Alasan dari seseorang melamun sudah pasti ada sesuatu yang sedang mengganggu pikirannya dan terasa seolah sulit untuk melupakan hal itu. Seperti seorang laki-laki yang saat ini melamunkan sesuatu dengan tatapan kosongnya sambil menegak sekaleng beer dingin.
Bahkan hampir tidak sadar ia telah menghabiskan lima kaleng beer dan masih ingin menambah beberapa kaleng lagi untuk dinikmatinya.
Meski begitu ia masih dalam keadaan sadar.
"Hana, dul, set, net, .. Oh baru lima kaleng." Seru Eun Kyung menghitung jumlah kaleng bir kosong yang berserakan dimeja bar.
Wonwoo menoleh melihat Eun Kyung yang sudah berpakaian rapih mengenakan blouse putih dan celana jeans panjang ditambah dengan rambut coklat tergerai panjang membuat penampilannya menjadi sangat cantik.
"Kau mau kemana?" Tanyanya melihat Eun Kyung dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Eun Kyung tersenyum manis seraya menaikkan sebelah alisnya memberi kode pada Wonwoo tanpa mengatakannya.
"Oh." Singkatnya kembali menegak beer yang sudah hampir habis.
"Jangan menungguku karena aku akan pulang sangat malam hari ini." Ujarnya menepuk pundak Wonwoo melewatinya.
"Yaa!"
Eun Kyung menghentikan langkahnya.
"Tolong ambilkan bir di lemari es."
Dengan cepat Eun Kyung berbalik menatap tajam Wonwoo dengan kesal. Ia pun berjalan ke arah lemari es yang berada dekat dengannya mengambil tiga kaleng sekaligus dan meletakan di meja bar tepat dihadapan Wonwoo.
"Aku kan hanya minta satu." Wonwoo bingung.
"Aku tau kau itu pemalas. Jadi aku ambilkan tiga kaleng agar kau bisa menikmatinya di kamar sambil mabuk dan kemudian tertidur pulas." Ujarnya lalu pergi.
"Jangan lupa ganti perban pada tanganmu itu! Bye calon suamiku!" Teriak Eun Kyung dari ambang pintu.
Wonwoo hanya menanggapinya datar kemudian membawa satu kaleng beernya ke dalam kamar dan meninggalkan yang lainnya disana.
Wonwoo duduk di kursi besar yang bisa dibilang seperti meja kerja. Sambil meminum beernya, Wonwoo memusatkan matanya pada dua buah bingkai foto berukuran kecil yang terletak dimejanya.
Foto seorang anak laki-laki memakai seragam sekolah SMA tersenyum senang bersama dengan kedua teman laki-lakinya. Sedangkan foto disebelahnya menunjukkan potret lain dari anak laki-laki itu menggunakan seragam sekolah yang berbeda. Foto itu diambil saat hari kelulusannya. Dalam foto itu ia sedang tersenyum tipis bersama dengan seorang pria tua disampingnya sambil membawa bunga.
"Ck, palsu." Decaknya merasa kesal ketika melihat foto itu.
.
.
🎡🎡🎡
.
.
Sebuah pesawat mendarat di bandara internasional Haneda, Jepang.Dari balik pintu kedatangan muncul satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan satu orang anak laki-laki.
Mereka langsung menuju ke sebuah mobil dimana terdapat pengawal berpakaian jas serba hitam membukakan pintu mobil untuk mereka.
Mobil yang membawa keluarga itu melaju pergi meninggalkan bandara.
Beberapa menit kemudian mereka sampai ke rumah sakit besar yang sangat terkenal di Jepang. Tepatnya mereka menuju ruang VVIP.
Perjalanan mereka ke ruang VVIP diikuti oleh pengawal yang berdiri didepan dan disisi belakang mereka.
Anak laki-laki berusia 18 tahun itu merasa sedikit tidak nyaman dengan pengawal tersebut. Ia merasa aneh dan mulai penasaran siapa yang akan dikunjunginya disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL 2 [Wonwoo]
Fanfic[COMPLETE] Aku tahu kita akan berpisah. Bahkan dalam cinta yang seperti mimpi pun, perpisahan adalah sebuah kenyataan. Bahkan sampai air mataku kering, aku hanya bisa menggumamkan namamu. Seberapapun aku menyangkalnya, ini tetaplah sebuah perpisahan...