°Eighteen°

1.4K 219 16
                                    

Pagi ini Jia bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.

Mengenakan pakaian casualnya, ripped jeans, t-shirt berwarna pink dan ransel berukuran kecil yang selalu dibawanya ke kampus.

Sentuhan terakhir Jia menyisir kembali rambut panjangnya yang akan dibiarkan tergerai. Jia memperhatikan dirinya di cermin seraya tersenyum puas melihat penampilannya.

Jia beranjak dari depan cermin menuju pintu kamar. Sebelum membuka pintu Jia melihat sebuah jaket berwarna hitam tergantung dibelakang pintu.

Seraya memperhatikan jaket itu Jia pun teringat bahwa itu dikenakannya saat ia pulang dalam keadaan mabuk beberapa hari lalu. Semalaman Jia mengenakan jaket itu hingga dibawanya tidur. Menurutnya sudah pasti jaket itu milik Cassie.

Jia mengambil jaket itu dari gantungan. Tercium aroma alkohol yang kuat dari sana karena memang jaket itu belum dicuci. Jia mengibaskan jaket itu berharap agar baunya bisa hilang.

Selagi Jia mengibaskan jaketnya, sebuah benda terjatuh dari jaket tersebut.

Jia menghentikan kegiatannya dan melihat ke arah benda tersebut yang tergeletak di lantai.

Benda berbentuk bulat berwarna biru muda menyerupai abu-abu dengan hiasan kecil ditengahnya.

Diambilnya benda itu seraya memperhatikannya dengan teliti.

Kemudian matanya beralih melihat ke arah gelang yang sedang dipakai dilengan kanannya.

Sama persis, batinnya melihat benda yang dipegang dan dipakainya bergantian.

Benda itu adalah gelang dengan hiasan kincir angin.

Jia bingung dengan ditemukannya benda itu dari jaket yang diduganya milik Cassie.

Tiba-tiba saja Jia teringat cerita Hyebin tentang dua anak kecil yang memiliki gelang couple dengan warna berbeda. Pink untuk si anak perempuan dan biru muda keabuan untuk si anak laki-laki.

Tok..tok..

"Jia? Kau sudah siap?" Panggil Jisol dari luar kamar.

Hari ini Jia memang berencana pergi ke kampus bersama Jisol yang juga ada jadwal mengajar pagi.

Jia tersadar dari lamunannya.

"Ne, eonni. Aku akan segera keluar." Jawabnya kemudian memasukkan jaket itu ke dalam paperbag sedangkan gelangnya ia masukkan ke dalam tas.

.
.
🎡🎡🎡
.
.

Sesampainya di kampus Jia langsung pergi ke gedung fakultas fashion design.

Lebih tepatnya Jia menunggu Cassie yang sedang dalam perjalanan menemui Jia di depan gedung.

Jia sengaja menemuinya karena ia ingin memastikan apa benar jaket hitam itu milik Cassie atau bukan.

"Jiaa~" panggil Cassie seraya berlari ke arah Jia lalu memeluk sahabatnya erat.

"Astaga.. kau membuatku sesak." Jia memukul-mukul lengan Cassie.

"Biar saja. Ini akibatnya bila terlalu sibuk dan tidak ada waktu untuk bertemu denganku." Ujar Cassie mempererat pelukannya.

Jia hanya bisa pasrah dan menahan tubuhnya yang sedang didekap oleh Cassie. Sungguh tenaga Cassie sangat kuat.

Beberapa detik kemudian Cassie melepaskan pelukannya.

"Huhh.. huhh... akhirnya aku bisa bernafas." Ucap Jia mengatur nafasnya.

PINWHEEL 2 [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang