°Forty Three°

1.2K 164 26
                                    

Mingyu dan Chan duduk di tepi kasur sambil menunduk. Hyebin duduk di sofa didekat kasur dan Jisoo berdiri sambil menatap kedua anak laki-lakinya dengan tangan yang terlipat di depan dada.

"Chan-ah, coba jelaskan apa yang terjadi." Pinta Jisoo padanya.

Chan mengangkat kepalanya lalu menjelaskan sesuai dengan sepenglihatannya. "Aku tidak tau pasti awalnya bagaimana. Saat aku turun kebawah aku sudah melihat Mingyu hyung memukuli Wonwoo hyung, aku langsung memanggil noona. Lalu aku hanya berusaha untuk menahan hyung tapi tenaganya sangat kuat. Aku rasa ia sangat emosi sampai tanpa sadar memukulku juga."

"Aahh jinca! Mingyu-ya apa yang sebenarnya kau pikirkan?" Jisoo mengacak rambutnya frustasi.

"Kenapa kau melakukannya, Mingyu-ya?" tanya Hyebin lembut.

"Joesonghaeyo. Aku hanya ingin memberinya pelajaran karena ia sudah menyakiti Jia." Ucap Mingyu masih menunduk.

"Tapi yang kau lakukan itu sangat keterlaluan, Kim Mingyu!" Kata Jisoo agak meninggikan suara.

"Tapi dia memang kurang ajar! Bagaimana bisa dia meniduri gadis lain. Bahkan mencium gadis lain didepan Jia." Ujarnya sambil menatap Jisoo, membela diri bahwa apa yang dilakukannya tidak benar-benar salah.

"Diam kau!" Ucap Jisoo berteriak. Sontak membuat kaget Mingyu, Chan dan Hyebin.

Melihat suaminya tidak bisa menahan emosi, Hyebin pun bangkit lalu mengelus punggung suaminya dan menyuruhnya duduk. Hyebin mengambil alih perannya.

"Mingyu-ya.. aku tau sangat menyayangi Jia. Kau bahkan tidak tahan bila ada yang membuat Jia menangis. Tapi sekarang Jia bukanlah adik kecil yang harus terus di campuri urusannya. Jia sudah dewasa. Ada saatnya kau boleh ikut campur dan tidak boleh ikut campur. Biarkan Jia menyelesaikan masalahnya sendiri. Walaupun ia tidak tau harus melakukan apa, tapi biarkan dia mencoba menanganinya. Hanya Jia yang tau keputusan seperti apa yang terbaik baginya dan Wonwoo. Kau sudah cukup terlibat. Bila memang kau ingin membantunya, kau hanya perlu mendengarkan curhatannya setelah itu berikan saran yang terbaik. Pasti Jia akan mendengarkanmu."

Mingyu mendengus pelan lalu mengusap wajahnya. "Astaga. Apa yang sudah aku lakukan.."

"Aku bodoh sekali." Mingyu sadar dan mulai menyalahkan dirinya sendiri.

Hyebin mendekat dan berdiri didepan Mingyu lalu mengelus punggungnya. "Aku harus bagaimana eomma?" tanya Mingyu.

"Tenangkan dirimu dulu. Kau bisa minta maaf padanya nanti."

"Mianhae.." Ucap Mingyu pada Chan yang ikut mengelus punggungnya.

"Gwenchana. Laki-laki sudah terbiasa dengan ini." Balas Chan berbaik hati.




🎡🎡🎡




Di ruang tamu, Jia duduk bersebelahan dengan Wonwoo. Posisi mereka saling berhadapan. Jia mulai mengobati luka Wonwoo menggunakan salep yang dioleskan pada cotton bud.

Jia mulai dari tulang pipi Wonwoo. Ia mengoleskannya dengan sangat hati-hati. Walaupun sudah pelan Wonwoo sempat meringis kesakitan karena rasa perih di lukanya.

Setelah itu Jia berpindah pada sudut bibir Wonwoo yang bisa dibilang lukanya lebih parah. Ia kembali melakukannya dengan sangat hati-hati. Sesekali ia menggigit bibir bawahnya selama mengobati Wonwoo. Menahan rasa khawatir yang kemungkinan akan membuatnya menangis.

Wonwoo memperhatikan wajah Jia tanpa beralih sedikitpun. "Kau menangis?" tanya Wonwoo saat menyadari Jia sudah membendung air mata sejak tadi.

PINWHEEL 2 [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang