°Forty Eight°

1.3K 171 25
                                    

Huh. Wonwoo berdiri sambil menghela nafas berat. Ia masih memperhatikan luka di wajahnya yang terasa sangat perih.

Siang ini Wonwoo ada jadwal untuk mengisi bimbingan hukum salah satu kelas di Seoul Schools of Music & Theatre seperti permintaan Min ssaem waktu itu. Tapi pagi ini tepat dua jam sebelum melakukan kelas, Wonwoo mendapat serangan dari anak kliennya. Orang tuanya meminta Wonwoo untuk menangani kasus anaknya yaitu kasus pembullyan. Namun ketika diajak berbicara anak tersebut menolak menjelaskan kejadian yang sebenarnya dan tidak ingin dibela, ia tidak ingin ada orang yang ikut campur dalam urusannya. Karena merasa kesal anak itu memukul Wonwoo dan melukai tulang alisnya. Untuk menutupi luka Wonwoo hanya menempelkan plester.

Wonwoo turun dari mobil dan segera memasuki gedung sekolah. Ia bertemu dengan Min ssaem diruang tamu lebih dulu sebelum akhirnya diantar ke kelas.

"Yaa! Kau yakin baik-baik saja?" tanya Min ssaem memperhatikan wajah Wonwoo.

"Ini hanya luka kecil. Tidak masalah."

"Tapi tetap saja akan infeksi jika kau tidak mengobatinya dengan benar. Plester saja tidak cukup." Ujar Min ssaem khawatir.

"Gwenchanayo." Wonwoo tersenyum.

Wonwoo dan Min ssaem pergi menuju ruang kelas yang ada dilantai dua. Sambil berjalan mereka kembali berbagi cerita tentang masa sekolah Wonwoo dulu. Tidak lupa mereka menyempatkan mengintip kegiatan siswa dibeberapa kelas dan ruang praktik.

Selagi berjalan di koridor Wonwoo mendengar suara alunan gitar dari salah satu kelas. Wonwoo berdiri tepat disamping kelas itu sekarang. Langkahnya terhenti. Wonwoo mendekati jendela kelas yang terpampang jelas suasana kelas saat itu. Semua murid tengah berkumpul membentuk setengah lingkaran mengelilingi guru perempuan yang memainkan gitar.

[Because Of You - Seventeen Vocal Team Ver.]

I never forget you boy, I never forget you boy

Kedua mata Wonwoo mulai fokus pada sang guru yang tengah bernyanyi.

heeojinji beolsseo myeot nyeoni jinanneunji molla
geudae saenggak manhamyeon jakku nunmul man heulleo
oneul ttara wae geureoke niga bogopeulkka
chang bakkui bissoriga nae mameul heundeureonwa

sarang haji malgeol geuraesseo
jeong juji malgeol geuraesseo
butjapji malgeol geuraesseo
(wae ireohke na honja apa)
sarang haji malgeol geuraesseo
jeong juji malgeol geuraesseo
ije eotteokhae geudael ijeulsu eobseo

neo ttaemune manhido ureosseo
neo ttaemune manhido useosseo
neo ttaemune sarangeul mideosseo
neo ttaemune, neo ttaemune, moduda irheosseo

jeongmal dap dap daphae
gap gap gaphae, mak mak makhae
neo eobtneun sesangi
mae malmameul sshibeo nohgo
jajonsim jit balba nohgo
nae mameul jjijeo nohgo
wae nareul tteonaga

Guru itu bernyanyi dengan penuh emosi. Terasa seperti apa yang dinyanyikannya sangat tersampaikan. Permainan gitarnya pun sangat bagus. Lagunya sangat cocok dijadikan versi accoustic olehnya.

Murid-muridnya pun terlihat tenang mendengarkan nyanyiannya. Mereka sangat menikmatinya.

I miss you, I need you
kkum sogeseon ajikdo I'm with you
I miss you
I need you
siganeul doedeollyeo wanna kiss you again, my boy

PINWHEEL 2 [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang