°Thirty Four°

1K 174 42
                                    

semangat kak comment nya❤️
———

Seungkwan tengah memperhatikan Jia yang berjalan mundar mandir sambil menggigit kuku ibu jari sebelah kanan dan tangan kirinya yang memegang ponsel, memandanginya.

Terlihat sangat gelisah. Itulah yang sedang dialami Jia. Sudah dua hari ia tidak mendapat kabar dari Wonwoo. Ponselnya pun tidak aktif. Jia kebingungan setengah mati dan membutuhkan kabar dari Wonwoo kalau ia baik-baik saja.

Pintu kamarnya terbuka. Jia sontak menoleh ke arah pintu, melihat Seok Min yang baru saja masuk.

"Bagaimana? Apa ada kabar?" Tanya Jia seraya berlari kecil menghampirinya.

Seok Min terdiam sambil menatap Jia, kemudian ia menggeleng. Mendapat jawaban itu Jia mendengus pelan dan berjalan ke arah tempat tidurnya, duduk di tepi kasur.

Seungkwan beranjak dari posisi duduknya di kursi menjadi duduk disamping Jia. "Jia-ya,  jangan khawatir." ucapnya pelan seraya mengelus rambut Jia lembut.

"Feelingku mengatakan Wonwoo tidak baik-baik saja." Ujarnya kemudian menyandarkan kepalanya di pundak Seungkwan.

"Aku tidak bisa kembali jika Wonwoo belum memberikan kabar." lanjutnya.

Lusa Jia pulang ke LA. Waktu liburannya sudah habis. Sebentar lagi ia juga masuk kuliah. Seharusnya ia kembali ke LA bersama Wonwoo tapi hingga saat ini Wonwoo tidak bisa dihubungi. Jia khawatir haraboji melakukan sesuatu yang aneh pada Wonwoo.

Tiba-tiba ponsel Seok Min berdering. Ia segera melihat ke layar ponselnya. Ternyata halmeoni yang menghubunginya.

"Ne yeoboseyo halmeoni?"

Jia dan Seungkwan langsung menatap Seok Min terkejut.

"Jia? Iya dia ada disini bersamaku."

"..."

"Um.. baiklah akan aku berikan."

Seok Min memberikan ponselnya pada Jia. Jia menerimanya dan langsung menempelkan ke telinga kanannya.

"Yeoboseyo?"

"Jia?"

"Iya ini aku, halmeoni. Ada apa?"

"Sebenarnya aku ingin menelfonmu langsung tapi aku tidak punya nomormu. Jadi aku menghubungi Seok Min dan ternyata dia sedang bersamamu. Kebetulan sekali."

"Ne halmeoni. Kami sedang bersama. Um.. halmeoni apakah Wonwoo baik-baik saja?"

"Mengenai itu.. um.. Wonwoo dikurung dikamarnya. Ia tidak diizinkan keluar dan semua fasilitasnya diambil termasuk ponsel. Tujuanku menelfonmu karena aku ingin kau bicara pada Wonwoo. Mungkin kalian tidak bisa bertemu, setidaknya melalui telfon kau bisa membuatnya merasa lebih baik. Wonwoo belum makan sejak dua hari lalu. Aku tidak tau harus bagaimana. Aku harap kau bisa membantuku."

Jia tersentak mengetahui Wonwoo tengah dikurung dikamarnya. Jia menatap Seungkwan dengan mata yang berkaca-kaca. Membuat Seungkwan penasaran dan menaikkan alisnya ketika Jia menunjukkan ekspresi itu.

"Baiklah. Aku akan bicara dengannya." ucap Jia.

"Terima kasih Jia. Akan aku berikan ponselnya pada Wonwoo."

Sempat tidak terdengar suara apapun darisana. Tiba-tiba muncul suara khas Wonwoo yang langsung menbuat Jia menahan air matanya.

PINWHEEL 2 [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang