yang kangen PUT YOUR HANDS UP!✋
aku juga kangen kalian guys❣️
———"Jadi, bagaimana hasil pendekatan kalian berdua?" tanya Jia seraya menyuapkan sesendok potongan cake ke mulutnya.
Saat ini Jia tengah berada di caffe kampus bersama Cassie, menikmati blueberry cheese cake sebagai pencuci mulut setelah makan siang tadi di caffe kampus.
"Siapa yang kau bicarakan?" Cassie balik bertanya.
"Siapa lagi kalau bukan kau dan Vernon."
"Oh.." Respon Cassie yang datar membuat Jia menyerit, bingung. "Hanya itu reaksimu?"
Cassie melirik Jia lalu kembali menunduk menatap cakenya. "Aku menolaknya."
"Ha? Kenapa?!" Jia terkejut.
Cassie menghela nafas kemudian menatap Jia yang duduk tepat dihadapannya. "Aku menolaknya bukan berarti aku belum mencoba seperti yang kau katakan sebelumnya padaku. Kami memutuskan untuk bertemu. Bersama dengannya selama beberapa jam aku sadar dia sangat baik, perhatian, asik, lucu, namun aku tidak bisa memiliki perasaan yang sama dengan apa yang dia rasakan padaku. Aku lebih suka jika kami berteman. I'm sorry." Tiba-tiba Cassie menunjukan wajah bersalahnya.
Jia mengerti bagaimana perasaan Cassie. Bahkan Jia juga bisa tahu jika ada kebohongan dari ucapannya. Dan apa yang dikatakannya barusan itu benar. Cassie tidak bisa mencintai Vernon. Mungkin dari luar Cassie terlihat seperti perempuan yang menyukai pria-pria tampan dimana pun ia berada dan ingin memiliki kekasih seperti idol Korea yang disukainya. Namun pada kehidupan aslinya ia adalah perempuan yang sangat sulit untuk didekati dan cenderung malu dengan pria yang mendekatinya.
"It's okay. You don't have to say sorry. Mungkin aku agak kecewa karena kita tidak jadi bersaudara." Ucap Jia seraya memegang tangan Cassie.
"Memangnya aku harus pacaran dulu dengan Vernon baru kita bisa jadi saudara?"
"Um.. tidak juga sih."
"Dasar kau!" Cassie akhirnya tertawa karena celotehan Jia barusan. Jia lega bisa mencairkan suasana dan mengubah wajah sedih Cassie menjadi bahagia.
Sedang asik bercanda tiba-tiba ponsel Jia berbunyi. Setelah ia lihat rupanya itu adalah bunyi pengingat akan sesuatu yang sengaja ia setting agar tidak lupa. Sambil membaca notifnya Jia langsung tersendak air minum yang tengah diminumnya.
"Ohh.. hati-hati!" Cassie terkejut melihat Jia tersendak, memberikan tissue untuknya.
"Oh my god! Aku lupa." Ujar Jia masih menatap layar ponselnya.
"What?"
"Besok ulang tahun Wonwoo!" Ucapnya sambil menatap Cassie.
"Really???" Sahut Cassie ikut terkejut.
Jia mengangguk.
"Untung saja kau buat pengingat sehari sebelum ulang tahunnya. Jika tidak aku rasa kau akan melupakan tanggal penting kekasihmu itu."
Benar juga kata Cassie kalau sampai Jia benar-benar lupa, akan sangat gawat. Karena di ulang tahun Wonwoo kali ini akan menjadi ulang tahun pertama yang mereka rayakan setelah resmi menjadi sepasang kekasih.
Tiba-tiba Jia beranjak dari kursinya lalu memasukan ponsel ke dalam tas dan bersiap untuk pergi. "Ayo!"
"Kemana?!" Cassie bingung.
Jia tidak menjawab dan malah pergi lebih dulu meninggalkan Cassie yang masih duduk dikursinya.
Melihat itu dengan cepat Cassie ikut menyusul Jia sambil berlari kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL 2 [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] Aku tahu kita akan berpisah. Bahkan dalam cinta yang seperti mimpi pun, perpisahan adalah sebuah kenyataan. Bahkan sampai air mataku kering, aku hanya bisa menggumamkan namamu. Seberapapun aku menyangkalnya, ini tetaplah sebuah perpisahan...