerutu Mentari sambil memukul pinggang Surya, Miranda alias maminya Surya hanya terkekeh melihat anaknya dan gadis di depannya.
"Tante, selamat sore, maaf bikin ribut di rumah tante, abisnya Surya yang bikin kesel," adu Mentari sambil menyalami Miranda.
"Iya nggak papa nggak masalah kok, namanya siapa sayang?" tanya Miranda ramah.
"Mentari tante, kalo lengkapnya Mentari Arsyaila Dermawan, kalo nama panjangnya Mennntariiiiiiiiiiiiiii sampai sepanjang panjangnya," ucap Mentari memperkenalkan diri sambil mengelawak .
"Wah namanya sama kaya Surya ya artinya, kalian pacaran ya?" tanya Miranda yang membuat Mentari memelototkan matanya.
"Iya Mi, pacaran, udah mau nikah malahan makanya Surya ajak kesini," jawab Surya ngawur.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Meet (COMPLETED)
Teen FictionPertemuan bukan awal dari perpisahan, namun kamu saja yang belum mengikhlaskan perpisahan itu. Jangan salahkan pertemuan jika kau kehilangan, karna pertemuan dan perpisahan adalah sebuah takdir, lantas jangan melawan takdir karena sejatinya takdir...