Hari kedua Jia berada di Osaka. Menginap di hotel milik Seungkwan yang sangat nyaman. Ya, penginapan 13 lantai itu terasa seperti rumah baginya.
Jia ditempatkan di kamar pribadinya yang memiliki kasur berukuran king size. Lengkap dengan ruang tamu dan pemandangan balkon kamar langsung menghadap ke pantai.
Sejak kemarin Jia, Seungkwan dan Seok Min belum sempat berkeliling sekitar kota. Mereka baru menikmati suasana pantai dan berkeliling sekitar resort yang terletak di pinggir kota Osaka.
Rencana pagi ini mereka ingin ke kota untuk makan sushi dan pergi ke beberapa tempat yang direkomendasikan Seungkwan.
Jia sudah rapih dengan pakaian santainya. Mengenakan t-shirt lengan panjang berwarna abu-abu dan ripped jeans, lengkap dengan sneakers berwarna putih dan mini backpack.
Jia segera pergi ke kamar Seok Min yang bersebrangan dengan kamarnya.
Tok tokk
Pintu kamar terbuka beberapa detik kemudian. Muncul Seok Min dari balik pintu yang hanya mengenakan kaos tipis berwarna putih dan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.
"Kau baru mandi?" tanya Jia ketus karena Seok Min belum juga siap.
"Kau mengagetkanku." Kata Seok Min ketika Jia langsung menyelonong masuk ke kamarnya dan duduk di pinggir kasur.
Seok Min menutup pintu kamarnya kemudian berjalan ke arah lemari kecil tempat menyimpan bajunya.
"Jangan mengintip. Aku mau pakai baju." Ujarnya yang bersembunyi dibalik pintu lemari yang terbuka.
"Maaf. Tapi aku tidak akan tertarik meskipun kau bertelanjang dada didepan mataku."
"Yaa! Kau akan terkejut melihat tubuhku. Aku juga punya badan bagus seperti Mingyu hyung."
Jia yang sebelumnya sedang menonton tv langsung beranjak, menghampiri Seok Min.
"Benarkah? Coba aku lihat!" Katanya.
"YAA! YAA!!! Diam disitu! Jangan mendekat!" Teriak Seok Min pada Jia yang sedang berjalan ke arahnya.
"Waeyo? Katanya kau punya tubuh seperti oppa."
"AKU BILANG DIAM DISITU!"
Tiba-tiba pintu kamar Seok Min terbuka. Seungkwan masuk ke kamar itu menggunakan access card yang bisa digunakannya dengan bebas untuk masuk ke segala kamar dan ruangan. Kartu itu hanya boleh dimiliki oleh orang-orang yang berkepentingan saja, termasuk Seungkwan yang memiliki tempat ini.
"Yaa! Apa yang kalian lakukan? Seok Min-ah kenapa kau tidak pakai baju?!" sahut Seungkwan melihat Seok Min yang hanya memakai dalaman dan Jia yang berdiri didekatnya walaupun mereka terhalang pintu lemari.
Sontak Jia dan Seok Min menoleh pada Seungkwan.
"Umm.. bagaimana menjelaskannya ya? Sebenarnya kami... ah tidak. aku malu mengatakanya." Jia berlagak seperti terjadi sesuatu, ia juga mengatakannya dengan malu-malu pada Seungkwan. Sesekali Jia menyelipkan helai rambutnya ke belakang telinga.
"Menjelaskan apa, eoh? Eish.. Tidak ada yang terjadi. Aku baru saja mandi lalu dia masuk ke kamarku." jelas Seok Min pada Seungkwan, mengelak.
"Lebih baik aku memakai baju di kamar mandi saja. JANGAN ADA YANG MASUK!" lanjutnya memakai kembali handuk itu dan membawa pakaiannya ke dalam kamar mandi. Daripada terjadi sesuatu yang lebih aneh lagi.
Jia langsung tertawa geli begitu Seok Min masuk kamar mandi.
"Dia kenapa?" tanya Seungkwan yang ikut tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL 2 [Wonwoo]
Fanfic[COMPLETE] Aku tahu kita akan berpisah. Bahkan dalam cinta yang seperti mimpi pun, perpisahan adalah sebuah kenyataan. Bahkan sampai air mataku kering, aku hanya bisa menggumamkan namamu. Seberapapun aku menyangkalnya, ini tetaplah sebuah perpisahan...