°Twenty Two°

1.4K 212 20
                                    

Pukul 23.30, Wonwoo terbangun dari tidurnya.

Wonwoo menoleh ke arah sofa yang digunakan Jia untuk tidur, namun Jia tidak ada disitu.

Wonwoo mengedarkan pandangan berusaha mencari Jia di sekitar kamar, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya.

"apakah dia pulang?" Pikirnya yang kembali mengingat ucapan Jia kalau ia tidak akan pulang dan akan menemaninya disini.

Beberapa detik kemudian pintu kamar terbuka. Jia muncul dari balik pintu sambil membawa totebag berwarna pink.

"Eo? Kau terbangun," ucapnya berjalan mendekati tempat tidur Wonwoo.

"Kau dari mana?" tanya Wonwoo penasaran.

"Aku habis mengantar Gyuntae oppa dan Cassie ke lobby. Mereka tadi datang saat kau tertidur."

Wonwoo mengangguk pelan.

"Kau sudah minta izin dengan orang tuamu untuk menemaniku malam ini?"

"Eomma dan Appa mengizinkanku. Tadi aku bertemu Chan juga dibawah, ia membawakan baju ini padaku. Dia minta maaf karena tidak bisa naik menjengukmu. Dia terlalu lelah setelah perform tadi." Jia mengangkat totebag pink berisi pakaiannya, menunjukkan pada Wonwoo.

"Gwenchana.." ucap Wonwoo mengerti.

"Kau ingin sesuatu?" Tanya Jia.

"Tidak. Kau tidur saja. Akan sulit bagiku untuk kembali tertidur lagi. Kalau kau menemaniku, kau bisa kelelahan." kata Wonwoo setelah melihat Jia menutup mulutnya akibat menguap.

Mata Jia juga mulai terlihat sayu. Ia butuh istirahat. Jangan sampai ketika menjaga Wonwoo disini, Jia juga ikut sakit. Itu lebih mengkhawatirkan bagi Wonwoo melihat Jia sakit.

"Bolehkah?"

Dengan cepat Wonwoo mengangguk. "Tidurlah.."

Jia sempat melihat wajah Wonwoo sebentar. Jia masih agak ragu untuk tidur lebih dulu dan meninggalkan Wonwoo yang terbangun.

Wonwoo sadar melihat kekhawatiran dari wajah Jia. Pasti Jia takut tidak bisa membantunya melakukan sesuatu jika ia butuh disaat dirinya tertidur.

Kemudian Wonwoo bergeser sedikit ke samping kiri.

"Kemari.." ucap Wonwoo sambil menepuk bagian kosong disampingnya.

"Hah?" Jia masih bingung.

"Tidur disampingku." Wonwoo memperjelas maksudnya.

"Kalau kau tidur bersamaku, kau tidak akan terbangun karena mengkhawatirkan aku." lanjutnya.

Jia menggaruk tengkuknya. Kemudian ia menurut dan segera naik ke tempat tidur itu, membaringkan dirinya disamping Wonwoo.

Jia memiringkan tubuhnya menghadap Wonwoo dengan tangan yang melingkar dipinggang Wonwoo. Jia juga membenamkan kepalanya didada Wonwoo.

Wonwoo menarik punggung Jia agar lebih dekat dengannya lalu mengelus rambut halus milik Jia.

"Wonwoo-ya,"

"Hm?"

"Apakah tidak masalah kita tidur berdua disini? Nanti kalau dokter memarahiku karena tidur dikasur pasien, bagaimana?"

"Tidak masalah. Lagi pula ini kelas VVIP. Pasien bebas melakukan apapun. Kau tenang saja."

Mendengar itu Jia tersenyum simpul. Jia juga mengeratkan pelukannya pada Wonwoo yang membuatnya merasa nyaman.

PINWHEEL 2 [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang