Tok tok
Eun Kyung membuka pintu sebuah ruangan yang ada di lantai dua rumahnya.
Muncul seorang pria yang tengah sibuk mengerjakan sesuatu pada laptopnya dimeja kerja berukuran besar miliknya.
"Appa," panggilnya pada pria itu.
Ruangan itu adalah ruang kerja ayahnya, Park Jaeyoon.
"Eun Kyung? Masuklah." perintahnya begitu melihat putri satu-satunya itu muncul dari balik pintu.
Perlahan Eun Kyung masuk ke dalam, menutup pintu ruangan kembali dan melangkah mendekati meja kerja Jaeyoon.
"Sedang apa?" tanyanya yang mulai duduk di kursi bersebrangan dengannya.
"Melihat hasil ct scan pasien. Ada apa?" ia balik bertanya.
Mulai terlihat gugup, Eun Kyung memainkan jari-jarinya sebelum mengatakan sesuatu. Baginya ini cukup sulit hanya untuk jujur tentang perasaannya yang sebenarnya dan meminta Jaeyoon membatalkan perjodohan. Tidak tahu bagaimana hasilnya nanti, namun Eun Kyung sudah mempersiapkan diri untuk ini selama 5 tahun.
Baiklah, kau bisa melakukannya Eun Kyung.
Dengan susah payah Eun Kyung menelan salivanya dan mulai menatap mata Jaeyoon.
"Appa," panggilnya lagi.
"Hm?"
"Aku ... mencintai orang lain." Ucap Eun Kyung spontan.
"Apa? HAHA ... kau mencoba selingkuh dari Wonwoo, ya?"
Aneh. Jaeyoon malah menertawakan perkataan Eun Kyung dan beralih pada pekerjaannya kembali. Maksudnya, bukan ini yang Eun Kyung harapkan. Jaeyoon mengira Eun Kyung itu bercanda.
"Bukan begitu, appa. Maksudku-"
"Kau mau membatalkan perjodohan ini, iya kan?" katanya yang mulai balik melihat Eun Kyung.
"Ne?!!"
"Kau mengatakan itu karena selama ini kau tidak mencintai Wonwoo? Bukan begitu?"
Eun Kyung kaget. Padahal ia belum memperjelas apa maksud perkataannya tetapi Jaeyoon menebaknya dengan benar.
"Um.. appa," Eun Kyung menurunkan pandangan karena Jaeyoon sudah lebih tahu tentang itu.
"Park Eun Kyung, tatap aku!" pinta Jaeyoon halus, namun sedikit tegas.
Eun Kyung langsung mengangkat kepalanya kembali dan menatap matanya.
"Beri aku alasan kenapa harus membatalkan perjodohan kalian."
"Ak..aku.. aku tidak mencintai Wonwoo. Begitu juga dengannya. Maksudku, aku tidak mengharapkan ia akan mencintaiku atau apapun itu. Karena aku hanya mencintai Hyunjin oppa."
Namanya tidak asing bagi Jaeyoon. Bahkan ia tidak menyangka Eun Kyung akan menyebutkan nama itu sebagai orang yang dicintainya.
"Hyunjin? Jadi selama ini kau menyukainya?"
"Ne,"
"Dia sudah menolakmu berkali-kali kan? Dia tidak pernah menganggapmu lebih dari seorang adik."
Kata-kata itu lagi. Rasanya dada Eun Kyung mulai sesak.
"Aku tau. Tapi bagaimana pun cinta itu tidak dapat dipaksakan. Selama apapun appa menempatkanku dan Wonwoo dibawah satu atap bertahun-tahun, jika kami tidak saling cinta, tidak akan mungkin cinta diantara kami itu muncul. Apalagi kalau kami punya orang lain yang lebih kita sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL 2 [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] Aku tahu kita akan berpisah. Bahkan dalam cinta yang seperti mimpi pun, perpisahan adalah sebuah kenyataan. Bahkan sampai air mataku kering, aku hanya bisa menggumamkan namamu. Seberapapun aku menyangkalnya, ini tetaplah sebuah perpisahan...